Inter Nusantara dan Segara Biru Mengharumkan Indonesia di Liga AI
Era liga sepak bola kecerdasan buatan (AI) telah dimulai. One Future Football menggagas kompetisi global yang diikuti 12 klub dari berbagai belahan dunia, termasuk tim asal Indonesia, Inter Nusantara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
ARSIP ONE FUTURE FOOTBALL
Rohit Bhargava dan Peter Davis (kiri ke kanan), pendiri One Future Football, yang menggagas kompetisi sepak bola kecerdasan buatan pertama. Mereka mendapat modal sebesar 3 juta dollar AS untuk memulai proyek itu.
Jika Persija kesulitan bermarkas di Jakarta karena harga sewa tinggi dan kerap bentrok dengan agenda non-olahraga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, lalu Stadion Internasional Jakarta (JIS) juga masih belum bisa menjadi kandang “Macan Kemayoran”, Inter Nusantara telah memiliki stadion mandiri di Jakarta, yaitu Stadion Garuda.
Dari sisi prestasi, Inter Nusantara juga tampil lebih baik. Mereka menembus babak semifinal seri final Liga One Future Football (1FF) untuk menantang Manhattan FC, Selasa (19/9/2023) pukul 19.00 WIB, di Stadion Central Park, New York, Amerika Serikat. Sedangkan Persija masih tertatih-tatih di papan tengah BRI Liga 1 2023-2024.
Namun, Inter Nusantara tidak akan pernah menjalani derbi Jakarta melawan Persija. Alasannya, klub berjuluk “Laskar Garuda” atau The Garuda Warriors itu hanya klub rekaan yang tidak ada di dunia nyata.
Inter Nusantara adalah salah satu dari 12 klub super virtual yang dikreasi One Future Football untuk mengikuti kompetisi artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan). Alih-alih fokus kepada tim dari negara-negara yang punya tradisi prestasi bagus di sepak bola, peserta Liga 1FF berasal dari negara yang dikenal “gila” bola dan berbasis pendukung bola yang besar.
ARSIP ONE FUTURE FOOTBALL
Jersei tandang klub asal Indonesia, Inter Nusantara, yang terinspirasi dari luasnya lautan di Indonesia.
Selain Indonesia, klub-klub lain adalah Naija United (Lagos, Nigeria), Clube de Futebol Brasil Amazonia (Manaus, Brasil), Bengaluru Phoenix (Bengaluru, India), Riyadh Stars (Riyadh, Arab Saudi), Club Sportivo Palermo (Buenos Aires, Argentina), Bondi FC (Sydney, Australia), Tokyo Youth Club (Tokyo, Jepang), FC Angelenos (Los Angeles, Amerika Serikat), Manhattan FC (New York, AS), Paris St-Denis (Saint-Denis, Perancis), serta South London United (London, Inggris).
Keputusan One Future Football untuk memasukkan klub bermarkas di Jakarta itu tidak keliru. Inter Nusantara menjadi tim yang paling banyak diikuti di Instagram dengan 2.199 pengikut. Adapun pesaing terdekat Laskar Garuda dalam hal popularitas di Instagram adalah CS Palermo yang hanya memiliki 256 pengikut.
Tak hanya klub Indonesia, pemain AI asal Indonesia juga tampil apik di musim perdana Liga 1FF. Ia adalah penyerang sayap kiri Inter Nusantara, Segara Biru (21).
Logo dan penamaan Inter Nusantara juga mewakili dua hal populer yang berbeda di Indonesia saat ini. Pertama, nama Nusantara merujuk kepada ibu kota baru Indonesia yang tengah dalam tahap pembangunan.
Pemain bernomor punggung tujuh itu telah menghasilkan 13 gol dan lima asis. Tak sekedar bermain, 1FF juga memoles data diri dan kepribadian 252 pemain dari 88 negara, termasuk Segara. Dalam profil di laman One Futue Football, Segara disebut lahir di Desa Candi, Pacitan, Jawa Timur.
TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM ONE FUTURE FOOTBALL
Penampakan laga sepak bola kecerdasan buatan dalam liga yang dibuat One Future Football.
Ia pun menggemari lagu-lagu dari Sheila on 7 dan Didi Kempot, lalu bermukim di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Segara pun memiliki akun media sosial. Ia memiliki 5.885 pengikut di Instagram, sehingga menjadi pesepak bola AI paling beken yang berkarier di Liga 1FF.
Segara juga hadir dalam konferensi pers setelah laga. Seusai mengalahkan Bondi, 1-5, di playoff seri final, Jumat (15/9/2023) lalu, Segara menyampaikan kesan tentang rekan setimnya, Bas Holsink, penyerang Inter Nusantara asal Belanda yang telah mencetak 19 gol.
“Dia (Bas Holsink) benar-benar jadi orang Indonesia sejati. Dia tinggal di Bali, suka makanan Indonesia, bahkan pesan makanan pedas terus. Dia sudah bisa sedikit ngomong Bahasa Jawa,” kata Segara.
Budaya pop
Secara umum, One Future Football membentuk 12 klub itu terinspirasi dari budaya popular di kota atau negara asal klub masing-masing. Inter Nusantara, misalnya, diasuh pelatih asal Korea Selatan, Lee Jun-ho, serupa dengan tim nasional sepak boka Indonesia yang dipimpin Shin Tae-yong.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Pelatih Indonesia Shin Tae Yong dan skuad tim "Garuda" berkeliling lapangan seusai laga uji coba melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Logo dan penamaan Inter Nusantara juga mewakili dua hal populer yang berbeda di Indonesia saat ini. Pertama, nama Nusantara merujuk kepada ibu kota baru Indonesia yang tengah dalam tahap pembangunan. Hal itu menjadikan Inter Nusantara sebagai satu-satunya dari 12 tim Liga 1FF yang menggunakan nama kota yang belum eksis.
Kedua, logo dan kata “Inter” terinsiprasi dari bintang sepak bola paling terkenal di Tanah Air, yaitu Lionel Messi yang kini berseragam Inter Miami di AS. Segara pun seakan merepresentasikan citra dari Cristiano Ronaldo sebagai pemain bintang dari desa kecil yang mencapai puncak dunia karena kerja keras.
Sementara CF Brasil Amazonia pun berkandang di kawasan hutan hujan Amazon sebagai wujud kepedulian mereka terhadap salah satu ruang hijau terbesar di Bumi. Pemandangan kontras lanskap hutan Amazon yang masih hijau dan dibuka untuk pembangunan terlihat di jersei utama CF Brasil Amazonia di musim perdana.
CEO dan salah satu pendiri One Future Football, Pete Davis, mengatakan, pembentukan Liga 1FF adalah upaya untuk menghadirkan daya tarik baru antara olahraga dengan fans muda. Sebagai pencinta sepak bola, tambah Davis, dirinya telah melihat tren generasi muda tidak memiliki ketertarikan langsung dengan klub sepak bola karena berbagai faktor, seperti sulitnya akses dan meningkatnya biaya untuk mendukung tim di stadion.
TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM ONE FUTURE FOOTBALL
Bagan kompetisi liga sepak bola kecerdasan buatan yang dibuat One Future Football.
“Kami percaya diri untuk membangun dunia di mana pecinta sepak bola benar-benar merasakan kepemilikan, keputusan mereka menghadirkan perbedaan, dan mereka didengar oleh klub. Kami menciptakan klub dengan DNA wilayah lokal mereka serta mendesain pesepak bola yang bisa dikenal dan menginspirasi mereka,” ujar Davis dilansir OneFootball beberapa waktu lalu.
Dua mesin AI
Edisi perdana Liga 1FF telah dimulai pada pertengahan Juni lalu. Sebanyak 22 pekan di musim reguler pun telah rampung. Paris menjadi tim yang menduduki peringkat pertama. Kompetisi edisi pertama akan rampung, Jumat (22/9/2023) ini, ketika laga puncak seri final akan mempertemukan dua tim terbaik.
One Future Football menggunakan dua mesin unik AI untuk menjalankan dunia virtual sepak bola. Mesin AI pertama digunakan untuk melangsungkan pertandingan 12 tim yang berlaga di kompetisi. Tim bertarung selama 90 menit.
Layanan yang disediakan Liga 1FF merujuk dari hasil riset Asosiasi Klub Eropa (ECA), September 2022, yang menemukan adanya perubahan kebiasaan generasi muda menikmati sepak bola. Mereka lebih menyukai interaksi di media sosial dan fokus pada cuplikan momen singkat.
Tetapi, fans tidak perlu menghabiskan waktu panjang di depan layar gawai. Sebab, One Future Football hanya menyediakan cuplikan singkat momen penting dan gol laga berdurasi 10 menit yang disiarkan langsung di kanal Youtube.
Dengan AI itu, pertandingan dilengkapi chants dan tepuk tangan suporter, spanduk dukungan. Steward pun terkadang berdiri untuk menenangkan suporter di tribune serta ada pula komentar langsung yang diisi oleh Clive Tyldesley, komentator senior Liga Inggris.
Layanan yang disediakan Liga 1FF merujuk dari hasil riset Asosiasi Klub Eropa (ECA), September 2022, yang menemukan adanya perubahan kebiasaan generasi muda menikmati sepak bola. Mereka lebih menyukai interaksi di media sosial dan fokus pada cuplikan momen singkat.
Sementara mesin AI kedua atau disebut mesin naratif berfungsi untuk mengatur aktivitas pemain di luar lapangan. Misalnya, mereka berbicara di media, berseteru dengan rekan setim, hingga melakukan kegiatan amal mewakili klub.
One Future Football juga menyediakan player card yang bisa dibeli fans. Dengan player card, fans bisa memberikan masukan fokus latihan hingga menyarankan pemain idolanya untuk mengambil keputusan di bursa transfer.
Lalu, ada pula club credit yang bisa dibeli pendukung agar bisa berinteraksi dengan pemilik klub. Masing-masing dari 12 tim Liga 1FF mengalokasikan jatah 20 persen saham untuk dimiliki secara kolektif oleh pendukung.
Salah satu pendiri One Future Football, Rohit Bhargava, mengungkapkan, kehadiran Liga 1FF adalah ikhtiar untuk menciptakan koneksi yang lebih dalam antara klub dengan pendukung.
“Kami memiliki model unik karena untuk pertama kali memberikan keleluasaan fans untuk berbagi ide kepada tim dan pemain favorit mereka terkait pengambilan keputusan yang memengaruhi perkembangan karier,” kata Bhargava seperti dikutip The Athletic.
Inter Nusantara dan Segara Biru bisa menjadi pemuas dahaga instan pencinta sepak bola Indonesia untuk melihat klub Tanah Air berprestasi di ranah global sekaligus menjadi saksi pemain lokal berjaya di dunia (AI). Ayo Laskar Garuda!