Tanpa Sananta, Serangan ”El Nino” Indonesia di Asian Games 2022
Krisis penyerang tengah dihadapi pelatih Indonesia U-24, Indra Sjafri, di Asian Games 2022. Tanpa Ramadhan Sananta, Indonesia jalani misi mustahil untuk lolos dari babak penyisihan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA
Pesepak bola tim nasional Indonesia U-22, Muhammad Ramadhan Sananta, melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Thailand pada final SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023).
Secara mengejutkan Persis Solo mengeluarkan pernyataan resmi setelah mengemas kemenangan perdana dalam derbi Jawa Tengah kontra PSIS Semarang sejak 2017, Minggu (17/9/2023). Manajemen ”Laskar Sambernyawa” memutuskan untuk tidak melepas penyerang Ramadhan Sananta, yang dijadwalkan terbang ke China, Senin (18/9/2023) dini hari.
”Keputusan ini kami ambil dengan mempertimbangkan peran vital Sananta dalam tim untuk melakoni kompetisi BRI Liga 1, sekaligus menimbang kondisi tim yang sedang memiliki opsi terbatas untuk pemain di posisi penyerang,” tulis pernyataan resmi klub.
Pada kemenangan 2-0 atas PSIS, Sananta mencetak gol melalui sundulan di akhir babak pertama. Itu adalah gol kelimanya untuk Persis dari sembilan laga yang telah dilalui pada musim ini.
Jika Sananta dipersilakan Persis bertarung di Asian Games, Pelatih Persis Leonardo Medina tidak memiliki pemain yang berposisi sebagai penyerang tengah. Pasalnya, Medina kehilangan tiga striker tengah yang telah diturunkannya di musim ini dengan alasan berbeda.
DOKUMENTASI HUMAS PERSIS SOLO
Penyerang Persis Solo, Ramadhan Sananta, menggiring bola melewati pemain Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2023).
Fernando Rodriguez pamit pulang ke Spanyol akibat ada urusan keluarga mendesak. Lalu, Arkhan Kaka mengikuti pemusatan latihan tim Indonesia U-17 di Jerman, sedangkan Irfan Jauhari menderita cedera ACL (anterior cruciate ligament) ketika membela tim Indonesia U-23 di Piala AFF U-23, Agustus lalu.
Persis hanya memiliki David ”Roni” Gonzalez sebagai pemain depan murni. Akan tetapi, Roni lebih dimaksimalkan Medina sebagai penyerang sayap kiri. Produktivitas striker impor asal Spanyol itu pun kalah jauh dari Sananta. Sebab, Roni baru mencetak sebuah gol meski telah tampil di 11 laga.
Bagi Persis, Sananta adalah tumpuan utama mereka agar tidak semakin tersungkur di papan klasemen. Setelah menjalani 12 pekan, Laskar Sambernyawa berada di peringkat ke-13 dengan koleksi 15 poin. Mereka hanya berjarak lima poin dari zona merah.
Meskipun hanya lima kali tampil sebagai pemain inti dari sembilan laga, kehadiran Sananta menghasilkan rerata 1,3 poin per laga untuk Persis. Ketika pemain asal Lingga, Kepulauan Riau, itu absen untuk membela tim Indonesia U-23 di Piala AFF U-23, Persis hanya menghasilkan rata-rata satu poin per gim.
Kehilangan besar
Tanpa bergabungnya Sananta, Indonesia U-24 hanya memiliki Titan Agung (22) yang berposisi murni sebagai penyerang bernomor sembilan. Namun, mengharapkan Titan bisa menggantikan kualitas yang ditinggalkan Sananta adalah sebuah harapan yang berlebihan.
HUMAS PSSI
Para pemain Indonesia merayakan gol yang dicetak Titan Agung (depan) ke gawang Kamboja pada laga penyisihan Grup A sepak bola putra SEA Games Kamboja 2023 di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/5/2023).
Dengan usia yang lebih muda, Sananta (20) telah menunjukkan konsistensinya sebagai penyerang terbaik Indonesia saat ini. Ia menjadi pemain lokal tersubur di BRI Liga 2022-2023 yang berujung trofi juara bersama PSM Makassar.
Koleksi 11 gol, yang sembilan gol di antaranya dicetak di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, menjadikan Sananta pencetak gol terbanyak ”Juku Eja” bersama Wiljan Pluim. Tak hanya terbanyak, produktivitas Sananta juga belum bisa disaingi penyerang lokal lainnya.
Dengan usia yang lebih muda, Sananta (20) telah menunjukkan konsistensinya sebagai penyerang terbaik Indonesia saat ini.
Di musim ini, ia mencetak sebuah gol per 106 menit untuk Persis. Angka itu jauh lebih baik dibandingkan penyerang favorit Medina, Rodriguez, yang membutuhkan 169 menit untuk mencetak satu gol. Catatan gol Sananta itu sedikit membaik dibandingkan bersama PSM. Pada musim lalu, ia menghasilkan satu gol dalam setiap 108 menit.
Sananta bisa menularkan ketajamannya di klub ketika membela lambang Garuda di dada. Selain telah menyumbangkan satu gol dari empat cap bersama timnas senior, Sananta sudah mencetak delapan gol dari 13 penampilan bersama tim Indonesia U-23.
Gol-gol itu dihasilkan di tiga turnamen yang diikutinya selama tahun ini. Ia mencetak lima gol pada SEA Games 2023, kemudian menyumbang dua gol di Piala AFF U-23, serta menghasilkan sebuah gol di kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
DOKUMENTASI PSSI
Penyerang tim sepak bola Indonesia U-23, Muhammad Ramadhan Sananta, melepaskan tembakan saat menghadapi Thailand di final Piala AFF U-23 di Stadion Provinsi Rayong, Thailand, Kamis (24/8/2023) malam WIB.
Taktik alternatif
Karena itu, tidak bergabungnya Sananta ibarat serangan El Nino yang tengah menyebabkan kemarau panjang di Tanah Air. Skuad ”Garuda Muda” berpotensi mengalami peceklik gol di tiga laga fase grup.
Hal itu membuat pelatih Indonesia U-24, Indra Sjafri, harus memutar otak untuk mencari sumber gol alternatif. Dengan waktu persiapan yang hanya satu hari jelang duel pembuka melawan Kirgistan, Selasa (19/9/2023), Indra harus menentukan taktik baru untuk mengantisipasi dampak ”El Nino” itu.
Merujuk pengalaman bertanding di level internasional, maka penyerang sayap Dewa United, Egy Maulana Vikri, yang paling layak memegang tanggung jawab besar di lini depan. Selain Egy, ada pula Ramai Rumakiek yang telah mencatatkan tiga gol untuk timnas senior.
Namun, pemain Persipura Jayapura itu kehilangan permainan terbaiknya setelah mengalami cedera lutut pada tahun lalu. Selain itu, sikap indisiplinernya juga membuat pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, membekukannya dari timnas. Meski begitu, Ramai berpeluang menampilkan kebangkitannya di bawah bimbingan Indra di Asian Games 2022.
”Pemain yang tenggelam kami beri kepercayaan lagi untuk mengemban tanggung jawab di Asian Games ini,” ucap Indra.
Selain itu, Indra juga bisa memanfaatkan pemain-pemain dari lini tengah untuk memecah kebuntuan dan mencatatkan nama di papan skor. Namun, harapan gol salah satunya dari Beckham Putra juga urung terwujud karena gelandang Persib Bandung itu menderita cedera paha sejak tampil di Piala AFF U-23 2023.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Pemain timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri (kiri), berebut bola dengan pemain Turkmenistan, Bashimov Abdy, dalam FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023).
Dengan hanya berkekuatan 20 pemain siap tempur, Indra tentu akan bertumpu pada kolektivitas tim. Semua pemain memiliki tanggung jawab setara untuk menjaga pertahanan dan mencetak gol.
Pada tiga duel di babak penyisihan Asian Games 2022, penyumbang gol bagi Garuda Muda berpeluang berasal dari berbagai posisi. Tidak ada posisi dan pemain yang dominan mencetak gol.
Namun, tanpa bergabungnya Sananta, asa Indonesia untuk menjaga tradisi lolos dari babak penyisihan kian berat. Sebab, tidak ada pemain yang bisa menggantikan ketajaman dan efektivitas gol yang menjadi kelebihan Sananta. Mari melepas ekspektasi dan sekadar menikmati duel anak asuhan Indra Sjafri di China!