Dari Kanal Besar, Sejarah Hangzhou Mengalir Menuju Era Baru
Hangzhou, kota tuan rumah Asian Games 2022, adalah salah satu kota dengan sejarah panjang dalam peradaban China. Asian Games akan membuat sejarah panjang Hangzhou terus berlanjut ke era baru.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Suasana Kanal Besar di Kota Tua Tangqi, Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Jumat (22/9/2023). Awak media mendapatkan kesempatan mengikuti tur kota dengan tujuan ke Kota Tua Tangqi.
Hangzhou, Ibu Kota Provinsi Zhejiang, tidak dibangun dalam semalam. Peradaban kota di timur China itu dimulai sejak 5.000-7.000 tahun silam, dan terus berlanjut seiring tersambungnya Kanal Besar Beijing-Hangzhou yang menghubungkan budaya utara dan selatan ”Negeri Tirai Bambu”. Terpilihnya Hangzhou sebagai tuan rumah Asian Games 2022 membuat sejarah panjang mereka terus mengalir menuju era yang baru.
Gerimis tak menghalangi Shiva dan teman-temannya berfoto ria menikmati suasana Jembatan Goncheng yang terbentang di atas aliran Kanal Besar di Kota Tua Tangqi, Hangzhou, dalam program Tur Kota Hangzhou untuk awak media Asian Games 2022, Jumat (22/9/2023). Bagi Shiva, jurnalis perempuan asal Iran yang baru pertama kali mengunjungi China, arsitek, budaya, dan sejarah Hangzhou ataupun China sangatlah mengesankan.
Kunjungan itu kian mengubah cara pandang Shiva tentang China. Selama ini, China menjadi tempat yang asing untuknya. Bahkan, ada kekhawatiran untuk berkunjung ke sana karena makanannya yang terkenal tidak bersahabat, dianggap aneh dan berbahaya serta minim yang halal.
Namun, setelah beberapa hari berada di Hangzhou, semua prasangka itu langsung runtuh. ”Orang-orang di sini sangat terbuka. Mereka juga bisa menyediakan makanan halal. Saya senang bisa mengenal budaya, sejarah, dan kuliner mereka,” ujar Shiva seusai menuntaskan tur tersebut.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Gadis lokal berpose dengan latar belakang Kanal Besar dan Jembatan Gongceng di Kota Tua Tangqi, Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Jumat (22/9/2023).
Jembatan Gongceng dan Kanal Besar yang melintas sekitar 9,2 meter di bawah jembatan itu adalah salah satu dari kepingan puzzle sejarah panjang Hangzhou ataupun Zhejiang. Jembatan Gongceng adalah salah satu saksi berkembangannya peradaban Hangzhou dalam 400 tahun terakhir.
Jembatan batu sepanjang lebih kurang 92 meter dan lebar sekitar 6 meter itu dibangun pada 1.631 masehi. Jembatan itu menghubungkan dua sisi Kota Tua Tangqi sehingga terjalin interaksi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih erat di antara masyarakat.
Adapun Kanal Besar adalah sungai buatan yang dibangun secara bertahap lebih kurang mulai abad ke-5 Sebelum Masehi. Kanal itu terbentang sekitar 1.776 kilometer dari Beijing dan berakhir di Ningbo, daerah di ujung timur dari Hangzhou. Kanal itu diyakini sebagai sungai buatan terpanjang di muka Bumi.
Kanal Besar berfungsi sebagai penyambung budaya utara dan selatan China sehingga membentuk peradaban China sekarang. ”Fungsi Kanal Besar seumpama jalan tol atau jalan bebas hambatan di era sekarang. Kanal itu membuat interaksi sosial, ekonomi, dan budaya antara wilayah barat dan utara China bertemu, bersatu, dan bercampur membentuk budaya dan sejarah China hingga sekarang,” kata Xu Wenwen, pemandu wisata asal Wenzhou, Zhejiang, yang bisa berbahasa Indonesia.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Suasana Jembatan Gongceng di Kota Tua Tangqi, Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Jumat (22/9/2023).
Tak heran, meski Hangzhou telah memasuki era baru yang dipenuhi infrastruktur modern dan pengaplikasian masif teknologi ataupun kecerdasan buatan, Jembatan Gongceng dan Kanal Besar tidak dilupakan. Terbukti, Jembatan Gongceng turut menginspirasi desain salah satu dari tiga maskot Asian Games 2022, desain medali, dan obor pesta olahraga Asia tersebut.
Pemerintah setempat terus menjaga baik-baik struktur bangunan Jembatan Gongceng, kebersihan lingkungan Kanal Besar, dan tata letak bangunan-bangunan kuno yang berdiri di kawasan Kota Tua Tangqi. Secara keseluruhan, fungsi Jembatan Gongceng, Kanal Besar, dan segenap bangunan kuno di sekitarnya tetap dipertahankan sebagai tempat interaksi, terutama di bidang perdagangan.
Kini, ketiga obyek penting itu menjelma sebagai satu paket destinasi wisata yang wajib dikunjungi tatkala singgah di Hangzhou. ”Sekarang adalah waktu terbaik untuk menikmati suasana di sini karena cuacanya yang nyaman. Meskipun sering hujan atau gerimis, itu justru memberikan kesan khas kawasan ini yang banyak menginspirasi lukisan-lukisan kuno tentang daerah ini,” ucap Luna, warga Hangzhou, sekaligus sukarelawan yang mendampingi tur tersebut.
Dengan terpilihnya Hangzhou sebagai tuan rumah Asian Games 2022, aliran peradaban yang dibawa oleh arus air Kanal Buatan dipercaya akan terus berlanjut hingga masa yang akan datang. Lagi pula, Asian Games edisi ke-19 itu membuat Hangzhou lebih dikenal di mata masyarakat dari berbagai penjuru negeri di Asia.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Suasana Kota Tua Tangqi, Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Jumat (22/9/2023). Di sana terdapat sejumlah situs sejarah. Selain bangunan pertokoan tua yang berusia ratusan tahun, juga terdapat bangunan ikonik Jembatan Gongchen yang dibangun pada 1631 dan salah satu bagian Kanal Besar Beijing-Hangzhou. Adapun Kanal Besar adalah sungai buatan terpanjang di dunia sepanjang 1.776 kilometer sekaligus tertua di dunia yang mulai dibangun sekitar abad ke-5 Sebelum Masehi. Sejarah panjang Hangzhou menjadi salah satu inspirasi tema maskot, medali, dan obor api Asian Games 2022.
”Sebelum ada Asian Games, Hangzhou tidak lebih dikenal dibandingkan dengan Shanghai (kota yang berjarak 184 kilometer ke arah timur laut dari Hangzhou). Padahal, Hangzhou salah satu kota penting dalam sejarah China. Semoga dengan Asian Games, Hangzhou semakin dikenal dan terus melanjutkan sejarah panjangnya,” harap staf pendamping media Asian Games 2022, Hu Qing.