Aura Napoli di Kemenangan Pertama Luciano Spalletti bersama ”Azzurri”
Meski performa Italia masih jauh dari sempurna, kemenangan 2-1 atas Ukraina jadi tonggak penting petualangan baru Luciano Spalleti sebagai pelatih timnas.
MILAN, RABU — Setelah sempat tertunda, Luciano Spalletti akhirnya merasakan kemenangan pertama bersama timnas Italia sejak mengambil alih kursi kepelatihan dari Roberto Mancini. Kemenangan 2-1 atas Ukraina menjaga harapan ”Azzuri” lolos kualifikasi Piala Eropa. Spalletti membuktikan kata-katanya yang ingin menerapkan cara bermain Napoli di timnas Italia.
Davide Frattesi memborong dua gol kemenangan Italia dalam laga yang dihelat pada Rabu (13/9/2023) dini hari WIB di Stadion San Siro, Milan, Italia, tersebut. Ukraina membalas melalui sepakan Andriy Yarmolenko. Kedua tim bermain terbuka sejak babak pertama. Laga ini sangat penting bagi Spalletti yang gagal memetik kemenangan dalam debutnya sebagai pelatih Italia. Saat itu, Italia hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Makedonia Utara.
Baca juga : Efek Pantul Pelatih Baru Timnas Jerman
Spalletti sejak awal mengatakan bakal menggunakan pendekatan yang sama dengan saat dirinya mengantarkan Napoli menjuarai Liga Italia musim lalu. Ia memang dikenal sebagai pelatih yang menyukai sepak bola menyerang, bahkan di Italia yang mengagungkan seni dalam bertahan. Spalletti mencoba mengulangi kisah suksesnya bersama Napoli di timnas Italia.
Di Napoli, filosofi permainan yang dipegang teguh oleh Spalletti adalah sepak bola menyerang yang ditopang pemain-pemain lincah di sektor sayap. Formasi favoritnya di Napoli adalah 4-3-3. Penyerang Victor Osimhen diapit dua sayap lincah, Matteo Politano di kanan dan Khvicha Kvaratskhelia di kiri. Kombinasi ketiga pemain itu meningkatkan daya eksplosivitas Napoli hingga sukses merebut ”Scudetto” di akhir musim.
Pendekatan taktik 4-3-3 ini pula yang digunakan Spalletti saat menghadapi Ukraina. Ia memberikan kesempatan kepada Giacomo Raspadori, Nicolo Zaniolo, Giorgio Scalvini, Manuel Locatelli, dan Frattesi sebagai pemain mula. Di lini depan, Spalletti menurunkan Raspadori sebagai penyerang tengah yang dibantu Zaniolo dan Mattia Zaccagni di sisi sayap.
Saat menyerang, salah satu dari dua bek sayap Italia akan naik membantu lini tengah sehingga hanya ada tiga bek dengan satu kiper di belakang. Formasi 4-3-3 terkadang berubah menjadi 4-2-3-1. Dua gelandang bertahan bertugas mengalirkan bola ke lini depan. Raspadori salah satunya berperan merusak konsentrasi para bek Ukraina sehingga ada celah bagi lini kedua dalam melancarkan tembakan. Taktik ini sukses yang berbuah gol Frattesi di menit ke-12.
Saya punya cara berbeda dalam menafsirkan peran penyerang tengah. Saya punya karakteristik berbeda, tapi di sinilah saya merasa paling nyaman. Saya senang bisa memainkan peran ini dan membantu tim meraih kemenangan yang sangat penting.
”Saya punya cara berbeda dalam menafsirkan peran penyerang tengah. Saya punya karakteristik berbeda, tapi di sinilah saya merasa paling nyaman. Saya senang bisa memainkan peran ini dan membantu tim meraih kemenangan yang sangat penting,” kata Raspadori kepada Sky Sport Italia.
Baca Juga: Dan Terjunlah Jerman ke Palung Keterpurukan…
Frattesi melanjutkan penampilan cemerlangnya dengan mencetak gol kedua di menit ke-29. Wasit sempat meninjau ulang gol Frattesi karena ada kemungkinan dia terjebak dalam posisi offside. Namun, hasil pemeriksaan asisten wasit video (VAR) menyatakan gol Frattesi tetap sah.
Ukraina yang tertinggal dua gol mencoba bangkit dengan sisa-sisa tenaga. Upaya itu berhasil dengan gol Yarmolenko empat menit sebelum waktu normal babak pertama berakhir. Di babak kedua, penyerang andalan Ukraina, Artem Dovbyk, beberapa kali merepotkan lini pertahanan Italia. Namun, eksekusinya selalu gagal berbuah gol karena kurangnya akurasi. Hingga laga usai, skor 2-1 untuk kemenangan Italia tetap bertahan.
”Italia tidak mengejutkan kami. Saya senang anak-anak saya mencetak gol. Sulit untuk bermain dua hari setelah pertandingan melawan Inggris, dan hari ini Italia memainkan pertandingan yang sangat intens. Terkadang kami tidak bisa mengimbanginya dengan kecepatan mereka,” kata Pelatih Ukraina Serhiy Rebrov, dikutip dari laman UEFA.
Lihat juga : Aksi Pesepak Bola dalam Kualifikasi Piala Eropa 2024
Kemenangan penting
Hasil positif atas Ukraina ini membuka kembali jalan bagi Italia untuk lolos ke Piala Eropa 2024 di Jerman. Tambahan tiga poin juga mengangkat posisi Italia ke peringkat kedua Grup C, melewati Ukraina yang harus turun ke peringkat ketiga. Inggris masih memimpin grup dengan perolehan 13 poin, hasil dari memetik empat kemenangan dan satu hasil imbang. Sementara itu, Italia dan Ukraina sama-sama mengoleksi tujuh poin.
Italia selanjutnya akan menghadapi Malta dan Inggris bulan depan. Konsistensi penampilan amat dibutuhkan pasukan Spalletti demi mencegah mimpi buruk Italia yang gagal lolos ke Piala Dunia 2022. Harga diri Italia sebagai juara Piala Eropa 2020 dipertaruhkan di babak kualifikasi ini. Penampilan Italia saat melawan Ukraina memang masih jauh dari sempurna. Namun, kemenangan ini sangat mungkin menjadi batu loncatan bagi Italia yang sedang menjalani era baru bersama Spalletti.
”Pelatih (Spalletti) adalah orang yang hebat. Saya harap kami melangkah jauh bersamanya dan menampilkan lebih banyak penampilan hebat seperti malam ini. Kami ingin tidak hanya mencapai Euro, tapi bermain sebagai protagonis, karena ini adalah tim yang kuat. Kami berada di awal era baru dan akan memberikan segalanya untuk mencapai sesuatu yang luar biasa lagi,” kata Zaniolo, dikutip dari Football Italia.
Baca juga : Spirit Revans Italia
Pada laga lainnya di Grup A, Norwegia juga sukses mengamankan tiga angka setelah mengalahkan Georgia 2-1. Norwegia kini masih berada di peringkat ketiga Grup A, menempel ketat Spanyol yang juga memetik kemenangan 6-0 atas Siprus.
Hasil buruk diraih Swedia yang kalah 1-3 dari Austria. Hasil ini pun kian menyulitkan Swedia untuk melenggang ke Piala Eropa tahun depan karena tertinggal tujuh poin dari Austria yang menempati peringkat kedua Grup F. Hanya dua tim teratas di tiap grup yang berhak melenggang ke Piala Eropa tahun depan.