Segenap arena modern dan fasilitas penunjang yang dilengkapi sentuhan teknologi mutakhir disiapkan Hangzhou untuk membawa Asian Games ke level lebih tinggi. Teknologi itu antara lain robot-robot dan ”augmented reality”.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH DARI HANGZHOU, CHINA
·5 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pembukaan Asian Games Hangzhou 2022 di Stadion Utama Hangzhou, Kompleks Olahraga Olimpiade Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Sabtu (23/9/2023) malam. Kota Hangzhou bermandikan cahaya warna-warni dengan sentuhan visual tiga dimensi dan augmented reality (AR).
Stadion Utama Hangzhou dan Pusat Tenis, yang berbentuk bak dua bunga teratai raksasa, berdiri megah dan menawan di tepi selatan Sungai Qiantang yang membelah Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Arsitektur modern di dua arena Asian Games 2022 itu bermakna dua hal.
Pertama, arsitektur itu mewakili kekhasan budaya lokal yang percaya teratai sebagai simbol kesucian, keluhuran, dan kedamaian. Di sisi lain, kedua bangunan olahraga itu juga melambangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Hangzhou yang akan diterapkan selama Asian Games edisi ke-19 tersebut.
Menurut laman resmi Asian Games Hangzhou, Stadion Utama dan Pusat Tenis itu masuk ke dalam Kompleks Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou yang berada di Zona Teknologi Tinggi Hangzhou, Distrik Binjiang. Maka, tidaklah mengherankan, kedua arena itu dirancang secara matang dengan sentuhan teknologi termutakhir.
Stadion Utama, misalnya, tersusun dari rangka baja yang membentuk 28 kelopak besar dan 27 kelopak kecil yang dijuluki ”Teratai Besar”. Setiap lapisan baja didesain dengan teliti yang terinspirasi dari tekstur sutra kuno, sistem tenun, dan dinamika Sungai Qiantang.
Bentuknya yang unik membuat stadion yang dibangun selama 2009-2018 itu memenangi Luban Awards, penghargaan tertinggi bidang konstruksi di China, pada 2020-2021. Arsitektur arena itu dianggap paling ikonik di Negeri Tirai Bambu setelah Stadion Nasional Beijing, arena olahraga berjuluk ”Sarang Burung” yang dibangun untuk Olimpiade Beijing 2008.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga berfoto-foto di luar Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium yang menjadi lokasi pembukaan Asian Games 2022 di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Kamis (21/9/2023). Stadion ini dijuluki The Big Lotus karena desain arsitekturnya menyerupai bunga teratai raksasa.
Stadion Utama Pusat Olimpiade Hangzhou, yang berada di lahan seluas sekitar 216.000 meter persegi, memiliki kapasitas total 80.000 tempat duduk. Stadion itu menjadi arena olahraga terbesar ketiga di China, setelah Stadion Nasional Beijing yang berkapasitas 91.000 kursi dan Stadion Olimpiade Guangdong (total 80.012 kursi).
Stadion Utama Hangzhou telah menjadi tempat upacara pembukaan, perlombaan atletik, dan akan menjadi lokasi penutupan Asian Games 2022 yang digelar pada 23 September hingga 8 Oktober mendatang. Untuk menjamin kenyamanan penonton, bagian tribune stadion itu didesain agar tidak ada titik buta. Kapasitasnya pun bisa diatur fleksibel.
Pusat Tenis pun tersusun dari rangka baja yang membentuk delapan kelopak besar dan 24 kelopak kecil yang dijuluki ”Teratai Kecil”. Arena berkapasitas 10.000 tempat duduk itu dilengkapi fitur unggulan berupa atap yang bisa dibuka-tutup dengan cara berputar dalam tempo sekitar 20 menit.
Kemegahan Stadion Utama dan Pusat Tenis Hangzhou disempurnakan dengan keberadaan Arena Senam dan Akuatik yang menjadi satu kesatuan bangunan berbentuk bentangan sayap kupu-kupu. Bangunan itu terbuat dari 20.000 komponen baja. Atapnya dihiasi 210 pipa lampu yang dapat menyebarkan cahaya alami dari luar ke dalam ruangan. Teknik pencahayaan itu disebut mampu menghemat 100.000 kilowatt listrik setiap tahunnya.
Secara keseluruhan, Panitia Penyelenggara Asian Games 2022 (HAGOC) menyiapkan 56 arena pertandingan yang terdiri dari 12 arena baru dan 44 arena lama yang direnovasi secara memukau. Adapun seluruh dari 31 arena latihan yang telah disiapkan merupakan hasil renovasi. Semua arena Asian Games 2022 itu tersebar di Hangzhou dan lima daerah di sekitarnya, yakni Deqing, Jinhua, Ningbo, Shaoxing, dan Wenzhou.
”Para atlet dan penonton akan menikmati Asian Games Hangzhou yang seru. Mereka akan tampil brilian. Hangzhou memiliki fasilitas kelas dunia dan mereka siap secara operasional,” ujar Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach saat meninjau kesiapan Asian Games 2022 di Hangzhou, empat bulan lalu.
Selain arena-arena yang megah nan modern, HAGOC telah menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang untuk memberikan pengalaman yang lebih berkesan dibandingkan dengan Asian Games edisi-edisi sebelumnya. Semua fasilitas itu diklaim serba pertama sepanjang sejarah pesta olahraga Asia yang digelar sejak 1951 di New Delhi, India, itu.
Ada robot penyapu yang bisa bergerak mandiri untuk membersihkan area tertentu yang dilaluinya.
Setidaknya, HAGOC menyediakan jaringan internet berkecepatan tinggi di sejumlah lokasi, antara lain internet yang mencapai 10 gigabit per detik di kawasan Stadion Utama dan sekitarnya. Jaringan internet itu bisa diakses dengan optimal oleh 100.000 pengguna secara bersamaan. Hal itu memungkinkan pengguna menonton video siaran langsung dengan resolusi tinggi mencapai 8K, menonton gim virtual, dan interaksi atau komunikasi antarvideo besar-besaran, baik di dalam maupun di luar arena.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Suasana Kota Hangzhou yang menjadi tuan rumah ajang Asian Games Hangzhou 2022 di Provinsi Zhejiang, China, Jumat (22/9/2023). Sejarah panjang Hangzhou yang terbangun selama kurang lebih 5.000 tahun terus berkembang hingga kini dan menjadi salah satu pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di China.
Selain itu, mereka menyediakan layanan realitas berimbuh (augmented reality) yang memungkinkan pengguna ponsel pintar melihat animasi penunjuk arah secara nyata. Teknologi itu bisa membantu orang-orang untuk membedakan arah timur, barat, utara, dan selatan, dalam mencari lokasi tempat duduk, toilet, titik pertolongan pertama, ataupun pintu masuk arena.
Pengguna AR juga bisa berinteraksi dengan animasi tiga maskot Asian Games 2022. Mereka bisa berfoto bersama ataupun menikmati hiburan yang disajikan oleh ketiga maskot tersebut di beberapa titik lokasi.
”Bayangkan, tiba-tiba, ada sebuah konser yang muncul di alun-alun dan maskot Asian Games Hangzhou mengundang Anda untuk bergabung. Adegan semacam itu, yang hanya bisa disaksikan di film-film fiksi ilmiah sebelumnya, kini menjadi adegan yang bisa dinikmati di jalanan di Hangzhou,” ungkap HAGOC dalam keterangan resminya.
Robot
Sementara di Perkampungan Asian Games, ada sejumlah robot yang punya beragam fungsi. Tidak hanya bisa diajak bermain dan menghibur, robot-robot itu juga bisa memudahkan manusia menjalankan pekerjaan sehari-hari. Contohnya, ada robot penyapu yang bisa bergerak mandiri untuk membersihkan area tertentu yang dilaluinya.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pengunjung memotret maskot robot Hangzhou Asian Games 2022 yang mengelilingi Media Main Center (MMC) di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Kamis (21/9/2023).
Robot lainnya berguna untuk menangkap nyamuk. HAGOC turut membanggakan penggunaan bus pintar tanpa pengemudi yang bertugas mengantar jemput orang-orang bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya di Perkampungan Asian Games yang luas.
”Bus pintar itu telah mencapai kemampuan mengemudi otonom tingkat L4 (otomatis penuh). Bus itu punya keandalan tinggi yang bisa bergerak secara akurat dalam mengidentifikasi garis lurus, status lampu lalu lintas, memprediksi pergerakan pejalan kaki dan kendaraan lain, serta membuat keputusan dan perencanaan jalur yang tepat waktu dan efektif,” papar HAGOC.
Semua kecanggihan teknologi itu adalah bagian dari upaya HAGOC untuk membawa Asian Games ke level tinggi, seperti moto Asian Games 2022, yaitu ”Hati ke Hati, @Masa Depan”. Moto itu sesuai karakteristik Hangzhou yang berstatus pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di China.
”Kita harus mewujudkan Asian Games yang aman dan menyenangkan. Untuk itu, kita harus melakukan persiapan berstandar dan berkualitas tinggi agar tidak ada penyesalan,” ujar Gubernur Zhejiang sekaligus Ketua Markas Besar Asian Games 2022 Wang Hao.