Situasi Serba Sukar Newcastle United
Pertarungan dua tim yang hendak bangkit, Brighton & Hove Albion dan Newcastle United, tersaji di Stadion Amex. Demi kembali ke jalur positif, dua tim wajib membenahi taji lini serang.

Gelandang Newcastle United, Anthony Gordon (tengah), merayakan gol pembuka yang dicetaknya dalam pertandingan Liga Inggris antara Newcastle United dan Liverpool di Stadion St James Park, Newcastle, Minggu (27/8/2023).
BRIGHTON, JUMAT — Newcastle United bakal menemui jalan terjal dalam misi bangkit dari dua kekalahan ketika bertamu ke Stadion Amex, kandang Brighton & Hove Albion, Sabtu (2/9/2023) pukul 23.30 WIB. Skuad ”The Magpies” harus membenahi efektivitas serangan dan Manajer Eddie Howe juga perlu mengevaluasi keputusan pergantian pemainnya.
Kekalahan beruntun dari Manchester City dan Liverpool menunjukkan perkembangan skuad Newcastle masih jauh dari ideal. Performa brilian sempat disajikan Newcastle pada babak pertama melawan Liverpool, Minggu (27/8/2023) lalu. Satu gol dan kartu merah yang diterima kapten ”Si Merah”, Virgil van Dijk, membuktikan penampilan gemilang itu.
Baca juga : Metamorfosis Sempurna Darwin Nunez
Namun, efektivitas serangan yang buruk ketika unggul jumlah pemain harus dibayar mahal The Magpies. Mereka gagal menambah gol dari 20 tembakan yang mereka hasilkan setelah memimpin skor. Hasilnya, Liverpool mencetak dua gol melalui Darwin Nunez dalam 10 menit pamungkas pertandingan.
Agar tidak mengalami kekalahan ketiga berturut-turut perdana di bawah kendali Howe, lini serang Newcastle harus lebih tajam. Alan Shearer, pencetak gol terbanyak dalam sejarah Newcastle, mengingatkan agar anak asuhan Howe tidak lagi mubazir terhadap peluang.
Kata Shearer, lini tengah fantastis Newcastle yang diisi Sandro Tonali, Bruno Guimaraes, dan Joelinton terasa sia-sia apabila mereka gagal ”membunuh” lawan dengan gol.

Kiper Liverpool, Alisson Becker, menghalau bola dari jangkauan pemain Newcastle United, Joelinton, dalam pertandingan Liga Inggris antara Newcastle United dan Liverpool di Stadion St James Park, Newcastle, Minggu (27/8/2023).
”Ketika mereka gagal memaksimalkan peluang demi peluang, penyesalan akan tercipta di akhir laga. Setelah mencetak gol pertama, pemain harus mengejar gol kedua dan seterusnya sebelum momentum berpihak kepada lawan,” ujar Shearer dilansir Chronicle Live, Jumat (1/9/2023).
Simon Jordan, kolumnis sepak bola dan eks pemilik Crystal Palace, menilai, masih ada perbedaan besar antara Newcastle dan tim-tim besar Inggris lainnya. Hal itu, lanjut Jordan, menjadi penyebab Newcastle kurang memiliki insting membunuh dalam laga-laga besar.
Lihat juga: Bermain 10 Orang, Liverpool Bungkam Newcastle United di Kandangnya
”Ketika sebuah tim terbiasa menang, itu melahirkan budaya dan mental di dalam klub itu. Dalam situasi apa pun, semua pemain di dalam klub memahami cara untuk bisa memenangi pertandingan. Budaya itu yang harus dibangun Newcastle agar bisa sejajar dengan tim top Inggris,” kata Jordan kepada Talksport.
Taktik pergantian
Tak hanya membenahi serangan, Howe juga perlu lebih bijak dalam menerapkan taktik pergantian. Tiga pergantian bersamaan yang dilakukan Howe pada menit ke-72 di laga melawan Liverpool dengan mengganti tiga pemain utama, yaitu Tonali, Anthony Gordon, dan Alexander Isak, justru membuat performa tim menurun.

Ekspresi Manajer Newcastle United Eddie Howe (kiri) saat pertandingan semifinal Piala Liga Inggris antara Southampton dan Newcastle United di Stadion St Mary, Southampton, Selasa (24/1/2023).
Kemudian, keputusan Howe menarik Joelinton pada menit ke-82 membuat lini tengah Newcastle kurang bertenaga. Duel fisik dan intersep yang dilakukan Joelinton tidak bisa diimbangi oleh penggantinya, Elliot Anderson.
Howe mengatakan, taktik pergantian pemainnya itu bukan penyebab mereka kalah di laga terakhir kontra Liverpool. Ia menegaskan, semua pemain Newcastle memiliki peran yang sama dan ia memiliki kepercayaan yang setara kepada pemain, baik mereka tampil sebagai 11 utama maupun dari bangku cadangan.
Baca juga : Liga Champions Eropa, “Agenda Dadakan” Newcastle United Musim Depan
Di tengah dua laga tanpa poin, Howe bertekad untuk membawa pulang poin dari markas Brighton. Pada musim lalu, The Magpies menahan Brighton imbang tanpa gol.
Tugas saya adalah menenangkan situasi di dalam tim dan melihat perspektif lain untuk mempersiapkan laga selanjutnya. Hasil akhir selalu menghadirkan beragam opini. Namun, dari penampilan yang kami hadirkan, kami menunjukkan performa kompetitif dan itu tanda yang bagus di awal musim.
”Tugas saya adalah menenangkan situasi di dalam tim dan melihat perspektif lain untuk mempersiapkan laga selanjutnya. Hasil akhir selalu menghadirkan beragam opini. Namun, dari penampilan yang kami hadirkan, kami menunjukkan performa kompetitif dan itu tanda yang bagus di awal musim,” ujar Howe dilansir Sky Sports.

Pemain Brighton and Hove Albion, Kaoru Mitoma, dan rekan setimnya merayakan gol pertama dalam pertandingan Liga Inggris antara Wolverhampton Wanderers dan Brighton and Hove Albion di Stadion Molineux, Wolverhampton, Sabtu (19/8/2023). Brighton mengalahkan Wolves, 4-1.
Kehilangan taji
Serupa dengan Newcastle, Brighton juga berambisi bangkit dari hasil negatif di pekan ketiga lalu. Setelah sempat memimpin klasemen di pekan kedua, Brighton dilibas West Ham, 1-3, di Stadion Amex.
Kekalahan itu mengembalikan noda Brighton di musim lalu yang kerap kehilangan taji ketika menghadapi lawan dengan blok pertahanan rendah. West Ham, yang hanya mencatatkan 22 persen penguasaan bola, mampu membuat Brighton frustrasi.
Dari 25 tembakan dan 78 persen penguasaan bola yang diciptakan, Brighton hanya menghasilkan 1,45 expected goals (xG). Itu berbanding terbalik dengan 3,23 xG yang dihasilkan West Ham dari 12 tembakan.
Baca juga : Klub Inggris Berburu Gelandang Terbaik
Manajer Brighton Roberto De Zerbi perlu membenahi masalah ketajaman yang dihadapinya di musim lalu. Selama Liga Inggris 2022-2023, ”Si Burung Camar” adalah tim dengan rerata tembakan tertinggi dengan 15,97 gol per laga dan menciptakan 73,3 xG, tetapi mereka hanya bisa menciptakan 53 gol. Padahal, koleksi xG Brighton hanya kalah dari Manchester City yang mencatatkan 78,7 xG. City berbekal 94 gol guna mempertahankan trofi liga.

Pemain Brighton & Hove Albion, Danny Welbeck (kiri), dan pemain West Ham United, Vladimir Coufal, berebut bola dalam pertandingan Liga Inggris antara Brighton & Hove Albion dan West Ham United di Stadion Amex, Brighton and Hove, Sabtu (26/8/2023).
De Zerbi mengatakan, selama sepekan ini, Brighton telah berusaha untuk membenahi kekurangan tim dalam penyelesaian akhir dan mengantisipasi serangan balik lawan. Juru taktik asal Italia itu menegaskan tidak akan mengubah gaya permainan timnya meski akan mengalami tantangan menghadapi Newcastle yang berpeluang tampil defensif.
”Saya tidak akan mengubah (gaya kami). Ide permainan kami merefleksikan karakter saya, sejarah saya, dan DNA saya. Saya tidak akan bermain dengan cara lain,” ucap De Zerbi seperti dikutipThe Athletic.
Pada laga pekan keempat lainnya, Sabtu ini, City akan berjuang mempertahankan rekor 100 persen kemenangan ketika menjamu Fulham di Stadion Etihad. Adapun Chelsea mengejar hasil positif kedua di musim ini dengan menghadapi Nottingham Forest di Stadion Stamford Bridge.