FIBA Minta Uji Coba Pertandingan di Indonesia Arena
Indonesia Arena dianggap layak untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023, tetapi FIBA berharap panitia menggelar uji coba pertandingan untuk mematangkan persiapan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Federasi Bola Basket Internasional atau FIBA menilai Indonesia Arena di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Jakarta, sangat layak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023, 25 Agustus-10 September. Namun, FIBA berharap panitia menggelar uji coba pertandingan untuk mematangkan persiapan di arena berkapasitas 16.250 orang tersebut.
”Saya sudah mengecek semuanya, tidak ada isu untuk Indonesia Arena. Ini fasilitas baru yang sangat bagus, berstandar dunia, fantastis. Namun, untuk memastikan sistem kerja dan semua fungsi fasilitas berjalan dengan baik, panitia perlu menyelenggarakan test event sebelum Piala Dunia,” ujar Direktur Eksekutif FIBA David Crocker dalam konferensi pers di Indonesia Arena, Selasa (11/7/2023).
Crocker mengaku kagum melihat Indonesia Arena, karena arena itu sangat luar biasa dari sisi arsitektur dan fasilitas. Arena itu menjadi gambaran besarnya energi atau semangat Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2023 yang digelar bersama dengan dua negara lainnya, yakni Filipina dan Jepang.
Indonesia Arena dianggap akan menjadi kebanggaan Indonesia di pentas internasional, terutama di basket. ”Sejak arena ini dibangun, saya melihat ada semangat luar biasa dari pemerintah maupun panitia lokal Indonesia untuk menyukseskan Piala Dunia ini. Dengan arena ini, saya percaya Indonesia bisa menyelenggarakan Piala Dunia dengan baik. Lagi pula, Indonesia berpengalaman menjadi tuan rumah ajang besar lainnya sebelum ini,” kata Crocker.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih menuturkan, sejak Indonesia Arena mulai dibangun setahun lalu, pihaknya percaya arena itu akan selesai tepat waktu walaupun diliputi keraguan dari FIBA, termasuk Crocker. Dengan selesainya pembangunan Indonesia Arena, pihaknya pun bisa membuktikan kepada FIBA bahwa Indonesia serius dan pantas untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Terkait permintaan FIBA untuk menggelar uji coba pertandingan di Indonesia Arena, Danny menyampaikan, pihaknya telah menghubungi sejumlah negara Asia Tenggara dan Timur Tengah untuk bertanding di sana. Kendati sejauh ini belum ada jawaban dari negara-negara tersebut, mereka akan tetap berusaha menyelenggarakan uji coba. ”Uji coba itu rencananya pada Agustus nanti,” tutur Danny.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Indonesia mendapat kepercayaan luar biasa untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Untuk itu, dia berpesan agar semua pihak yang terlibat, khususnya Perbasi dan panitia lokal, membalas kepercayaan itu dengan menyukseskan ajang tersebut.
”Konferensi pers ini menunjukkan bagaimana kesiapan kita. Mari kita bekerja sama untuk menjadi tuan rumah yang baik, yang menjadikan Piala Dunia ini berkualitas tinggi. Buktikan bahwa Indonesia layak menjadi tuan rumah ajang akbar internasional. Ajak masyarakat untuk memenuhi setiap pertandingan di sini, terlebih kepada generasi muda agar mendapatkan motivasi menjadi pebasket masa depan yang berprestasi,” kata Dito.
Tiket pertandingan
Setelah menjual tiga kategori tiket berbiaya cukup tinggi, yakni venue pass, weekend pass, dan follow my team pass dengan harga Rp 450.000-Rp 23,6 juta, FIBA akan menjual tiket per pertandingan dengan harga lebih terjangkau. Tiket yang mulai dijual Selasa per pukul 16.00 itu dibanderol Rp 100.000-Rp 2,5 juta.
Saya sudah mengecek semuanya, tidak ada isu untuk Indonesia Arena. Ini fasilitas baru yang sangat bagus, berstandar dunia, fantastis.
Ketua Joint Management Committe Piala Dunia di Indonesia, Cahyadi Wanda, mengatakan, tiket itu dibagi lima kategori, antara lain 1A dan 1B Rp 1,25 juta-Rp 2,5 juta, 2A dan 2B Rp 500.000-Rp 1,75 juta, dan 3A dan 3B Rp 200.000-Rp 500.000. Kemudian, kategori 4 Rp 125.000-Rp 200.000 dan kategori 5 Rp 100.000-Rp 150.000.
Harga tiket itu dibedakan karena letak posisi tempat duduk, yaitu dari tribune terbawah di kategori 1 hingga teratas di kategori 5. Di sisi lain, harga tiket yang hanya bisa dibeli melalui laman resmi FIBA itu dipengaruhi oleh kualitas pertandingan bersangkutan. Semakin tinggi bobot prestisius laga itu, semakin tinggi pula harga tiketnya.
”Tiket ini menunjukkan bahwa kami tidak hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi juga agar banyak masyarakat yang bisa terlibat atau menonton langsung Piala Dunia yang belum tentu terulang dalam waktu dekat. Dengan tiket ini, kami berharap setiap pertandingan di sini bisa terisi penuh,” ujarnya.
Cahyadi juga memperkenalkan artis Cinta Laura Kiehl sebagai duta Piala Dunia di Indonesia. Cinta menjadi duta kedua setelah Raffi Ahmad yang ditunjuk sebagai duta Piala Dunia di Indonesia tahun lalu. Cinta diharapkan bisa memperluas promosi Piala Dunia ke berbagai lapisan masyarakat.
”Saya sangat senang bisa mendapatkan kepercayaan ini. Kita punya banyak atlet legendaris tetapi belum di basket. Piala Dunia ini akan menjadi kebanggaan Indonesia. Mudah-mudahan, kesempatan menjadi tuan rumah bisa memotivasi generasi muda bekerja lebih keras agar suatu hari nanti kita yang bertanding di Piala Dunia,” kata Cinta.