Gregoria Mariska Tunjung tersingkir pada babak pertama turnamen bulu tangkis China Terbuka. Dia kalah dari pemain Vietnam non unggulan hanya dalam waktu 32 menit.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
CHANGZHOU, SELASA -Gregoria Mariska Tunjung hanya bermain selama 32 menit dalam turnamen bulu tangkis China Terbuka. Tunggal putri terbaik Indonesia itu tak bisa mempertahankan performa baiknya dalam dua kejuaraan terakhir hingga tersingkir pada babak pertama.
Kekalahan itu terjadi saat berhadapan dengan pemain Vietnam peringkat ke-27 dunia, Nguyen Thuy Linh, di Changzhou Olympic Sports Centre, pada Selasa (5/9/2023). Gregoria kalah dalam dua gim 15-21, 14-21 karena kesulitan mengantisipasi permainan cepat Nguyen.
Dalam pertemuan pertama antara kedua pemain, Gregoria hanya unggul tiga kali yang terjadi pada awal setiap gim. Dia unggul 2-1 dan 3-1 pada gim pertama, serta 2-1 pada gim kedua. Selebihnya, pemain yang ditempatkan sebagai unggulan kedelapan itu tertinggal.
“Lawan bermain dengan tempo yang cepat dan saya tidak bisa mengimbangi iramanya. Dia sudah tahu harus bermain seperti apa saat melawan saya hingga saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” komentar Gregoria.
Gregoria mengatakan, performanya tidak terpengaruh cedera lutut kiri karena kondisinya sudah membaik. “Tetapi, pulang dari Kejuaraan Dunia memang perlu perawatan. Jadi, persiapan saya untuk kejuaraan ini berkurang. Saya merasa tidak bisa memaksimalkan waktu persiapan yang sedikit itu. Jadi, apapun yang mau saya keluarkan dalam pertandingan tadi seperti terhambat sendiri,” tuturnya.
Masalah konsistensi
Kekalahan pada babak pertama turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 tersebut memperlihatkan bahwa pemain berusia 24 tahun itu tak bisa mempertahankan konsistensi permainan baiknya saat tampil di Jepang Terbuka dan Kejuaraan Dunia. Di Jepang, dalam turnamen berlevel Super 750, Gregoria mencapai semifinal di antaranya dengan mengalahkan Pornpawee Chochuwong (Thailand) dan bintang tuan rumah, Akane Yamaguchi.
Pada Kejuaraan Dunia di Denmark, 21-27 Agustus, Gregoria mencapai perempat final untuk pertama kalinya. Juara dunia yunior 2017 itu menang atas Kim Ga-eun (Korea Selatan) dan Han Yue (China) sebelum perjalanannya dihentikan Yamaguchi.
Pertemuan babak ketiga Kejuaraan Dunia juga akan terulang dalam babak kedua lainnya di China Terbuka, yaitu antara Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Hasil yang didapat Gregoria dalam dua bulan terakhir ini serupa seperti yang dialami dalam rentang empat bulan pada Maret-Juni. Dia masih harus memperbaiki kekurangan agar bisa tampil lebih konsisten dengan tak tersingkir pada dua babak pertama.
Setelah mencapai perempat final All England, juara Spanyol Masters, dan mencapai final Malaysia Masters, performanya menurun. Dia tersingkir pada babak kedua Singapura Terbuka dan babak pertama Indonesia Terbuka.
Laga ketat
Pada nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus melewati hadangan pertama dalam pertandingan ketat. Mereka mengalahkan Chang Ko Chi/Lee Chih Chen (Taiwan) meski lebih banyak tertinggal pada gim pertama dan ketiga. Rinov/Pitha menang dengan skor 21-19, 16-21, 21-19.
Rinov/Pitha merebut gim pertama setelah mendapat lima poin terakhir secara beruntun sejak tertinggal 16-19. Adapun perebutan poin pada gim ketiga berlangsung ketat sejak 14-14 hingga 17-17. Lawan sempat menggagalkan match point Rinov/Pitha dua kali pada posisi 20-17 menjadi 20-19, namun pasangan Indonesia peringkat ke-16 dunia tersebut akhirnya bisa lolos dari lubang jarum.
“Meski tertinggal pada gim pertama dan ketiga, kami terus berusaha karena yakin kalau belum ada skor 21, permainan belum selesai. Kami fokus menambah poin demi poin tanpa berpikir tertinggal dari lawan,” tutur Pitha.
Sementara Rinov mengatakan, dia cukup terbebani pada penampilan babak pertama tersebut. Kondisi ini membuat dia kesulitan melepaskan diri dari tekanan lawan yang bermain lebih lepas. “Tetapi, tidak apa-apa karena itu menjadi bagian ujian kami bagaimana menyelesaikan masalah di lapangan,” katanya.
Kemampuan mereka menyelesaikan masalah itu akan diuji oleh unggulan keempat, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai pada babak kedua, Kamis. Pemain Thailand itu menghentikan langkah Rinov/Pitha pada babak ketiga Kejuaraan Dunia.
Pertemuan babak ketiga Kejuaraan Dunia juga akan terulang dalam babak kedua lainnya di China Terbuka, yaitu antara Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Di Kejuaraan Dunia, Dejan/Gloria kesulitan mengatasi permainan cepat Zheng/Huang hingga kalah 14-21, 9-21.
Dejan/Gloria mendapat tiket ke babak kedua setelah mengalahkan pasangan Taiwan lainnya, Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang, 21-16, 21-14. Ganda campuran lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, berhadapan dengan unggulan ketujuh asal China, Jiang Zhen Bang/Wei Xa Yin, pada babak pertama. Adapun Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati akan memulai penampilan pada Rabu.
Kemenangan juga didapat tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito, yang bermain karena menggantikan juara dunia, Kunlavut Vitidsarn. Pemain Thailand itu batal bertanding karena kondisi fisik yang kelelahan. Shesar menang atas pemain India, Priyanshu Rajawat, 21-13, 26-24 dan akan melawan Ng Tze Yong pada babak kedua. Yong mengalahkan Prannoy H.S (India), 21-12, 13-21, dan 21-18, pada babak pertama.
Dalam hari pertama kejuaraan yang berlangsung hingga Selasa malam, pemain Indonesia lainnya akan bertanding. Mereka di antaranya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Jonatan Christie.