Dengan mengeliminasi RANS PIK, 2-1, Dewa United Banten kembali menatap semifinal IBL 2023 seperti dua musim lalu. Pemain asing, Yan Colome, menjadi motor serangan Dewa.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Guard asing Dewa United Banten, Yeison Yan Colome, menunjukkan klubnya bukan tim sepele di Liga Basket Indonesia atau IBL. Sempat ”terpeleset” pada gim pertama, permainan gemilangnya turut membawa Dewa United bangkit untuk melangkah ke semifinal IBL 2023.
Dewa United lolos ke semifinal berkat kemenangan 76-62 atas RANS PIK Basketball Club pada gim ketiga atau gim penentu playoff di Arena Sritex, Surakarta, Senin (3/7/2023). Didukung penampilan Yeison Yan Colome, yang menyumbang 22 poin, 6 rebound, dan 2 asis, mereka mengeliminasi sang lawan dengan kedudukan 2-1. Pada semifinal, 13 Juli mendatang, Dewa United akan menghadapi pemenang dari laga playoff lainnya, yaitu antara Bumi Borneo Basketball Pontianak dan Prawira Harum Bandung.
Bersama forward asing Anthony Johnson, Colome ”menggendong” Dewa United, terutama ketika forward Kaleb Ramot Gemilang bermain di bawah performa. Saat mereka kalah pada laga pertama, misalnya, Colome (18 poin) dan Johnson (15 poin) menjadi dua pencetak angka terbanyak, sedangkan Kaleb hanya bisa menyumbang 8 poin.
Pada gim ketiga, Kaleb kembali kesulitan keluar dari penjagaan ketat para pemain RANS PIK. Perolehan poinnya lebih rendah ketimbang gim pertama, yakni hanya 6 angka. Beruntung bagi Dewa United, Colome mendulang banyak poin lagi.
Sejak didatangkan pada seri ketujuh, Colome memang selalu menunjukkan penampilan gemilang. Pemain asal Republik Dominika itu membantu Dewa United kembali meraih konsistensi setelah sempat terjebak penurunan performa seusai jeda panjang liga. Pada laga terakhir seri 7, misalnya, Colome menyumbang poin terbanyak, yaitu 28, ketika menumbangkan Bumi Borneo.
”Ini adalah pencapaian yang bagus, apalagi kami sempat melalui banyak hal, mulai dari pergantian pemain asing, sempat terpuruk di Yogyakarta (seri keenam), lalu akhirnya bisa bangkit pada seri terakhir. Setelah apa yang dilalui itu, kami tidak mau hanya sampai perempat final. Kami ingin lolos ke semifinal,” kata guard Dewa United, Dio Tirta Saputra, yang juga tampil apik dengan mencatatkan persentase sempurna dalam lemparan tiga angka.
Secara kolektif, penampilan Dewa United juga memang meningkat perlahan dari dua gim sebelumnya. Akurasi lemparan mereka mencapai 50 persen, yang sebelumnya hanya 36 persen dan 33 persen. Mereka juga memulai laga dengan pertahanan yang kokoh dengan menekan perolehan poin lawan. Pada kuarter pertama, RANS hanya ”diberi” 4 poin, sedangkan Dewa United melesat hingga 18 poin.
Upaya kami untuk menembak 19 kali lebih banyak dari Dewa United, tetapi entah kenapa keberhasilannya lebih kecil. Ini menjadi masalah kami sejak seri ketujuh dan kedelapan yang harus segera diperbaiki.
Dewa United berhasil membatasi akurasi tembakan total lawan hingga 30 persen. Seperti pada gim kedua, mereka juga menerapkan transisi cepat setelah serangan lawan gagal. Terhitung ada 16 poin dari serangan balik atau fast break. Selain itu, Dewa United juga mampu memanfaatkan hingga 9 poin dari 13 kali kehilangan penguasaan bola atau turnover dari RANS.
Dominasi Dewa United juga tecermin dari ketangguhan mereka menjaga keunggulan atas RANS pada setiap kuarternya. Tim asuhan pelatih Santiago Rimoldi ini bahkan sempat mencatatkan margin 18 poin pada kuarter terakhir.
”Semua orang pasti bisa merasa takut dan gugup, tetapi ketika di lapangan, saya bilang ke mereka untuk bermain dengan baik. Mereka berhasil menunjukkan itu. Mereka mengeluarkan seluruh kemampuan untuk menang. Saya ingin hari ini kami berselebrasi, besok baru sama-sama pikirkan persiapan semifinal,” kata Santiago Rimoldi.
Lewat keberhasilan itu, Dewa United membuktikan bahwa mereka bukan tim yang bisa dianggap remeh. Seperti pada musim 2021, langkah mereka tidak berhenti pada awal playoff. Saat itu adalah terakhir kali sebelum mereka lolos ke semifinal. Namun, saat itu, Dewa masih bernama Louvre Surabaya. Upaya mereka menatap final, pada saat itu, terhenti lantaran kalah dua gim langsung dari Pelita Jaya Bakrie Jakarta.
Di sisi lain, akurasi lemparan bebas RANS tidak sebagus gim kedua yang sebesar 82 persen. Mereka kehilangan 8 poin dari 22 kesempatan lemparan bebas. Meski begitu, RANS sebenarnya berhasil memperbaiki kekurangan yang disoroti pelatih Bambang Asdianto Pribadi, yaitu minimnya perolehan poin di luar lemparan bebas dan tembakan tiga angka. Dari 67 poin yang diraih, sebanyak 36 poin dicetak bukan dari dua lemparan tersebut.
”Akurasi tembakan sebenarnya masih menjadi masalah. Upaya kami untuk menembak 19 kali lebih banyak dari Dewa United, tetapi entah kenapa keberhasilannya lebih kecil. Ini menjadi masalah kami sejak seri ketujuh dan kedelapan yang harus segera diperbaiki,” kata Bambang Asdianto.
Kendati gagal melaju lebih jauh, kata Bambang, RANS telah memberi kesan positif selama dua musim keikutsertaannya di IBL. Pada musim pertama, mereka menempati peringkat delapan di musim reguler. Pada musim ini, mereka berbenah dan berhasil menempati peringkat delapan.
Adapun laga playoff lain akan kembali digelar pada Kamis (6/7/2023). Selain Bumi Borneo versus Prawira, pertandingan perempat final lainnya akan menyajikan laga Bali United melawan Satria Muda Pertamina.