Skuad Indonesia menunjukkan peningkatan performa yang signifikan saat mengalahkan Thailand di semifinal Piala AFF U-23 2023. Momentum positif ini diharapkan berlanjut pada laga final melawan Vietnam, Sabtu (26/8/2023).
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
RAYONG, KAMIS - Tim sepak bola Indonesia membuat kejutan dengan menundukkan tuan rumah Thailand, 3-1, pada semifinal Piala AFF U-23 2023 di Stadion Rayong, Thailand, Kamis (24/8/2023) malam WIB. Berkat capaian sensasional itu, Indonesia berpeluang mengulangi kisah manis saat menjadi juara pada 2019 silam.
Padahal, Garuda Muda sempat tampil kurang menggigit dengan kalah 1-2 dari Malaysia dan hanya mampu menang tipis 1-0 atas Timor Leste di penyisihan grup tahun ini. Mereka hanya mampu mencetak dua gol dan kebobolan dua gol dari dua laga fase grup.
Tak pelak, mereka beruntung lolos ke semifinal melalui jalur runner-up terbaik di fase grup. Kamboja dan Filipina, yang menjadi pesaing terberat Indonesia dalam memperebutkan satu tiket peringkat kedua terbaik, kalah di laga terakhir. Kamboja takluk 0-2 dari Thailand. Sedangkan Filipina dikalahkan Vietnam, 0-1.
Di sisi lain, lawan Indonesia adalah tuan rumah Thailand, pemuncak Grup A yang mampu mengemas poin sempurna setelah mengalahkan tiga lawannya tanpa sekali pun kebobolan. Dengan reputasi seperti itu, Indonesia kurang diunggulkan melaju ke final. Namun, para pemain Indonesia membuktikan penilaian itu keliru.
Skuad Garuda Muda seakan bertransformasi dalam waktu singkat. Kesalahan seperti kerap membuang-buang peluang serta kurang rapi dalam organisasi permainan, yang muncul sepanjang penyisihan grup, mendadak lenyap. Pada laga kemarin, para pemain Indonesia berani berduel dengan para pemain Thailand yang didukung penuh suporter tuan rumah.
"Para pemain tetap menunjukkan permainan terbaiknya, meskipun mengingat ketersediaan pemain kami terbatas dan situasi sulit di tim ini. Saya sangat bangga dan ini (kemenangan) menumbuhkan kembali rasa percaya diri mereka," ujar Pelatih Indonesia Shin Tae-yong dalam konferensi pers seusai laga itu.
Tampil berani
Sejak menit-menit awal, Garuda Muda memeragakan permainan ofensif dengan tekanan tinggi. Selain itu, mereka juga tidak takut mencoba peruntungan dengan menembak bola dari luar kotak penalti. Upaya itu berbuah gol pertama lewat sepakan jarak jauh penyerang Jeam Kelly Sroyer di awal laga.
Kondisi tim saat ini memang sangat sulit dengan banyaknya pemain yang cedera. Lalu, ada pemain-pemain, seperti Komang Teguh, yang dipulangkan. Tapi, kami tetap bekerja keras karena tahu target kami juga tinggi, ingin membuktikan kami bisa. (M Ferrari)
Gol itu memantik semangat para pemain Indonesia untuk bermain lebih menyerang sekaligus mencegah Thailand mengembangkan permainan. Gelora kebangkitan Indonesia semakin terasa saat Muhammad Ferarri menambah gol Indonesia lewat sundulan kepalanya pada menit ke-23. Unggul dua gol membuat Indonesia lengah hingga kebobolan lewat sundulan pemain Thailand, Chukid Wanpraphao, di menit ke-27.
Namun, Indonesia memperlebar keunggulan menjadi 3-1 di pengujung babak pertama setelah bek Thailand, Natcha Promsomboon, mencetak gol bunuh diri saat mencoba menghalau umpan silang Haykal Alhafiz. Statistik laga mencatat, Thailand hanya bisa melepaskan 13 tembakan ke gawang, berbanding 18 milik Indonesia.
Peningkatan penting yang juga diperlihatkan Indonesia di semifinal adalah kedisiplinan dalam bertahan. Para pemain Thailand kesulitan menembus jantung pertahanan Indonesia.
Pencapaian hingga ke final tergolong fenomenal mengingat sangat minimnya persiapan Garuda Muda. Shin hanya sempat sepekan menggelar pemusatan latihan tim di tengah bergulirnya Liga 1 Indonesia. Masalah pun bertambah akibat perseteruan PSSI dengan Persija Jakarta dan PSM Makassar, dua klub yang enggan melepas para pemainnya ke Piala AFF.
Kekuatan Indonesia pun kian tereduksi menyusul surat Konfederasi Sepak Bola Asia yang menyatakan Komang Teguh Trisnanda dan Titan Agung tidak bisa bermain di Piala AFF U-23. Mereka harus menjalani hukuman larangan tampil terkait insiden keributan di final SEA Games Kamboja 2023.
"Kondisi tim saat ini memang sangat sulit dengan banyaknya pemain yang cedera. Lalu, ada pemain-pemain, seperti Komang Teguh, yang dipulangkan. Tapi, kami tetap bekerja keras karena tahu target kami juga tinggi, ingin membuktikan kami bisa," ujar Ferrari seusai laga itu.
Seiring menipisnya waktu, manajemen tim Indonesia tidak sempat lagi mendatangkan pemain pengganti. Kedalaman skuad Indonesia di Piala AFF U-23 pun berkurang dari 23 menjadi 21 pemain. Kondisi bertambah buruk bagi Indonesia setelah kehilangan Irfan Jauhari yang mengalami cedera saat melawan Malaysia. Pemain sayap kanan, Bagas Kaffa, menyusul Irfan setelah cedera di sesi pemanasan melawan Thailand.
Pada final, Sabtu (26/8), Indonesia ditunggu Vietnam yang pada laga semifinal lainnya melumat Malaysia, 4-1. Vietnam adalah juara bertahan. Adapun kali terakhir Indonesia berjaya di ajang itu adalah pada 2019 silam di Kamboja.