Barcelona menyelesaikan dua transfer penting dengan merekrut Joao Cancelo dan Joao Felix di tenggat bursa transfer musim panas. Bisakah mereka mengangkat performa tim di sisa musim?
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
BARCELONA, SABTU — Aktivitas Barcelona kembali menggeliat di akhir sesi penutupan bursa transfer musim panas dengan mendatangkan duo Portugal, yaitu Joao Cancelo dan Joao Felix. Cancelo boleh dibilang sebagai pemain yang diharapkan kedatangannya oleh pelatih Xavi Hernandez mengingat lubang Barca di sektor bek sayap. Di satu sisi, kedatangan Felix menjadi tanda tanya karena tetap didatangkan pihak klub kendati Xavi tidak terlalu tertarik padanya.
Presiden Barca, Joan Laporta, mengungkapkan kelegaannya setelah sukses mendatangkan dua pemain bintang di detik-detik akhir jendela transfer. Keberhasilan Barca mendatangkan Cancelo dan Felix, katanya, banyak dibantu oleh agen mereka, Gestifute. Seusai kehilangan sejumlah pemain kunci seperti Ansu Fati, Ousmane Dembele, Sergio Busquets, Jordi Alba, dan Sergino Dest, Laporta mengutarakan pentingnya Barca merekrut pemain yang bisa menggantikan mereka.
”Kami sangat bangga dengan pemain baru kami. Kami memiliki tim yang terdiri dari para profesional top yang bekerja sangat keras untuk mewujudkan segalanya. Tentu saja kami perlu merekrut pemain-pemain dengan nama besar. Ini adalah bursa transfer. Anda bernegosiasi dengan empati dan Anda mencapai kesepakatan,” katanya, Sabtu (2/9/2023).
Dua bintang timnas Portugal itu akan bersama Barca hingga akhir musim tanpa opsi pembelian kembali. Kondisi keuangan yang belum stabil tidak memungkinkan Barca membayar biaya transfer keduanya sehingga opsi yang dipilih adalah mendatangkan dengan status pinjaman. Meski demikian, Barca bersedia menanggung secara penuh pembayaran gaji mereka.
Cancelo tidak masuk dalam rencana manajer Pep Guardiola di Manchester City. Oleh karena itu, ia sempat dipinjamkan ke raksasa Jerman, Bayern Muenchen, tetapi gagal memberikan kesan positif selama tampil di sana. Sementara situasi Felix lebih kompleks karena hubungannya dengan pelatih Diego Simeone dan Atletico Madrid sedang memburuk. Seusai kembali dari masa peminjaman di Chelsea, Felix tidak pernah diturunkan oleh Simeone, musim ini.
Keduanya tidak mempunyai pilihan selain mencari klub baru untuk menyelamatkan karier. Cancelo sejak musim lalu telah menjadi incaran Xavi menyusul tiadanya pemain yang bisa bermain di posisi bek kanan secara natural. Untuk mengisi kekosongan itu, musim lalu Xavi terpaksa memberikan peran bek kanan kepada Jules Kounde atau Ronald Araujo.
Rotasi Araujo ataupun Kounde ke pos bek kanan bukanlah solusi yang tepat. Sebab, mereka berdua berposisi alami sebagai bek tengah sehingga kerap kewalahan saat menjaga sektor sayap kanan. Penyerang sayap kiri Real Madrid, Vinicius Junior, mampu memaksimalkan kelemahan Barca di sektor tersebut. Saat laga ”El Clasico” musim lalu, Vinicius dengan kecepatan dan manuvernya beberapa kali merepotkan Kounde atau Araujo.
Ya, itu (bek kanan) adalah posisi yang kami perlukan dan ingin kami perkuat. Kami tidak memiliki pemain alami di sana dan kami menginginkannya.
”Ya, itu (bek kanan) adalah posisi yang kami perlukan dan ingin kami perkuat. Kami tidak memiliki pemain alami di sana dan kami menginginkannya (Cancelo),” kata Xavi, dikutip dari The Athletic.
Selama membela City, Cancelo sangat sulit dilewati saat berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan. Selain itu, ia tahu kapan saat yang tepat untuk melakukan tekel bersih. Cancelo dikenal sebagai pemain yang cepat dalam bertransisi negatif. Kemampuan ini akan sangat berguna bagi Barca yang identik dengan permainan penguasaan bola dan menyerang.
Kelebihan lain dari Cancelo adalah ia mampu tampil fleksibel sebagai bek kiri. Setelah kepergian Alba ke Inter Miami, praktis Barca kerap mengandalkan Alejandro Balde di posisi itu. Selain Balde, Xavi juga punya opsi untuk memainkan Marcos Alonso sebagai bek kiri. Namun, Xavi belum menaruh kepercayaan khusus terhadap Alonso untuk bermain di posisi itu. Maka dari itu, bila diperlukan, Cancelo bisa berperan sebagai pelapis dari Balde.
Bila Cancelo sedemikian dibutuhkannya oleh Xavi, situasi berbeda terjadi pada Felix. Pemain berusia 23 tahun ini kurang menarik minat Xavi meskipun Barca sedang membutuhkan tambahan gelandang untuk memperdalam skuad. Itu karena Xavi mulai suka memainkan sistem dengan empat gelandang, sementara ketersediaan pemain di pos tersebut bisa dibilang belum begitu banyak.
Barca saat ini hanya punya lima gelandang, yaitu Oriol Romeu, Ilkay Gundogan, Frenkie de Jong, Pedri, dan Gavi. Xavi ingin memperdalam lini tengahnya dan lebih banyak kreativitas di sepertiga akhir area lawan. Keterbatasan kreativitas di sepertiga akhir ini sebelumnya telah diungkapkan pula oleh striker Robert Lewandowski. Kurangnya kreativitas di sepertiga akhir itu membuat striker timnas Polandia itu sempat kesulitan mencetak gol di dua laga awal Liga Spanyol, musim ini.
”Dalam dua pertandingan terakhir, saya tidak memiliki banyak peluang. Saya tidak menerima banyak bola, jadi terkadang saya harus menciptakan peluang saya sendiri,” kata Lewandowski, mengeluhkan minimnya kreativitas dari lini tengah Barca.
Inilah tantangan Felix bersama Barca nanti. Mengingat musim ini ia belum mencatatkan satu pun menit bermain di liga, artinya ia datang ke Barca tidak dalam kondisi puncak. Dengan begitu, besar kemungkinan Felix akan kesulitan dalam memenuhi ekspektasi para penggemar Barca.
Terlebih lagi dirinya tampil kurang mengesankan saat dipinjamkan ke Chelsea. Sebagaimana Barca, Chelsea juga mendatangkan Felix atas permasalahan kurangnya ketajaman di lini serang mereka. Menimbang faktor-faktor tersebut, Xavi pantas mempertanyakan motif Laporta dalam mendatangkan Felix, apakah murni faktor teknis di lapangan atau lebih ke arah bisnis. (REUTERS)