Nasib Mohamed Salah di Liverpool berada di persimpangan jalan. Al-Ittihad akan menjadikannya pemain termahal di dunia dan paling berharga di Liga Arab Saudi, tetapi ia sangat betah di Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LIVERPOOL, SELASA – Memasuki dua hari terakhir masa jendela transfer awal musim Liga Arab Saudi, yang ditutup Kamis (7/9/2023), Liverpool belum terbebas dari gangguan klub Saudi, Al-Ittihad, yang ingin membajak Mohamed Salah. Al-Ittihad menyiapkan tawaran terakhir untuk menjadikan Salah pemain kedua di dunia yang ditebus dengan harga 200 juta pound sterling.
Al-Ittihad telah memberikan penawaran verbal pertama kepada Liverpool pada hari penutupan bursa transfer Liga Inggris, Kamis (31/8/2023) lalu. Tetapi, nilai 150 juta pound atau sekitar Rp 2,89 triliun ditolak mentah-mentah oleh manajemen “Si Merah”.
Penolakan itu tidak membuat Al-Ittihad menyerah. Menurut laporan The Sun edisi Selasa (5/9/2023), perwakilan Al-Ittihad serta petinggi Liga Saudi, yaitu pelaksana CEO Saad al-Lazeez dan Direktur Sepak Bola Michael Emenalo, telah berada di London, Inggris, Senin kemarin, untuk mewujudkan mega transfer pamungkas pada musim panas ini.
Sky Sports mengabarkan, Al-Ittihad telah menyiapkan tawaran transfer sebesar 170 juta pound (Rp 3,27 triliun) plus uang ekstra sesuai dengan performa dan prestasi Salah selama berkarier di Saudi. Secara total, nilai transfer penyerang sayap kidal itu ialah 215 juta pound (Rp 4,13 triliun).
Jika tawaran final Al-Ittihad itu diterima Liverpool, maka Salah akan mengikuti jejak Neymar Jr yang lebih dulu memecahkan rekor transfer sebesar 200 juta pound (Rp 3,84 triliun) ketika dibeli Paris Saint-Germain dari Barcelona pada 2017. Salah pun akan menjadi pemain termahal di dunia.
Kaveh Solhekol, Redaktur Pelaksana Sky Sports News, mengungkapkan, manajemen Al-Ittihad sangat berambisi untuk mendatangkan Salah demi menjadi tandem bagi Karim Benzema, lalu bergabung dengan eks rekannya di Liverpool, Fabinho. Akan tetapi, sifat keras manajemen Liverpool untuk menahan sang bintang membuat dua opini mengemuka di dalam manajemen juara bertahan Liga Saudi itu.
“Figur senior di Al-Ittihad percaya bahwa mereka pantas melakukan satu lagi tawaran untuk mendatangkan Salah. Tetapi, ada juga suara-suara berpengaruh di dalam klub yang menyarankan agar menghormati keputusan Liverpool dan mencoba lagi musim panas tahun depan,” ujar Solhekol.
Kengototan Al-Ittihad itu tidak lepas dari performa buruk tim setelah tumbang, 3-4, dari Al-Hilal, pada laga pekan kelima Liga Saudi, Sabtu (2/9/2023). Pada laga itu, Al-Ittihad sempat unggul, 3-1, di babak pertama.
Laga itu menjadi kekalahan kedua beruntun mereka dari rival sekota asal Jeddah selama Agustus lalu. Sebelumnya, Al-Ittihad disingkirkan Al-Hilal pada perempat final Piala Champions Klub Arab.
Menyusul kekalahan itu, Al-Ittihad mendatangkan kiper utama Al-Hilal musim lalu, Abdullah al-Mayouf. Salah pun diharapkan menjadi pemain pelengkap untuk skuad Al-Ittihad yang mengincar trofi Piala Dunia Antarklub, Liga Saudi, dan Liga Champions Asia.
Pemasaran ala Messi
Untuk merayu Salah, Al-Ittihad menyiapkan strategi pemasaran ala Lionel Messi di Liga Amerika Serikat. Selain menyiapkan kontrak terbesar di Liga Saudi dengan gaji 2,45 juta pound (Rp 47,14 miliar) per pekan, Salah akan memegang pengaruh besar dalam persentase pemasukan komersial klub.
Klub mungkin akan tertarik untuk menjual dia (Salah) apabila tawaran yang tiba lebih dari 200 juta pound. (Jamie Carragher)
Bintang asal Mesir yang menjadi salah satu pemain sepak bola paling berpengaruh di Timur Tengah itu akan mendapat bagian dari hasil penjualan jerseinya di Al-Ittihad. Ia pun akan menjadi duta pemasaran bagi tiga perusahaan besar Saudi selama tiga tahun menjalani kontrak di Saudi. Jika diakumulasikan, Salah akan menerima tambahan uang 6 juta pound (Rp 11,5 miliar) per tahun.
Dalam laporan beberapa media Timur Tengah, Salah juga berpeluang memiliki kans untuk memiliki saham minoritas di sebuah klub Saudi. Salah diperbolehkan memilih klub di luar dari empat klub milik Dana Investasi Publik Saudi (PFI), yaitu Al-Ittihad, Al-Ahli, Al-Nassr, dan Al-Ahli.
Di tengah gencarnya upaya Al-Ittihad, Liverpool bergeming untuk mempertahankan pemain terbaik mereka. Torehan dua gol dan dua asis di empat pekan perdana Liga Inggris membuktikan pengaruh tak tergantikan Salah untuk “Si Merah”.
“Saya tidak pernah memiliki keraguan tentang masa depannya, komitmen dia untuk klub ini. Percaya saya, Anda tidak bisa membayangkan betapa besarnya rumor berkembang dan kami tetap tenang karena Mo (Salah) pemain kami. Ia hanya ingin bermain di sini,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp seusai laga melawan Aston Villa, Minggu (3/9/2023).
Dua rekan Salah di Liverpool, Dominik Szoboszlai dan Andy Robertson, menyebut bahwa Salah telah menyampaikan kepada semua rekannya untuk tidak memedulikan rumor transfer itu karena ia tidak akan keluar dari Liverpool pada musim ini.
“Bagi kami, rumor transfer itu bukan masalah. Bagi kami, Mohamed Salah adalah pemain Liverpool dan kami percaya itu adalah hal yang menegaskan masa depannya,” kata Robertson.
Szoboszlai menambahkan, “Anda tahu di sepak bola, semua orang berbicara. Ia ingin bertahan di sini dan bersama kami. Kami pun sangat senang, kami membutuhkan sosok seperti Salah di dalam tim”.
Namun, Jamie Carragher, legenda Liverpool, menyebut internal manajemen Liverpool akan mengalami gejolak besar apabila Al-Ittihad benar-benar memasukkan tawaran resmi sebesar 200 juta pound.
“Klub mungkin akan tertarik untuk menjual dia (Salah) apabila tawaran yang tiba lebih dari 200 juta pound,” ujar Carragher kepada Sky Sports. (AFP)