Kemenangan 2-0 (1-0) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/9/2023) malam dalam FIFA "Matchday" menegaskan dominasi tim nasional Indonesia atas Turkmenistan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Tim nasional Indonesia menegaskan dominasi atas Turkmenistan saat menang 2-0 (1-0) dalam laga persahabatan atau FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023) malam.
Dengan kemenangan itu, Merah Putih, julukan Indonesia, akan memperbaiki ranking di FIFA dari peringkat ke-150. Indonesia mencatat tiga kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah dari "Emerald", julukan Turkmenistan yang berperingkat ke-138.
Gol pertama lahir dari kaki penyerang Dendy Sulistyawan pada menit ke-19. Gol tercipta melalui tendangan spekulasi dari luar kotak penalti sisi kiri pertahanan Turkmenistan. Dendy menyambar bola muntah bek sayap Maedov Ybrayym yang tak cermat memotong umpan lambung Indonesia. Bola mengarah ke Dendy yang segera menyambar dan ternyata gol.
Gol kedua bagi tuan rumah lahir dari penyerang pengganti Egy Maulana Vikri di waktu tambahan jelang akhir laga atau pada menit ke-90. Egy sukses mengeksploitasi kelemahan sisi kiri pertahanan Turkmenistan.
Meski menang dengan dua gol, Indonesia cukup beruntung. Kiper Nadeo Arga Winata membuat empat penyelamatan gemilang. Salah satu di antaranya terbantu tiang yakni pada menit ke-65.
Selain itu, Nadeo sempat membuat blunder dengan salah mengumpan pada menit ke-66. Untunglah umpan yang disambar pemain Turkmenistan melebar dari gawang. Bek kanan dan kapten Asnawi Mangkualam juga sempat tidak cermat membuat sapuan pada menit ke-78. Bola mengarah ke kaki pemain Turkmenistan dan ditendang tetapi lagi-lagi tuan rumah beruntung karena arah bola melebar dari gawang.
Turkmenistan lebih agresif dengan membuat sembilan tembakan yang tiga di antaranya mengarah ke gawang. Indonesia membuat enam tembakan yang separuh tepat sasaran dan berbuah dua gol. Tim tamu juga lebih banyak membuat tendangan penjuru yakni tujuh berbanding dua milik Indonesia.
“Dia sempat membuat kesalahan tetapi menutupinya dengan banyak penyelamatan.
Dalam jumpa pers seusai laga, pelatih Indonesia Shin Tae-yong mengakui, kemenangan tim asuhannya terbantu penampilan gemilang Nadeo dalam penyelamatan. “Dia sempat membuat kesalahan tetapi menutupinya dengan banyak penyelamatan,” kata pelatih Korea Selatan di Piala Dunia Rusia 2018.
Shin melanjutkan, laga menjadi catatan penting bagi dua bek Sandy Walsh dan Wahyu Prasetyo yang tampil perdana bagi timnas. Shin menilai kedua bek itu bermain cukup apik tetapi harus terus meningkatkan kualitas permainan.
“Saya tidak akan memanggil pemain yang tidak dalam kondisi permainan terbaik,” ujar Shin. Inilah salah satu alasan Shin memanggil kembali Nadeo dan Egy karena kualitas permainan keduanya dianggap meningkat.
Dendy menambahkan, senang dapat menyumbang gol bagi Merah Putih. Kemenangan itu menambah rasa percaya dirinya sebagai penyerang yang subur. Dendy telah menorehkan lima gol dari 13 caps bersama timnas.
Adapun pelatih Turkmenistan Mergen Orazov mengatakan, tim asuhannya amat kurang dalam penyelesaian. Meski bermain lebih agresif, tim Emerald gagal membuat satu pun gol.
“Penampilan kiper Indonesia juga gemilang,” kata Mergen. Meski berperingkat FIFA lebih baik daripada Indonesia tetapi tuan rumah dianggap lebih kuat dan terorganisasi.