Batu sandungan tinggi akan dihadapi pebulu tangkis tunggal dan ganda putra Indonesia pada babak pertama China Terbuka. Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan, bahkan, harus langsung menghadapi finalis Kejuaraan Dunia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
CHANGZHOU, SENIN — Meratanya persaingan dan pergeseran posisi dalam daftar peringkat dunia membuat turnamen bulu tangkis China Terbuka diwarnai persaingan ”mengerikan” sejak babak pertama. Di antara perseteruan sengit itu, lima di antaranya melibatkan ganda putra Indonesia.
Indonesia menurunkan lima wakil ganda putra pada turnamen yang digelar di Changzhou pada 5-10 September, termasuk pasangan nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, Fajar/Rian dan kawan-kawan langsung menghadapi tantangan berat pada babak pertama.
Fajar/Rian dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan bertemu finalis Kejuaraan Dunia di Denmark, pekan lalu. Fajar/Rian melawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) pada Selasa (5/9/2023), dan keesokan harinya, Hendra/Ahsan berhadapan dengan juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Pasangan Korea Selatan itu menghentikan perjalanan Hendra/Ahsan pada perempat final Kejuaraan Dunia.
Fajar/Rian tertinggal 1-2 dari Astrup/Rasmussen, tetapi menang pada pertemuan terakhir. Meski demikian, tiga duel mereka telah berlangsung lama, yaitu pada 2017, 2018, dan 2020. Terkait pencapaian Astrup/Rasmussen yang meraih medali perak Kejuaraan Dunia, Fajar/Rian pun tetap waspada.
”Kim/Anders sedang dalam penampilan terbaik dan kami harus lebih mewaspadai. Pasti mereka lebih percaya diri,” kata Fajar seusai latihan di Changzhou Olympic Sports Center Gymnasium, lokasi turnamen, Senin (4/9/2023).
Di sisi lain, performa Fajar/Rian menurun setelah menjuarai All England, enam bulan lalu. Mereka langsung tersingkir pada babak kedua Kejuaraan Dunia, yang menjadi laga pertama mereka di Denmark setelah mendapat bye pada babak pertama.
Hendra/Ahsan juga tertinggal dalam statistik pertemuan dengan Kang/Seo, yaitu 2-4. Selain perempat final Kejuaraan Dunia, pasangan berjulukan ”The Daddies” itu kalah dari Kang/Seo pada perempat final Malaysia Terbuka pada tahun ini. Pada pertemuan di Kejuaraan Dunia, Hendra/Ahsan kalah dua gim, 19-21, 17-21.
Lawan bagi tiga pasangan lain yang berasal dari satu generasi juga tak kalah berat. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin akan bertemu pesaing sejak masa yunior, Liang Wei Keng/Wang Chang. Andalan tuan rumah itu menjadi semifinalis Kejuaraan Dunia.
Pada laga lain, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri bertemu peringkat kedua dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), sedangkan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan melawan Ayato Endo/Yuta Takei (Jepang).
Pada tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting juga turut berperan dalam ”laga panas” pada babak pertama. Mereka akan menghadapi lawan yang unggul dalam statistik pertemuan.
Kim/Anders sedang dalam penampilan terbaik dan kami harus lebih mewaspadai. Pasti mereka lebih percaya diri.
Jonatan akan menghadapi Weng Hong Yang (China), yang dua kali mengalahkannya dari tiga pertemuan. Adapun Anthony harus mencari cara mengatasi permainan ulet Kanta Tsuneyama (Jepang), yang unggul 4-3 dari tujuh pertemuan, termasuk dua kemenangan pada tahun ini.
Selain Anthony dan Jonatan, Indonesia diwakili Chico Aura Dwi Wardoyo dan Shesar Hiren Rhustavito. Nama Shesar masuk dalam undian, Senin, untuk menggantikan juara dunia, Kunlavut Vitidsarn, yang mengundurkan diri.
Level tertinggi
Ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya persaingan ketat pada babak pertama. China Terbuka adalah turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000, salah satu dari empat turnamen tertinggi selain Malaysia Terbuka, All England, dan Indonesia Terbuka. Dengan level itu, China Terbuka menyediakan poin ranking dan hadiah yang tinggi.
Dengan hanya 32 slot yang disediakan untuk setiap nomor, tanpa babak kualifikasi, hanya pemain terbaik dunia yang bisa mengikuti turnamen ini. Apalagi, persaingan tunggal dan ganda putra menjadi yang paling merata pada rangkaian turnamen BWF World Tour 2023 dibandingkan tiga nomor lain.
Pergeseran posisi pemain dalam daftar peringkat dunia juga turut memengaruhi. Empat ganda putra Indonesia bukan termasuk delapan unggulan teratas sehingga berpeluang bertemu pasangan unggulan pada babak pertama.
Meski harus menghadapi batu sandungan tinggi pada babak pertama, Bagas/Fikri menghadapinya dengan percaya diri. Apalagi, mereka menang atas Rankireddy/Shetty pada pertemuan terakhir yang terjadi pada babak kedua Thailand Terbuka, Juni. Saat itu, Bagas/Fikri menang 24-26, 21-11, 21-17.
”Kemenangan terakhir melawan mereka menjadi modal bagi kami untuk tampil lebih percaya diri, tapi itu terjadi sudah cukup lama. Saya melihat lawan sudah jauh lebih baik. Jadi, kami harus menganalisis permainan mereka kembali lewat video dan harus siap tampil mati-matian di lapangan,” tutur Fikri.