Nasib buruk tim-tim besar masih berlanjut di pekan kedua Liga 1 musim ini. Bali United dan PSM Makassar menelan kekalahan, Sabtu kemarin, sehingga masih tanpa kemenangan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS – Dua tim yang menguasai tiga edisi terakhir BRI Liga 1 tidak berdaya di pekan kedua musim 2023-2024 yang berlangsung, Sabtu (8/7/2023). Bali United belum meraih satu poin dari dua pertandingan. Sedangkan, rekor fantastis PSM Makassar di kandang pada musim lalu buyar di tangan Dewa United.
Bali, yang meraih kampiun Indonesia pada musim 2019 dan 2021-2022, menelan kekalahan, 1-3, dari tuan rumah Borneo FC pada laga di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur. Sempat unggul lebih dulu melalui gol dari penyerang sayap, Privat Mbarga, ketika babak kedua baru berjalan tiga menit, “Serdadu Tridatu” tidak berdaya dengan tiga gol balasan dari Borneo yang dihasilkan melalui brace atau dua gol penyerang, Matheus Pato, dan pemain sayap cepat, Terens Puhiri.
Dengan hasil itu, Bali terdampar di posisi juru kunci. Itu menjadi permulaan musim terburuk bagi Bali sejak tampil di Liga 1 2017. Sebelumnya, Bali tidak pernah menelan dua kekalahan beruntun di dua pekan perdana kompetisi.
Sementara itu, PSM, juara bertahan Liga 1, juga agal mempertahankan rekor tak terkalahkan di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, karena ditumbangkan Dewa United, 1-2.
Itu menjadi hasil negatif pertama tim berjuluk “Juku Eja” di Parepare sejak musim 2022-2023. Pada musim lalu, PSM mengemas 12 kemenangan dan sekali seri dari 13 pertandingan di Gelora BJ Habibie. Di kompetisi edisi 2023-2024, Mereka sudah menerima kekalahan di laga kandang perdana.
“Kami gagal memanfaatkan sejumlah peluang di babak pertama. Kekalahan ini menjadi pelajaran untuk berbenah di musim yang masih panjang,” ujar Pelatih PSM Bernardo Tavares dalam konferensi pers seusai laga.
Dengan hanya meraih satu poin dari dua pertandingan, PSM tertahan di peringkat ke-11. Posisi PSM bisa kian buruk apabila empat tim di bawah mereka yang bakal bermain, Minggu (9/7/2023), meraih poin penuh. Keempatnya ialah Madura United, Persik Kediri, Persikabo 1973, dan Bhayangkara FC.
Sebaliknya, raihan tiga poin dari Parepare mendongkrak Dewa ke puncak klasemen. Dewa telah mengemas enam poin setelah menjalani dua laga.
Kunci kemenangan kami adalah keberhasilan kami menguasai bola lebih baik dari mereka untuk meredam taktik serangan balik PSM.
Momen berada di singgasana klasemen menjadi kali pertama bagi Dewa yang baru menjalani kesempatan kedua tampil di Liga 1. Pada musim perdana tampil di kompetisi kasta tertinggi Indonesia edisi 2022-2023, Dewa menduduki peringkat ke-17 dari 18 kontestan. Mereka hanya unggul poin dari RANS Nusantara yang menempati posisi terakhir klasemen.
Jan Olde Riekerink, Pelatih Dewa, mengakui, timnya bermain buruk di babak pertama, sehingga kebobolan lebih dulu melalui sepakan gelandang PSM, Kenzo Nambu (19’). Bahkan, Dewa juga gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran sebelum turun minum.
Namun, perubahan taktik di babak kedua membawa hikmah bagi Dewa. Riekerink menginstruksikan pemainnya lebih banyak menyerang dari kedua sisi sayap, kemudian memasukkan gelandang baru, Ricky Kambuaya, guna memperkokoh lini tengah Dewa.
Hasilnya, selain mencetak dua gol melalui sundulan dua pemain asing, Dimitris Kolovos (48’) dan Alex Martins (90+3’), yang diawali umpan terukur dari sisi sayap, Dewa juga mampu meredam serangan PSM. Tim tuan rumah gagal menghasilkan tembakan mengarah ke gawang pada babak kedua.
“Kunci kemenangan kami adalah keberhasilan kami menguasai bola lebih baik dari mereka untuk meredam taktik serangan balik PSM. Selain itu, kami juga bermain sabar dan cepat untuk mengkreasi peluang dari kedua sisi sayap,” ujar Riekerink.
Di Tangerang, Sabtu malam, Persita Tangerang menggagalkan misi PSIS Semarang untuk mempertahankan posisi pertama di klasemen. “Pendekar Cisadane”, julukan Persita, menumbangkan PSIS, 2-0, melalui dua gol di babak kedua.
Pertandingan itu sempat tertunda 15 menit akibat hujan deras yang menyelimuti Tangerang sejak sore. Dampaknya, beberapa bagian lapangan tergenang air, terutama di sisi tengah. Sepak mula laga akhirnya bisa dilakukan setelah kondisi lapangan membaik.
Meski begitu, pemain Persita dan PSIS gagal menampilkan performa terbaik mereka karena lapisan lapangan yang licin. Permainan umpan pendek yang diterapkan kedua tim tidak berjalan efektif pada paruh pertama.
Persita sempat memiliki peluang emas melalui peluang penalti di menit ke-18. Tetapi, eksekusi Mateo Bustos bisa dihalau kiper PSIS, Adi Satryo. Peluang Bustos untuk memanfaatkan bola hasil tepisan Satryo juga gagal, sebab sepakannya melayang di atas mistar gawang.
Gemuruh pendukung Persita terdengar ketika bek tengah berpaspor Filipina, Christian Rontini, mencetak gol setelah laga berjalan satu jam. Ia memanfaatkan peluang sepak pojok. Rontini pun menjadi pemain pertama yang menyumbangkan gol bagi Persita di musim ini.
Kemenangan Persita dikunci oleh penyerang sayap asing, Ezequiel Vidal, ketika waktu normal tersisa empat menit. Vidal lolos dari jebakan offside pertahanan PSIS sebelum menaklukkan Satryo melalui sepakan terukur kaki kiri.
Pelatih Persita Luis Duran memuji respons positif skuadnya setelah menelan kekalahan di laga pembuka melawan Barito Putera, pekan lalu. Ia berharap anak asuhnya bisa terus meningkatkan diri untuk meraih hasil positif di laga-laga selanjutnya.
“Tim ini punya potensi untuk terus berkembang dan semakin membaik,” kata Duran.
Untuk sementara, Persita duduk di peringkat keenam. Adapun PSIS terlempar ke posisi kedelapan.