Iran dan Lebanon akan berlomba-lomba menabung kemenangan di Grup P untuk meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024. Saingan mereka ialah Jepang yang sudah meraih satu kemenangan.
Oleh
REBIYYAH SALASAH, KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Iran melengkapi daftar tim Asia yang gagal meraih kemenangan sepanjang babak pertama Piala Dunia FIBA 2023. Dari enam tim Asia di Piala Dunia, hanya Jepang yang berhasil menaklukkan tim lawan. Pada babak penentuan peringkat 17-32, mereka akan berlomba-lomba menabung poin penuh demi satu tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Iran tak mampu mengatasi ketangguhan juara bertahan, Spanyol, pada laga terakhir Grup G, Rabu (30/8/2023) malam, di Stadion Indonesia Arena. Tim asuhan Hakan Demir ini kalah, 65-85. Jurang kualitas terlihat masih lebar kendati Spanyol menurunkan pemain mula dengan menit bermain minim, seperti Joel Parra dan Alex Abrines.
Masih ada dua pertandingan lagi yang harus kami menangkan untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris.
Iran tampak kesulitan menembus pertahanan Spanyol. Akurasi tembakan mereka pun hanya 36 persen, yaitu 32 tembakan dari 64 percobaan. Setelah serangan Iran gagal, Spanyol pun membalas dengan transisi cepat. Iran kehilangan 13 poin dari serangan balik atau fast break. Di lain pihak, Spanyol berhasil memanfaatkan hingga 14 poin dari 8 kali kehilangan penguasaan atau turnover Iran.
“Kami melawan juara bertahan. Ada beberapa kesalahan yang kami buat dan mereka memanfaatkannya dengan baik. Namun, kami juga telah berjuang dengan baik. Saya bangga dengan tim saya,” kata forward Arsalan Kazemi.
Kekalahan dari Spanyol menempatkan Iran di urutan terakhir Grup G tanpa kemenangan dari tiga laga. Hal serupa dialami Lebanon, tim Asia lain yang berlaga di Indonesia. Lebanon menjadi juru kunci Grup H setelah kalah dalam tiga laga babak pertama, termasuk dari Perancis, Selasa (29/8/2023). Lebanon takluk 79-85.
Kendati hasil itu membuat mereka tak lolos ke putaran kedua, Iran dan Lebanon masih akan menjalani dua pertandingan pada laga klasifikasi atau penentuan peringkat 17-32.
Babak itu penting bagi tim-tim Asia, seperti Iran dan Lebanon. Yang dipertaruhkan dalam dua pertandingan tersisa tersebut adalah satu tempat di Olimpiade Paris 2024. Mereka perlu menabung kemenangan karena negara Asia terbaik di klasemen akhir Piala Dunia akan mendapat tiket ke Paris.
Terdapat tujuh kuota di Piala Dunia untuk Olimpiade dengan tuan rumah Perancis lolos otomatis. Ketujuh tempat tersebut akan mencakup dua tim dari Amerika, dua tim dari Eropa, satu tim dari Afrika, satu tim dari Asia, dan satu tim dari Oseania.
Pada babak penentuan peringkat 17-32, Iran dan Lebanon tergabung di Grup P bersama Pantai Gading, Perancis, dan Lebanon. Babak ini dimulai Kamis (31/8/2023) dengan laga Pantai Gading melawan Lebanon dan dilanjutkan dengan pertandingan Iran versus Perancis.
“Peluang terbaik kami untuk meraih kemenangan di babak pertama sebenarnya saat melawan Pantai Gading, tapi kami gagal memanfaatkan kesempatan itu. Masih ada dua pertandingan melawan Perancis dan Lebanon. Kami akan memaksimalkannya. Saya percaya tim saya layak bermain di Olimpiade. Pemain muda harus merasakan bermain di sana,” ujar Pelatih Iran Hakan Demir.
Jepang menang
Di sisi lain, Iran dan Lebanon akan menghadapi persaingan ketat dari negara Asia lain, termasuk Jepang. Apalagi, Jepang sudah memiliki modal satu kemenangan setelah menumbangkan Finlandia, 98-88, Minggu (27/8) di hadapan publik sendiri di Okinawa Arena.
“Masih ada dua pertandingan lagi yang harus kami menangkan untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris," kata forward Yuta Watanabe di X (sebelumnya Twitter) mengomentari unggahan klubnya, Phoenix Suns, tentang statistik penampilannya di laga terakhir babak pertama.
Tuan rumah Piala Dunia lainnya, Filipina, juga bertekad untuk memanfaatkan dua laga tersisa demi lolos ke Paris untuk pertama kalinya sejak 1972. Guard Filipina, Jordan Clarkson, mengatakan, timnya sangat termotivasi sejak awal. Mereka akan terus berjuang untuk bersaing hingga pertandingan terakhir.
Clarkson percaya bahwa hanya masalah waktu bagi Filipina untuk menemukan formula kemenangan dan upaya terakhir untuk akhirnya bisa mengatasi kesulitan. Mereka kalah dalam tiga pertandingan masing-masing melawan Republik Dominika, Angola, dan Italia.
"Kami belum benar-benar merasa seperti kami telah tersingkir dari pertandingan apa pun. Kami berjuang. Kami kuat dan kami dapat menyatukan tim serta mencoba untuk meraih kemenangan dalam dua (permainan) ini. Kami tahu apa artinya dan kami tahu ini berarti bagi negara kami,” kata Clarkson.