Kroser nasional, Delvintor Alfarizi dan Nuzul Ramzidan, memasang target realistis dalam kelas MX2 di ajang MXGP seri Sumbawa, 24-25 Juni 2023. Mereka ingin memangkas selisih waktu putaran dengan para pebalap dunia.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SUMBAWA BESAR, KOMPAS — Kroser nasional Delvintor Alfarizi dan Nuzul Ramzidan akan menjadikan dukungan penonton tuan rumah untuk tampil maksimal dalam kelas MX2 di ajang MXGP seri Sumbawa, 24-25 Juni 2023. Kedua pebalap binaan Astra Honda Motor yang masih dalam pemulihan cedera itu ingin memangkas selisih waktu dengan para pebalap papan atas dunia sejak sesi kualifikasi pada Sabtu hingga dua kali balapan pada Minggu.
Untuk mencapai target itu, mereka melakukan persiapan dengan meningkatkan kondisi fisik agar lebih konsisten sepanjang balapan. Delvintor (21), yang baru pulih dari cedera retak tulang betis kanan, sudah tampil di seri Jerman, dua pekan lalu. Dia finis ke-28 dari 32 pebalap dalam balapan pertama serta finis ke-25 dari 30 pebalap pada balapan kedua.
Ia tidak menjadikan posisi finis sebagai target. Dia lebih fokus memangkas selisih waktu putaran dengan para pebalap papan atas, seperti pemuncak klasemen, Andrea Adamo; dan pebalap di posisi kedua klasemen, Thibault Benistant.
”Posisi finis tidak bisa dijadikan patokan karena kondisinya berbeda-beda. Bagi saya, yang penting adalah terus berusaha memangkas selisih waktu. Itu akan saya lakukan terus dalam balapan-balapan selanjutnya sehingga bisa semakin kompetitif,” ujar Delvintor yang sempat absen dalam enam balapan karena cedera retak tulang betis kanan.
”Ini baru balapan kedua saya, sedangkan pebalap lainnya sudah menjalani sepuluh seri. Seharusnya saya sudah menjalani lima seri. Tetapi, karena cedera, jadinya tertahan. Saya menjadi belum terbiasa dengan persiangan balapan dibandingkan dengan yang lainnya,” ucap Adel, sapaan Delvintor, kemudian.
Ia optimistis bisa terus membaik. Selama cedera, ada sisi positif yang dia peroleh dari program latihan di Belgia. Tim pelatih memberi dia porsi latihan fisik yang lebih banyak sehingga kondisinya pun menjadi jauh lebih baik untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat.
Pokoknya, jangan memikirkan lutut. Percaya diri saja dan berusaha maksimal di balapan. Saya berusaha yang terbaik.
Persaingan berjalan keras sejak start. Para pebalap start berbarengan dan memasuki tikungan pertama yang hanya memiliki beberapa jalur bersamaan. Kondisi itu menuntut kejelian pengendalian motor serta kestabilan tubuh melalui fisik kuat.
”Start memang brutal, jauh sekali dengan di level nasional. Para pebalap sangat rapat saat memasuki tikungan pertama dan jaraknya tipis sekali. Jadi, sangat penting menjaga ritme dan keseimbangan. Begitu goyah, momentum hilang dan kita akan tertutup,” ujarnya.
Persaingan di Sirkuit Samota pada tahun ini, menurut Adel, akan jauh lebih ketat dibandingkan dengan tahun lalu. Bakal ada 18 pebalap asal Eropa dari 23 pebalap yang tampil. ”Persiangan kali ini pasti akan jauh lebih ketat karena tahun lalu hanya ada total 13 pebalap di MX2. Saya lebih menargetkan peningkatan performa dengan memangkas selisih waktu,” ucap Adel yang musim lalu finis di posisi 10 besar di Sumbawa.
Mengenakan penahan
Target serupa menjadi fokus Nuzul Ramzidan (18) yang baru pertama kali menjalani balapan MX2 di ajang MXGP. Dia akan tampil dalam kondisi masih cedera lutut kiri, yaitu sobek ligamen ACL hingga 60 persen. Kondisi itu disiasatinya dengan mengenakan penahan lutut supaya tidak bergerak tertalu banyak.
”Pokoknya, jangan memikirkan lutut. Percaya diri saja dan berusaha maksimal di balapan. Saya berusaha yang terbaik,” ujar Ramzidan.
Pebalap asal Pekanbaru, Riau, itu sudah mempersiapkan diri dengan meningkatkan kebugaran sehingga bisa tampil konsisten di sepanjang balapan 30 menit plus dua putaran.
”Saya yakin balapan ini akan sangat berguna bagi saya untuk meningkatkan kemampuan dalam persaingan di kejuaraan nasional. Saya bisa belajar dari para pebalap kelas dunia untuk bisa tampil maksimal,” ujar Ramzidan.
Ramzidan dan Adel juga akan mendapat dukungan penonton tuan rumah yang akan memadati Sirkuit Samota. Kehadiran penonton dalam negeri menjadi sumber motivasi besar untuk bertarung dalam ajang kelas dunia ini.
Pawai pebalap
Dukungan para penonton sudah dirasakan saat pawai pebalap menggunakan andong di jalanan Sumbawa Besar, kemarin. Para pebalap internasional pun menikmati pawai ini, termasuk legenda hidup Antonio Cairoli yang kini menjadi manajer tim pabrikan KTM.
”Fantastis, warga menyambut dan menerima kami dengan hangat. Ini sungguh menyenangkan,” ujar peraih sembilan gelar juara di MX1, MX2 dan MXGP itu.
Para pebalap akan menjalani balapan kualifikasi pada Sabtu (24/6) mulai pukul 15.15 WITA yang menempuh waktu 20 menit plus dua putaran. Kemudian, pada Minggu (25/6), pebalap menjalani dua balapan yang masing-masing menempuh waktu 30 menit plus dua putaran. Balapan pertama akan berlangsung pukul 12.05 WITA dan balapan kedua pukul 15.00 WITA.