Hanya ada dua pilihan bagi Pelita Jaya pada gim 2 final IBL 2023, menciptakan hujan tembakan atau berduka dalam hujan air mata.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sekitar 11 bulan lalu, para pemain Pelita Jaya Bakrie Jakarta tertunduk lesu di ruang ganti C-Tra Arena, Bandung, seusai gim 2 final IBL musim lalu. Andakara Prastawa dan rekan-rekan larut dalam kekecewaan karena kalah di gim itu dan tersandung di final dua musim beruntun.
Masa lalu pahit itu kembali merasuki skuad PJ jelang gim 2 final IBL 2023 di C-Tra Arena, pada Sabtu (22/7/2023). Mereka akan menghadapi tuan rumah Prawira Bandung dengan kondisi tertinggal 0-1 dalam seri best of three. Jika kalah sekali lagi, kegagalan juara musim lalu akan kembali terulang.
"Langit mendung" seolah memayungi ruang ganti PJ setelah kekalahan gim 1 65-74 di kandang sendiri, Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis lalu. Ruangan itu terasa sesak dengan dipadati belasan pemain dan staf pelatih, tetapi hening saat bersamaan. Tidak banyak yang bersuara, selain pelatih Djordje Jovicic.
"Mau jadi juara tidak akan gampang. Balik lagi ke kalian sendiri siap atau tidak. Yang penting sekarang fokus gim 2 di Bandung. Kalau ambil dua kemenangan di Bandung, tetap saja kami yang juara. Jadi, sama saja," kata Prasawa, kapten PJ, tentang hal yang disampaikan ke rekan-rekannya usai kalah.
Bagi PJ, hanya ada dua skema yang bisa terjadi di Bandung nanti. Mereka membawa motivasi berlipat dari Jakarta, lalu menghujani keranjang Prawira dengan tembakan atau justru semakin terpuruk dan kembali menangis seusai peluit panjang. Mereka wajib menang di gim 2 untuk memperpanjang napas di seri final.
Seperti diketahui, PJ dipenuhi para penembak andal level nasional. Mulai dari Prastawa, Muhamad Arighi, hingga Agassi Goantara. Namun, keahlian mereka tidak keluar di gim 1. Akurasi tiga angka mereka hanya 22,9 persen, dari rerata di playoff (32 persen). Prastawa bahkan hanya memasukkan 1 dari 9 tiga angka.
Catatan PJ dari tembakan bebas lebih buruk lagi. Akurasinya hanya 46,4 persen, terbilang sangat rendah untuk tembakan yang tidak dijaga sama sekali. Di paruh pertama yang berakhir 38-38, mereka bahkan hanya memasukkan 6 dari 15 percobaan, saat Prawira menciptakan 13 dari 16 percobaan.
Jovicic tidak mau menyalahkan para pemainnya. "Semua pemain pasti mau mencetak angka. Namun, tidak mudah. Terkadang memang sedang bukan harinya, bisa juga karena grogi. Saya hanya berharap mereka lebih sabar dan berkonsentrasi (saat menyerang) di gim 2. Jangan terburu-buru," ujarnya.
Yang penting sekarang fokus gim 2 di Bandung. Kalau ambil dua kemenangan di Bandung, tetap saja kami yang juara.
Prawira tidak akan diperkuat Best Foreign Player IBL 2023, Brandone Francis, yang disanksi larangan tampil satu pertandingan setelah diusir di gim 1. Francis merupakan pemain paling dominan musim ini dengan rerata 23,9 poin dan 6,5 rebound. Kehilangan itu sangat merugikan tim tuan rumah.
Meskipun begitu, PJ tidak serta-merta diunggulkan. Saat Francis diusir pada awal paruh pertama, Prawira hanya unggul 2 poin. Prawira justru memperlebar keunggulan di sisa waktu. Adapun PJ belum pernah mengalahkan Prawira musim ini, termasuk dalam dua laga di musim reguler.
Pelatih Prawira David Singleton menegaskan, seri belum berakhir. Dia memuji anak asuhnya karena penampilan spartan di gim 1, tetapi meminta skuad Prawira langsung fokus ke gim 2. Mereka wajib mengambil satu gim lagi jika ingin juara. Adapun gim 2 dan gim 3 (jika dibutuhkan) akan digelar di C-tra Arena.
"Gim 1 adalah sebuah tanda tentang apa yang bisa dilakukan tim ini. Tentu sulit kehilangan pemain terbaik dengan rerata 20 poin lebih. Apalagi mereka (PJ) akan datang dengan kemarahan, rasa lapar, dan penuh motivasi. Tetapi yang terpenting, saya ingin tim ini terus berkembang dari hari ke hari. Kami ingin gim 2 lebih dari gim 1," ujar Singleton, peraih Coach of The Year IBL tiga musim beruntun.
Dukungan penonton akan menjadi faktor non-teknis yang bisa berbicara banyak di laga nanti. Publik Bandung terkenal spartan dalam mendukung Prawira. Ribuan orang sudah pasti memadati C-Tra Arena. Mereka sudah lama menanti tim juara di Kota Bandung yang terakhir kali diraih Panasia di Kobatama 1998.
Lubang Francis
Kehilangan Francis lebih dari sekadar satu pemain. Hal itu akan berdampak terhadap sistem dan rencana bermain Prawira. Center asing Jarred Shaw yang biasa masuk dari bangku cadangan, akan memimpin tim sepanjang laga. Di sisi lain, dua pemain asing PJ Dominique Sutton dan Dashaun Wiggins akan saling mengisi.
Pencetak poin terbanyak Prawira di gim pembuka adalah forward Reza Guntara dengan 26 poin. Raihan poin Reza terbilang mengejutkan karena dirinya bukan pencetak skor ulung. Dia adalah pemain spesialis bertahan yang berstatus Defensive Player of The Year IBL musim ini.
Reza tidak memungkiri, bisa mencetak poin sangat banyak karena bantuan dari gravitasi Francis. "Karena kosong jadi saya tembak. Fokus pertahanan mereka lebih ke pemain asing dan Yudha. Kalau kata pelatih, ambil yang diberikan mereka (lawan), bukan yang kami inginkan," jelas kapten Prawira tersebut.
Tanpa Francis, Reza hampir pasti tidak bisa mendapatkan keleluasan seperti sebelumnya. Ditambah lagi, PJ pasti sudah belajar banyak dari rekaman pertemuan gim 1. Jovicic tidak akan mengulangi kesalahan dengan membiarkan kapten tim lawan terbuka tanpa penjagaan.
Adapun PJ belum mampu juara liga lagi sejak terakhir kali pada 2017. Mereka dikalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta di final IBL 2021 dan 2022. Mayoritas pemain di skuad saat ini turut tampil dalam dua final tersebut.