Max Verstappen menjalani malam kelam di Marina Bay, hingga tereliminasi di kualifikasi kedua bersama rekan setimnya di Red Bull, Sergio Perez. Podium tertinggi akan diperebutkan oleh pebalap Ferrari dan Mercedes.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SINGAPURA, SABTU – Sirkuit jalan raya Marina Bay, menjadi mimpi buruk bagi Max Verstappen, setelah pebalap Red Bull Racing itu tereliminasi di kualifikasi kedua Formula 1 seri Singapura itu, Sabtu (16/9/2023). Rekan setimnya, Sergio Perez juga gagal melaju ke kualifikasi ketiga, setelah mobilnya melintir karena RB19 kehilangan daya cengkeram ban belakang di Marina Bay. Hasil buruk ini hampir pasti mengakhiri laju kemenangan Red Bull yang memenangi 14 balapan sejak awal musim ini.
Podium tertinggi berpotensi besar menjadi milik Ferrari, seiring performa solid Carlos Sainz Junior yang meraih pole position. Sainz mengungguli pebalap Mercedes George Russell yang start di posisi kedua. Rekan setim Sainz, Charles Leclerc, start di posisi ketiga. Posisi start keempat dan kelima ditempati oleh Lando Norris (McLaren) dan Lewis Hamilton (Mercedes). Sedangkan pebalap Red Bull, Verstappen start di posisi ke-11 jika tidak mendapat sanksi karena menghalangi pebalap lain di Q1 dan Q2. Sedangkan Perez start di posisi ke-13.
"Saya tidak tahu apakah anda melihat itu, tetapi itu sangat mengejutkan, kejadian yang sangat mengejutkan," ujar Verstappen melalui radio tim Red Bull setelah mengakhiri Q2 di posisi ke-11.
"Saya tahu ini akan sangat sulit untuk meraih pole, tetapi hasil ini, saya tidak menyangka.Kami mengalami kesulitan. Menurut saya FP3 tidak terlalu jelek, tetapi kami mencoba beberapa hal lain untuk kualifikasi yang menurut saya menyebabkan penurunan dan menurut saya mobil menjadi sangat sulit dikendarai, di mana mobil mengalami bottoming yang sangat parah di zona pengereman keras," ujar Verstappen di mixed zone kepada Sky Sports F1.
"Seperti yang saya katakan di radio, ini kejadian yang mengejutkan. Saya berusaha mempelajari mobil dalam kecepatan rendah tetapi saya terus tergelincir dan tidak ada traksi. Sangat sulit dikendarai," pungkas Verstappen.
Verstappen mengalami kesulitan dengan kendali RB19 yang selalu melintir ban belakangnya saat melewati tikungan, sejak sesi latihan Jumat. Situsai sulit itu berlanjut hingga sesi kualifikasi, di mana dia juga diselidiki oleh steward karena menghalangi pebalap lain dalam Q1 dan Q2. Dia tersingkir di Q2 setelah Liam Lawson yang menggantikan Daniel Ricciardo di AlphaTauri menempati posisi ke-10 di akhir sesi.
Ini hasil yang sangat mengecewakan bagi Verstappen yang datang ke Singapura dalam tren positif setelah meraih 10 kemenangan beruntun. Juara Formula 1 2021 dan 2022 itu sangat kecewa dengan performa RB19 yang kehilangan keseimbangan di Marina Bay. Padahal, sejak awal musim ini, RB19 merupakan mobil terkuat hingga Red Bull meraih 14 kemenangan, Verstappen 12 kali dan Perez dua kali.
Kondisi ini hampir pasti menjauhkan Verstappen dan Perez dari kemenangan, serta akan mengakhiri tren kemenangan Red Bull. Persaingan meraih podium tertinggi akan menjadi ajang pertarungan para pebalap Ferrari, Mercedes, dan McLaren. Ferrari lebih diunggulkan karena Sainz dan Leclerc konsisten solid sejak sesi latihan Jumat.
Saya tidak tahu apakah anda melihat itu, tetapi itu sangat mengejutkan, kejadian yang sangat mengejutkan.
"Ini seperti di Monza, berada di lintasan menjalani FP1 dan merasa sangat percaya diri. Ini sesi kualifikasi yang kacau bagi semua orang tetapi kami tetap menjaga fokus, menjalani putaran dan meraih posisi start terdepan. Kami memiliki mobil yang sangat bagus di trek tertentu dan kondisi tertentu, kami tahu kelemahan kami selalu pada pace balapan, tetapi kami jelas melakukan kemajuan," lanjut Sainz terkait potensi persaingan meraih kemenangan.
Sainz akan langsung bertarung dengan Russell yang juga tampil brilian dan meraih posisi start kedua. Pebalap Mercedes itu memiliki kepercayaan diri untuk memasuki tikungan dengan kecepatan tinggi, karena W14 sangat stabil.
"Jelas ini sesi yang menantang, berada di dalam mobil rasanya seperti di dalam sauna. Saya merasa sangat percaya diri di dalam mobil, kami dalam strategi offset, kami memiliki ban medium (baru) lebih banyak dibandingkan pebalap lain, jadi berada di posisi start baris terdepan dan memiliki ban lebih banyak, sesuatu yang bagus," ujar Russell.
Memiliki ban baru lebih banyak akan sangat menguntungkan Mercedes dalam strategi balapan, dan ini akan menjadi peluang bagi tim Panah Perak untuk meraih kemenangan.
"Trek berbeda tahun ini, degradasi ban pada Jumat terlihat jelek jadi ini bisa dua pit stop," ungkap Russell.
Russell akan berjuang keras untuk langsung memimpin balapan, jika tidak, dia akan berada di antara dua Ferrari, karena Leclerc ada di belakangnya. Kondisi itu akan menyulitkan dirinya, karena setelah DRS aktif, Leclerc bisa merebut posisinya karena mobil Ferrari sangat cepat di trek lurus. Leclerc juga menunjukan performa solid di Singapura, di mana dua kali meraih pole position di sana. Akhir pekan ini dia gagal start terdepan karena melakukan kesalahan kecil dalam putaran terakhirnya di Q3.
"Ini selalu seimbang antara sektor pertama dan terakhir, semuanya sangat ketat, Mercedes juga kuat. Sayangnya, saya kehilangan sedikit waktu untuk meraih posisi, tetapi Carlos melakukan pekerjaan yang sangat baik. Tantangan fisik saat balapan akan sangat berat, itu pasti," tegas Leclerc.
Sesi kualifikasi ini sempat ditunda karena bendera merah menyusul kecelakaan parah yang dialami oleh pebalap Aston Martin Lance Stroll di akhir Q1. Stroll kehilangan kendali mobil setelah melindas kerb tikungan terakhir Marina Bay, dan kemudian mobil melintir dan menabrak pembatas trek. Sisi kiri dan hidung mobil hancur, menyebabkan pecahan berserakan di atas aspal. Bendera merah ini menyebabkan pebalap McLaren Oscar Piastri tereliminasi di Q1, karena waktu putaran terakhirnya tidak dihitung. Pebalap rookie itu berada di belakang Stroll dan nyaris menabrak mobil Aston Martin yang berhenti di tengah lintasan.
"Saya berada di tikungan terakhir ketika bendera merah dikeluarkan, itu seharusnya cukup untuk lolos (ke Q2). Mengawali putaran seperti berkendera di parkiran mobil. Saya senang Lance baik-baik saja karena itu kecelakaan parah. Kondisi ini membuat esok petang kami sangat sulit," ujar Piastri kepada Sky Sports F1.