Setelah absen pada Kejuaraan Dunia, Anthony Sinisuka Ginting bertanding kembali. Dia akan tampil di China Terbuka, turnamen pertamanya setelah melewati masa duka karena kepergian ibunya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Anthony Sinisuka Ginting berada dalam skuad bulu tangkis Indonesia yang berangkat ke Changzhou China, pada Sabtu (2/9/2023), untuk mengikuti turnamen China Terbuka. Ajang ini menjadi turnamen pertama Anthony setelah berduka dengan kepergian ibundanya hingga batal tampil dalam Kejuaraan Dunia 2023 lalu.
Di China Terbuka, yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, 5-10 September, Anthony ditempatkan sebagai unggulan kedua di bawah Viktor Axelsen. Anthony menjadi salah satu wakil tunggal putra Indonesia selain Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Turnamen berlevel BWF World Tour Super 1000 itu menjadi yang pertama bagi Anthony setelah tampil di Australia Terbuka pada 1-6 Agustus lalu. Anthony seharusnya bersaing dalam Kejuaraan Dunia di Denmark pada 21-27 Agustus, tetapi dia mengundurkan diri menjelang keberangkatan Tim Indonesia. Dia berduka karena ibundanya, Lucia Sriati, meninggal dunia pada 9 Agustus.
Pemain berusia 26 tahun ini belum bisa membayangkan tampil dalam turnamen setelah berada dalam suasana duka. Namun, Anthony bertekad bisa bertanding dengan kemampuan terbaiknya.
“Sudah sekitar tiga mingguan berlalu sejak saya berduka. Saya sudah latihan dan tidak ada masalah. Dari pengalaman latihan itu, saat sudah berada di lapangan, fokus saya ke permainan. Jadi, semoga di China nanti bisa memberikan yang terbaik,” tutur Anthony di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Anthony juga mengatakan, absennya dia Kejuaraan Dunia tidak mengubah persiapan untuk China Terbuka yang dilanjutkan dengan Hongkong Terbuka pada 12-17 September. Akan tetapi, melihat hasil Kejuaraan Dunia, dia menilai persaingan tunggal putra semakin ketat. Gelar juara dunia didapat Kunlavut Vitidsarn (Thailand) setelah mengalahkan sesama pemain berusia 22 tahun, Kodai Naraoka (Jepang).
Berdasarkan persaingan yang merata itu, Anthony menilai, juara untuk setiap turnamen pun akan sulit diprediksi. Apalagi, sejak 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024, pemain berburu poin ranking sebanyak-banyaknya untuk membuka peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Sebagai salah satu dari empat turnamen Super 1000, China Terbuka akan memberi poin yang besar, yaitu 12.000 untuk sang juara dan 10.200 untuk peringkat kedua. Pada 2023, total hadiah yang diperebutkan adalah 2 juta dollar AS (sekitar Rp 30,45 miliar) dan menjadi yang terbesar dari turnamen BWF. Besarnya nilai hadiah ini akan menjadi tambahan motivasi bagi atlet, apalagi China Terbuka batal digelar pada 2020-2022 karena pandemi Covid-19.
Tantangan bagi Anthony tak kalah berat sejak babak pertama. Dia akan berhadapan dengan Kanta Tsuneyama (Jepang) pada babak awal. Tsuneyama adalah pemain yang mengalahkannya pada persaingan terakhir dari tujuh pertemuan.
Mereka yang terakhir kali menjuarai turnamen itu, pada 2019, adalah Kento Momota (tunggal putra), Carolina Marin (tunggal putri), Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (ganda putri), Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (ganda campuran), serta ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Pernah juara
Anthony juga pernah menjuarai China Terbuka, yaitu pada 2018. Ketika itu, dia tampil luar biasa untuk menyingkirkan pemain-pemain top dunia, yaitu Lin Dan, Axelsen, Chen Long, Chou Tien Chen, dan Momota, sejak babak pertama hingga final.
Untuk tahun ini, tantangan bagi Anthony tak kalah berat sejak babak pertama. Dia akan berhadapan dengan Kanta Tsuneyama (Jepang) pada babak awal. Tsuneyama adalah pemain yang mengalahkannya pada persaingan terakhir dari tujuh pertemuan. Kekalahan Anthony itu terjadi pada babak pertama Jepang Terbuka, Juli.
Oleh karena hanya menyediakan 32 slot dari masing-masing nomor, China Terbuka pun diikuti pemain-pemain terbaik dunia. Gregoria Mariska Tunjung berpeluang melawan juara dunia, An Se-young (Korea Selatan), pada perempat final. Selain Gregoria, tunggal putri Indonesia juga diisi Putri Kusuma Wardani.
Lawan tangguh
Pada ganda putra, lima wakil Indonesia pun langsung bertemu lawan tangguh pada babak pertama. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan melawan juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan), sementara Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin bertemu sesama pemain muda dengan peringkat ketiga dunia, Liang Wei Keng/Wang Chang (China).
Aryono Miranat, pelatih ganda putra Indonesia, mengatakan, skuad ganda putra akan tampil berdasarkan hasil evaluasi dari Kejuaraan Dunia. “Kepercayaan diri dan konsistensi dalam bermain harus ditingkatkan. Dalam latihan, sebelum China Terbuka, pemain fokus pada faktor akurasi dan ketahanan,” kata Aryono.
Ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, membawa kepercayaan diri yang tumbuh kembali setelah menjadi finalis Kejuaraan Dunia. Meski kalah dari Chen/Jia di final, Apriyani/Fadia tampil baik sepanjang turnamen hingga bisa mengalahkan pasangan-pasangan yang unggul dalam statistik pertemuan dari mereka.
Selain Apriyani/Fadia, ganda putri Indonesia diwakili Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Adapun ganda campuran diwakili empat pasangan.
Wakil Indonesia di China Terbuka
Tunggal putra :
Anthony Sinisuka Ginting
Jonatan Christie
Chico Aura Dwi Wardoyo
Tunggal putri :
Gregoria Mariska Tunjung
Putri Kusuma Wardani
Ganda putra :
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan