Cita-cita Alida Sutjiadi untuk melewati babak ketiga Grand Slam pada nomor ganda putri belum tercapai. Bersama pasangannya, Miyu Kato (Jepang), Aldila tersingkir pada babak ketiga Amerika Serikat Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW YORK, SENIN — Menjelang turnamen tenis Amerika Serikat Terbuka dimulai, Aldila Sutjiadi menyatakan cita-citanya untuk bisa melewati babak ketiga ganda putri Grand Slam. Namun, Aldila bersama partnernya, Miyu Kato, belum bisa melangkah lebih jauh dari babak ketiga, seperti yang didapat pada tiga Grand Slam sebelumnya.
Di Stadion Grandstand, Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, New York, Senin (4/9/2023) siang atau Selasa dini hari WIB, Aldila/Kato kalah dari Victoria Azarenka/Beatriz Haddad Maia. Mereka disingkirkan duet pemain Belarus dan Brasil itu dengan skor 2-6, 0-6.
Azarenka dan Maia baru bermain bersama pada tahun ini, tepatnya di Perancis Terbuka. Mereka tersingkir pada babak kedua Perancis Terbuka dan Wimbledon.
Meski Azarenka memiliki prestasi yang lebih bagus pada nomor tunggal, dengan gelar juara Grand Slam Australia Terbuka 2012 dan 2013, dia juga mempunyai beberapa catatan baik di ganda putri dan campuran. Ibu dari satu anak itu mencapai final ganda putri dalam tiga Grand Slam, yaitu Australia, Perancis, dan AS Terbuka.
Azarenka bahkan menjuarai ganda campuran ketika tampil di AS Terbuka 2007 bersama sesama petenis Belarus, Max Mirnyi. Pada tahun berikutnya, di Australia Terbuka, dia menjuarai ganda campuran bersama Bob Bryan (AS). Maia juga pernah tampil dalam final ganda putri Australia Terbuka ketika berpasangan dengan Anna Danilina.
Meski menjadi unggulan ke-15, Aldila/Kato pun kesulitan menghadapi solidnya permainan Azarenka/Maia. Mereka kalah dalam semua indikator statistik pertandingan, baik dalam posisi servis maupun menerima servis.
Servis Aldila/Kato dipatahkan lawan lima kali. Adapun saat menerima servis, Aldila/Kato hanya mendapat delapan poin dari 38 kesempatan (21 persen).
Dengan hasil tersebut, Aldila/Kato selalu tertahan pada babak ketiga pada empat Grand Slam 2023. Performa dan hasil itu sebenarnya lebih baik dibandingkan dengan babak kedua yang didapat pada Perancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka 2022. Adapun pada Australia Terbuka 2022, mereka berpasangan dengan petenis lain. Namun, Aldila/Kato masih harus belajar menghadapi solidnya permainan petenis-petenis elite dunia.
Petenis China
Pada nomor tunggal putri, bintang muda asal China, Zheng Qinwen, lolos untuk pertama kalinya ke perempat final Grand Slam. Tiket babak delapan besar didapat petenis berusia 20 tahun itu setelah mengalahkan finalis AS Terbuka 2022, Ons Jabeur, 6-2, 6-4.
Zheng tampil agresif pada pertandingan tersebut dengan mendapat 10 dari 14 kesempatan memukul di depan net. Adapun Jabeur tampil dengan kondisi tidak fit sejak turnamen dimulai. Hal itu berdampak pada performanya yang buruk saat melawan Zheng, dengan membuat 33 unforced error.
Petenis Tunisia unggulan kelima itu bermain dengan kondisi flu. Saat melawan Linda Noskova pada babak kedua, dia bahkan sering batuk.
Ons adalah petenis luar biasa dan sangat sulit untuk mengalahkannya.
Zheng bermain di arena tenis profesional sejak 2021. Dia menerima penghargaan sebagai petenis pendatang baru terbaik pada 2022 dari Asosiasi Tenis Putri (WTA).
Perempat final pertama di ajang WTA 1000, pada Mei di Roma membuatnya menembus peringkat 20 besar dunia untuk pertama kalinya, yaitu pada posisi ke-19. Saat ini, dia berada di urutan ke-23.
Terinspirasi oleh dua kali juara Grand Slam asal China, Li Na, dia pernah dilatih oleh Carlos Rodriguez yang pernah melatih Li Na. Sejak debut di Grand Slam pada 2022, perempat final di New York nanti menjadi pencapaian terbaiknya.
”Yang saya rasakan saat ini hanyalah sangat senang. Permainan saya sangat baik pada hari ini. Ons adalah petenis luar biasa dan sangat sulit untuk mengalahkannya,” tutur Zheng, yang akan melawan juara Australia Terbuka, Aryna Sabalenka, pada perempat final.
Petenis yang tinggal di Barcelona, Spanyol, itu menjadi perempat finalis pertama AS Terbuka asal China sejak Wang Qiang pada 2019. Dua seniornya, yaitu Li Na dan Peng Shuai, menembus babak yang lebih tinggi, yaitu semifinal, masing-masing pada 2013 dan 2024.
Pada tunggal putra, petenis nomor satu dunia yang juga juara bertahan, Carlos Alcaraz, lolos ke perempat final. Dia mengalahkan Matteo Arnaldi, 6-3, 6-3, 6-4, dan akan berhadapan dengan Jannik Sinner atau Alexander Zverev pada laga delapan besar.
Perempat final lain pada paruh atas undian tunggal putra mempertemukan sesama petenis Rusia, yaitu Andrey Rublev dan juara AS Terbuka 2021, Daniil Medvedev. (AP/AFP)