Satria Muda menganggap gim pertama semifinal IBL 2023 melawan Pelita Jaya bak laga hidup mati yang datang lebih dini. Kemenangan pada gim pertama akan mempermudah jalan ke final.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kendati dimainkan dengan format terbaik dari tiga gim atau best of three, Satria Muda Pertamina akan memperlakukan pertandingan pertama semifinal Liga Basket Indonesia (IBL) 2023 melawan Pelita Jaya Bakrie Jakarta bak laga hidup mati. Kekuatan penuh tim serta catatan dari pertemuan musim reguler akan menjaga asa Satria Muda untuk melangkah ke final.
Satria Muda Pertamina, tim unggulan ketiga, akan dijamu unggulan kedua Pelita Jaya Bakrie Jakarta di BritAma Arena, Kamis (13/7/2023) malam. Bagi Satria Muda dan Pelita Jaya, ini merupakan pertemuan perdana mereka pada babak playoff di luar partai final dalam satu dekade. Kali terakhir berhadapan, Satria Muda takluk dari Pelita Jaya pada semifinal Speedy NBL Indonesia 2013 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
SM juga kalah dari PJ pada pertemuan terakhir mereka di musim reguler. Kekalahan 75-84 saat seri delapan di BritAma Arena, Juni lalu, membuat kedudukan kedua tim menjadi imbang 1-1. SM sempat menang pada seri tiga di DBL Arena Surabaya, Februari, dengan skor 72-67.
Dengan dua kekalahan pada dua momen itu, wajar jika SM akan langsung tampil ngotot sejak gim pertama. Pelatih SM Youbel Sondakh bahkan menjanjikan permainan menarik dan persaingan ketat mengingat pertemuan dengan PJ biasanya terjadi pada partai puncak. Kedua tim saling berhadapan pada final musim 2015, 2017, 2018, 2021, dan 2022.
“Kalau sudah playoff, laganya akan berbeda. Para pemain Satria Muda sudah disiapkan mentalnya untuk ini. Mereka harus bermain dengan level lebih tinggi dari biasanya. Laga melawan Pelita Jaya adalah laga do or die,” ujar Youbel dalam konferensi pers di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (12/7/2023).
Kapten SM, Hardianus Lakudu, pun menyampaikan, ia dan rekan setim berada dalam kondisi prima dan memiliki motivasi tinggi untuk meraih kemenangan pada gim pertama. Tekad besar, kata Hardi, menjadi faktor penentu dalam laga playoff karena kemampuan teknis para tim sama-sama mumpuni. Tim yang memiliki tekad lebih besar untuk menang akan menjadi tim yang unggul dalam permainan.
Untuk itu, Hardi mengatakan, SM tidak akan menyia-nyiakan kesempatan pada gim pertama. Mereka membayangkan bahwa kesempatan tidak datang dua kali sehingga kesempatan pertama harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Kami harus pastikan dulu kami bisa mengambil kesempatan yang pertama, kesempatan yang ada di depan mata,” ucap Hardi.
Kekuatan penuh
Menghadapi Andakara Prastawa dkk, SM akan tampil dengan kekuatan penuh. Youbel memastikan, guard M Sandy Ibrahim Aziz dan forward Julian Chalias yang sebelumnya menepi karena cedera sudah siap untuk dimainkan. Pemulihan mereka sudah mendekati seratus persen. Pemain muda Matthew Sebastian Samsi juga disiapkan untuk menjadi “senjata” rahasia tim tersebut.
Di samping itu, Youbel menegaskan, catatan-catatan dari kekalahan pada musim reguler telah menjadi bahan pelajaran dan perbaikan timnya. Akurasi tembakan tiga angka, misalnya, SM hanya 15 persen dengan tiga lemparan yang berhasil dari 19 percobaan. Berbeda dengan PJ yang memiliki percobaan lebih banyak, 30, dan keberhasilan yang juga lebih banyak, 12, dan akurasi mencapai 40 persen. Solusi untuk mengatasi problem akurasi, baik lemparan tiga angka maupun lemparan bebas, akan dibebankan kepada semua tim. SM tidak hanya akan mengandalkan pemain-pemain seperti Arki danSandy untuk mendulang poin.
Kemampuan SM untuk tidak selalu bertumpu pada satu atau dua pemain itu sudah terbukti saat kemenangan atas Bali United pada gim kedua perempat final IBL, 8 Juli 2023. Dengan kemenangan 75-67, kontribusi poin pemain SM terbagi rata mulai dari forward Juan Laurent (16 poin), Arki (13 poin), forward cadangan, Laurentius Oei (10 poin). Center Elijah Foster dan guard Antoni Erga sama-sama mencetak 9 poin.
Youbel juga akan menginstruksikan timnya untuk mengawal ketat pemain-pemain kunci PJ, seperti guard Prastawa dan Muhamad Arighi. Timnya juga sudah membahas bersama cara menghentikan kekuatan-kekuatan PJ seperti dalam tembakan tiga angka, isolation, dan pick and roll.
“Kami pastikan, laga melawan PJ akan menjadi physical game. Maka dari itu, saya meminta anak-anak untuk mendorong kemampuan mereka sampai mencapai batasnya. Kami siapkan fisik dan mental. Pemain lokal maupun pemain asing sudah ‘disetrum’ seminggu ini biar nyalanya lebih lama. Semoga eksekusinya bagus,” ujar Youbel.
Di lain pihak, Prastawa mengatakan, PJ akan memperbaiki kesalahan-kesalahan pada babak perempat final agar bisa tampil bagus di semifinal. Kesalahan itu, antara lain, pergerakan tanpa bola antarpemain yang kerap tidak sinkron. Chemistry pemain akan coba diperkuat kembali agar peran masing-masing berjalan baik.
“Kami juga harus belajar untuk fokus. Pada perempat final, berkali-kali kami kehilangan fokus ketika sudah unggul dan akhirnya terkejar lawan. Kami tidak boleh hilang fokus sedetik pun. Apalagi semifinal pasti lebih intens pertandingannya, ini jalan menuju juara,” kata Prastawa.
Pada laga semifinal lainnya di hari yang sama, Prawira Harum Bandung bertandang ke markas Dewa United Banten di Arena Sritex, Surakarta. Guard Prawira Yudha Saputera mengatakan, timnya akan tampil habis-habisan pada laga semifinal musim ini. Terlebih, mereka ingin membayar kegagalan pada semifinal tahun lalu ketika disingkirkan SM.
Untuk mencapai target paling tinggi, yaitu final dan juara, Yudha mengingatkan timnya untuk tidak terlena. Mereka harus bermain sesuai dengan arahan dari pelatih David Singleton. Selain itu, menghadapi Dewa United, Prawira juga akan menjaga ketat pemain-pemain kunci seperti forward Kaleb Ramot Gemilang serta dua pemain asing, Anthony Johnson dan Yeison Yan Colome.