Arsenal Kembali dan Lebih Bertaji
Kerinduan Arsenal bertarung di panggung Liga Champions terbayar sempurna. Sudah menang telak, tidak kemasukan, bermain indah pula.
Pemain Arsenal Martin Odegaard merayakan golnya ke gawang PSV pada laga grup B Liga Champions di Stadion Emirates, London, Kamis (21/9/2023) dini hari WIB. Arsenal menang 4-0 pada laga itu.
LONDON, KAMIS – Enam tahun menghilang dari persaingan, Arsenal kembali ke Liga Champions dengan kemenangan sempurna atas PSV Eindhoven. Lewat permainan mengalir nan indah, “Si Meriam” seperti ingin menegaskan, kali ini bukan hanya datang sebagai tim pelengkap lagi. Mereka tidak hanya kembali, tetapi juga lebih bertaji.
London Fashion Week 2023 yang sudah berakhir dua hari lalu seolah berlanjut di markas Arsenal, Stadion Emirates, Kamis (21/9/2023) dini hari WIB. Arsenal memeragakan bagaimana sepak bola seharusnya dimainkan di turnamen sebesar Liga Champions. Hujan deras sepanjang laga tidak menghalangi mereka.
Kombinasi umpan-umpan pendek dan pergerakan pemain dinamis yang terlihat rapi sekaligus destruktif disajikan. Permainan Bukayo Saka dan rekan-rekan tidak kalah eksostis dari pertunjukan para model di catwalk. Penantian panjang Arsenal pun terbayar lunas. Selain bermain indah, mereka menang telak atas PSV 4-0.
“Anda bisa melihat motivasi dan energi yang tepat sejak awal. Untuk bisa kembali ke kompetisi ini sangat besar artinya untuk klub ini. Anda bisa merasakan sebelum laga, pertandingan ini spesial untuk semua orang. Atmosfer (dukungan penonton) dan semua di sekeliling itu sangat brilian,” kata kapten Arsenal Martin Odegaard.
Sudah enam tahun lebih sejak terakhir kali Arsenal tampil di Liga Champions, yaitu saat ditaklukkan Bayern Muenchen 1-5, pada 7 Maret 2017. Manajer legendaris Arsene Wenger masih memimpin tim. Sementara itu, Saka masih bocah berusia 15 tahun yang bermain di akademi klub.
Siapa sangka, Saka (22) memimpin kemenangan dini hari tadi. Dia hanya butuh 8 menit untuk menciptakan gol pertamanya di Liga Champions. Tidak lama berselang, pemain tim nasional Inggris itu memberikan asis untuk gol penyerang Leandro Trossard. Bek sayap PSV Sergino Dest kewalahan menjaga Saka.
Kapten PSV Luuk de Jong mengatakan, sangat sulit bangkit setelah kemasukan dua gol cepat lawan tim sebesar Arsenal. “Kami datang dengan sebuah ide bagaimana harus bermain, tetapi itu tidak selalu berhasil. Kami ingin menekan mereka, tetapi kemasukan gol cepat. Saat mulai nyaman, kami kemasukan gol ketiga,” ujarnya.
PSV terlalu naif. Mereka menekan tim tuan rumah dengan garis pertahanan tinggi. Pelatih Peter Bosz menerapkan penjagaan man to man hingga sepertiga akhir lapangan Arsenal. Sudah rahasia umum, cara terbaik mengalahkan Arsenal adalah dengan “parkir bis” atau menumpuk pemain di separuh lapangan sendiri.
Baca juga : Bara Kompetisi Arsenal Membakar Kutukan Goodison Park
Di Liga Champions, Anda punya peluang jika tampil bagus di dua sisi kotak (penalti) tersebut.
Arsenal dengan mudah memecahkan jebakan itu. Pergerakan mereka terlalu dinamis. Tiga penyerang, Saka, Trossard, dan Gabriel Jesus, sering membantu ke bawah untuk memberikan opsi umpan. Konsep Arsenal jelas, memainkan umpan pendek dari bawah untuk memancing lawan. Saat ada ruang, mereka langsung mengeksploitasi.
Seperti gol kedua, gol ketiga dari Jesus berasal dari skema serupa. Trossard, memanfaatkan umpan panjang bek Gabriel Magalhaes, sukses lolos dari jebakan offside PSV. Trossard pun memberikan umpan untuk gol Jesus. Arsenal sudah unggul 3-0 di menit ke-38. Di atas kertas, laga sudah berakhir.
Menurut Manajer Arsenal Mikel Arteta, kunci kemenangan itu adalah efisiensi dalam penyelesaian akhir dan soliditas pertahanan. Total “Si Meriam” menciptakan delapan tembakan tepat sasaran. Separuh di antaranya berbuah gol. Adapun gol terakhir dihasilkan di paruh kedua lewat tembakan Odegaard dari luar kotak penalti.
PSV menciptakan empat tembakan tepat sasaran, tetapi tidak ada yang mengancam kiper David Raya. “Kami menikmati (pertandingan) itu sejak dari menit pertama. Kami juga sangat bagus di dalam dua sisi kotak penalti. Di Liga Champions, Anda punya peluang jika tampil bagus di dua sisi kotak tersebut,” tutur Arteta.
Baca juga : Jebakan Arsenal di Goodison Park
Arsenal bisa bangga dengan hasil itu, meskipun level PSV berada di bawah mereka. Sebagai konteks, PSV datang dengan status pemuncak klasemen Liga Belanda setelah empat kali menang beruntun sejak awal musim. Adapun kekalahan 0-4 merupakan yang terbesar bagi PSV dalam sejarah laga tandang di Liga Champions.
Kemenangan itu menjadi Arsenal untuk bisa melaju jauh di kompetisi. Mereka tergabung dalam grup yang cukup ringan, bersama PSV, Sevilla, dan RC Lens. “Kami ada di kompetisi ini untuk bersaing dan bertarung sejauh mungkin. Ini awal yang bagus. Kami harus bekerja keras lagi, setelah itu kita lihat nanti hasilnya,” pungkas Odegaard.
Arsenal merupakan salah satu klub besar Inggris yang belum pernah mengangkat trofi “Si Kuping Lebar”. Kisah itu bisa berubah musim ini. Mereka memiliki skuad lengkap dengan banyak bintang muda, seperti Saka, sampai Kai Havertz yang sudah pernah juara. Terlebih, mereka punya Arteta, manajer muda paling disegani di Eropa saat ini. (AP/REUTERS)