Memacu Industri dan Prestasi Bola Basket Indonesia Melalui IBL dan Piala Dunia
IBL dan Piala Dunia Basket menjadi dua tumpuan untuk memacu industri serta prestasi bola basket Tanah Air.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia memiliki sejumlah pekerjaan rumah untuk terus memacu industri serta prestasi bola basket Tanah Air. Menjaga keberlangsungan kompetisi, terutama Indonesia Basketball League (IBL), dan memastikan kelancaran penyelenggaraan Piala Dunia Basket 2023 menjadi dua di antara upaya mewujudkan tujuan itu.
Indonesia Basketball League (IBL), misalnya, tahun ini telah memasuki dekade kedua penyelenggaraan sebagai kompetisi tertinggi bola basket Indonesia. Ketua Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih, menuturkan, kiprah IBL menelurkan pemain-pemain bintang selama 20 tahun tidak lagi diragukan.
“IBL merupakan bagian dari kesuksesan timnas bola basket yang bisa meraih medali emas di SEA Games 2021 Vietnam,” kata Danny dalam peluncuran buku "20 Tahun IBL", di Jakarta, Minggu (25/6/2023).
Kehadiran kompetisi lokal dan keberhasilan meraih prestasi nasional memang menjadi dua hal yang tak bisa dipisahkan. Bergulirnya liga secara berkesinambungan menjadi wahana pemain untuk memperbanyak jam terbang, menguji kemampuan, serta meniti karier. Dari kompetisi lokal, bibit-bibit pemain timnas bakal terbentuk.
Pemilik klub peserta IBL, Satria Muda, Erick Thohir, menuturkan, IBL berkembang secara progresif terutama dalam mewujudkan liga yang bersih. Namun, tidak seperti sepak bola, basis penggemar bola basket masih belum besar. Menurut Ketua PSSI ini, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah Perbasi dan IBL.
Sebelumnya, Danny juga memang menyoroti masih minimnya antusiasme masyarakat terhadap bola basket. Apalagi jika dibandingkan dengan sepak bola yang menjadi olahraga populer di Indonesia. Padahal, Perbasi ingin menjadikan olahraga tersebut sebagai industri, sebagaimana yang tercantum dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Danny pun berharap dengan perkembangan IBL, minat masyarakat terhadap basket kian meningkat. Ia juga ingin basket tidak hanya menjadi milik atlet atau pengurus klub basket, tetapi juga milik masyarakat Indonesia.
Mari kita dukung terus, agar cabang olahraga ini tidak hanya berprestasi, tetapi juga dapat menjadi tontonan dan hiburan buat semua.
“Mari kita dukung terus, agar cabang olahraga ini tidak hanya berprestasi, tetapi juga dapat menjadi tontonan dan hiburan buat semua,” ucap Danny.
Optimisme disampaikan mantan pemain timnas bola basket sekaligus mantan pemain IBL, Mario Wuysang. Bermain sejak IBL pertama kali digulirkan pada 2003, Mario melihat ada banyak perubahan dari penyelenggaraan kompetisi itu.
Dari segi penggemar, misalnya, Mario melihat jumlahnya sudah semakin banyak karena pengaruh media sosial. Sosok yang menjuarai edisi pertama IBL bersama Aspac Texmaco ini yakin basis penggemar kompetisi itu dan olahraga basket akan semakin besar. Pemain-pemain bagus yang muncul pun semakin banyak.
Menyambut Piala Dunia
Selain melalui kompetisi seperti IBL, upaya memacu industri sekaligus prestasi olahraga bola basket juga dilakukan dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 mulai 25 Agustus-3 September 2023. Danny menuturkan, penyelenggaraan ajang tingkat dunia itu akan membuat pasar penonton bola basket Indonesia melonjak. Apalagi akan ada tim-tim yang diisi pemain NBA sehingga meningkatkan daya pikat penonton.
Dengan dua bulan, atau tepatnya 61 hari waktu yang tersisa, persiapan penyelenggaraan Piala Dunia Basket 2023 di Indoor Multifunction Stadium Gelora Bung Karno (IMS GBK) atau Arena Indonesia, Senayan, Jakarta sudah 99,9 persen. Sekretaris Jenderal Panitia Pelaksana Piala Dunia Basket 2023, Junas Miradiarsyah, menyampaikan, persiapan tempat hanya tinggal kelistrikan dan kebersihan.
“Dari segi operasional, persiapan sudah 80 persen. Kami sudah intens didatangi oleh FIBA. Kami juga sedang menanti tim mengeluarkan daftar pemainnya agar bisa segera merilis tiket per pertandingan,” ujar Junas.
Bersama Jepang dan Filipina, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk laga babak grup. Tim-tim yang akan bermain di Indonesia, antara lain, Spanyol, Brasil, Iran, dan Pantai Gading yang tergabung dalam Grup G. Indonesia juga akan memfasilitasi laga Grup H yang diisi Kanada, Perancis, Latvia, dan Lebanon.
Junas melanjutkan, pihaknya akan menggelar uji kegiatan (test event) pada 1-5 Agustus 2023 berupa laga uji coba timnas bola basket dengan tim dari tiga negara lain. Namun, Perbasi masih belum memutuskan tiga negara yang akan mengikuti laga uji coba tersebut.