Mereka yang Untung dan Rugi karena Hujan di WTA Montreal
Elena Rybakina atau Liudmila Samsonova akan menjalani semifinal dan final turnamen tenis WTA 1000 Kanada dalam satu hari. Jika menang di semifinal, salah satu dari mereka akan melawan Pegula yang telah menanti di final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MONTREAL, SABTU - Hujan deras mengubah jadwal turnamen tenis putri WTA 1000 Kanada di Montreal. Beberapa petenis pun terdampak hingga harus bermain dua kali dalam sehari, termasuk calon lawan Jessica Pegula di final.
Pegula, petenis Amerika Serikat unggulan keempat, akan tampil di final WTA 1000 Kanada untuk pertama kalinya setelah menyingkirkan petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, pada semifinal. Dalam semifinal sesi pertama, Jumat (12/8/2023) siang waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia, di Stadion IGA, Pegula menang dengan skor 6-2, 6-7 (4), 6-4.
“Iga selalu membuat pertandingan berjalan ketat. Saya pun senang bisa mengalahkan petenis nomor satu dunia karena bisa menambah rasa percaya diri untuk final dan pada turnamen-turnamen lain,” ujar Pegula.
Sementara Swiatek, meski telah berusaha bermain agresif, menilai, ada faktor yang membedakan dia dengan Pegula sehingga berpengaruh pada hasil. “Saya berusaha menekan dia, tetapi terkadang tak bisa melakukannya karena saya membuat banyak kesalahan,” kata Swiatek.
Meski belum pernah tampil di final WTA 1000 Kanada, Pegula akan tampil pada final ketiga dalam turnamen level WTA 1000. Dua final lain dijalani pada 2022, yaitu di Madrid (saat kalah dari Ons Jabeur) dan ketika menjuarai turnamen di Guadalajara. Gelar tersebut menjadi salah satu dari dua gelar WTA Pegula selain WTA Washington 2019.
Namun, untuk mendapatkan gelar ketiga, putri pemilik klub sepak bola dan hoki di AS, Buffalo Bills dan Buffalo Sabres, ini harus menanti lawan hingga beberapa jam sebelum pertandingan. Semifinal lain, yang seharusnya berlangsung Sabtu, mundur menjadi Minggu siang karena hujan deras mengguyur Montreal pada Sabtu malam.
Semifinal tersebut mempertemukan unggulan ketiga, Elena Rybakina, dan Liudmila Samsonova. Maka, ketika Pegula memiliki waktu jeda sehari antara semifinal dan final, Rybakina atau Samsonova harus menjalani semifinal dan final pada hari yang sama.
Posisi favorit adalah sebuah tekanan, tetapi tekanan adalah hal yang positif bagi saya. Tak semua orang bisa mendapatkan itu. Namun, Alex adalah petenis luar biasa. Dia bermain baik sepanjang pekan ini.
Mereka akan memperebutkan tiket final pukul 13.30 waktu setempat dan pemenangnya berhadapan dengan Pegula, paling cepat, pukul 17.30 atau setelah mendapat waktu istirahat yang cukup. Kondisi ini seharusnya menguntungkan Pegula karena dia bisa tampil lebih segar di final dibandingkan calon lawannya, Rybakina atau Samsonova.
Samsonova bahkan menjalani penundaan pertandingan untuk kedua kalinya selama tampil di Montreal tahun ini. Petenis Rusia itu menjalani babak ketiga (melawan Aryna Sabalenka) dan perempat final (Belinda Bencic) sebanyak lima set dalam satu hari, yaitu pada Jumat. Jika menang atas Rybakina pada semifinal, Samsonova akan bertanding dua kali dalam sehari untuk kedua kalinya.
Akibat adanya tambahan pertandingan pada Jumat, perempat final Rybakina melawan Daria Kasatkina pada sesi terakhir di lapangan utama baru dimulai sekitar pukul 23.30. Persaingan ketat selama tiga jam 27 menit membuat kedua petenis baru selesai bertanding pada Sabtu menjelang pukul 03.00. Rybakina menang dengan skor 5-7, 7-5, 7-6 (8).
Setelah memenangi laga yang brutal itu, Rybakina hanya berharap bahwa kondisi fisiknya bisa pulih. Juara Wimbledon 2022 itu pada akhirnya memiliki jeda sehari untuk menjalani semifinal, tetapi dia juga rugi karena akan menjalani dua babak penting (jika lolos ke final) dalam waktu sehari.
Sinner favorit juara
Pada turnamen putra ATP Masters 1000 Kanada di Stadion Sobeys, Toronto, Tommy Paul tak dapat membuat lagi kejutan karena kalah dari Jannik Sinner pada semifinal dengan skor 4-6, 4-6, Sabtu. Paul, petenis AS peringkat ke-14 dunia, membuat kejutan ketika menyingkirkan petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz, di perempat final.
Tak hanya kali ini saja Paul mengalahkan Alcaraz. Pada turnamen yang sama tahun lalu, Paul menyingkirkan petenis Spanyol tersebut pada babak kedua.
Dalam laga puncak, Sinner akan melawan partnernya dalam nomor ganda di Toronto, Alex de Minaur. Petenis Australia yang mengalahkan unggulan kedua, Daniil Medvedev, pada perempat final itu menang atas Alejandro Davidovich Fokina, 6-1, 6-3.
Dengan status peringkat sepuluh besar dunia, menjadi unggulan ketujuh di Toronto, dan selalu menang dalam empat pertemuan dengan Minaur, Sinner menjadi favorit juara. “Posisi favorit adalah sebuah tekanan, tetapi tekanan adalah hal yang positif bagi saya. Tak semua orang bisa mendapatkan itu. Namun, Alex adalah petenis luar biasa. Dia bermain baik sepanjang pekan ini,” kata Sinner.
Pertemuan keduanya akan menjadi persaingan untuk memperebutkan gelar ATP Masters 1000 yang pertama. Sinner pernah tampil dalam final Miami Masters 2021 dan 2023, tetapi selalu kalah. Adapun bagi De Minaur, ini menjadi final pertama dalam ATP Masters 1000 setelah tak bisa melewati babak ketiga dalam 35 turnamen sebelumnya. (afp/reuters)