Dominasi Indonesia di Pool A AVC Challenge Cup akan diuji saat menghadapi Australia di fase kedua untuk meniti target semifinal.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
GRESIK, KOMPAS - Tim nasional bola voli putri Indonesia mendominasi Grup A pada ajang AVC Challenge Cup di Gresik, Jawa Timur. Namun, Indonesia segera bersiap menghadapi lawan tangguh Australia di fase klasifikasi Grup E, Rabu (21/6/2023) malam, di Gedung Olahraga Tri Dharma PT Petrokimia Gresik.
Dominasi itu terlihat saat Indonesia menang 3-0 (25-17, 25-20, 25-10) atas Filipina yang diasuh pelatih asal Brasil, Jorge de Brito, Selasa (20/6/2023) malam. Tim asuhan Alim Suseno ini memetik kemenangan kedua setelah menang telak 3-0 (25-14, 25-12, 25-9) atas Makau.
Sebagai juara dan runner up Grup A, Indonesia dan Filipina lolos ke babak klasifikasi bersama masing-masing dua tim teratas dari tiga grup lain. Delapan tim ini dibagi dalam dua grup, dan Indonesia tergabung dengan Filipina, serta dua tim dari grup C yakni India dan Australia.
Laga melawan tim satu grup di babak pertama tetap diperhitungkan sehingga Indonesia yang telah berbekal satu kemenangan atas Filipina tinggal melawan Australia dan India. Masing-masing dua tim teratas dari Grup E dan Grup F akan lolos ke semifinal
Hasil positif itu membawa kegembiraan bagi Wilda Siti Nurfadhila dan kawan-kawan. Namun, tim Merah Putih harus segera bersiap karena menghadapi tim Negeri Kanguru yang memiliki postur tubuh lebih tinggi. ”Kami tidak boleh membuat kesalahan menghadapi lawan yang punya keunggulan postur tubuh,” kata Alim dalam jumpa pers seusai laga.
Alim menyebut, kesalahan yang masih dilakukan adalah penerimaan bola pertama yang harus dilakukan tanpa cela agar Indonesia dapat menyusun serangan dengan variasi yang lengkap.
Kesalahan terlihat saat Indonesia menghadapi Filipina, terutama di set kedua. Indonesia sempat unggul 20-14 sehingga mendorong Alim mengganti tiga pemain sekaligus. Namun, pergantian pemain itu memunculkan kesalahan karena receive tim menjadi buruk sehingga tim asuhan De Brito dapat mengejar hingga 20-19.
Kami tidak boleh membuat kesalahan menghadapi lawan yang punya keunggulan postur tubuh.
”Saat itu, tim melakukan kesalahan sehingga saya kembali membuat pergantian dan berhasil,” ujar Alim. Pergantian terbukti membawa hasil sehingga Indonesia menjauh dan menutup set kedua dengan skor 25-20 lewat blok cantik.
Di set ketiga, dominasi Indonesia terjaga sejak keunggulan 15-10. Lawan juga bermain buruk. Bahkan, di set itu, kemenangan Indonesia dipastikan lewat spike yang gagal dari pemain Filipina. Sepuluh servis beruntun dari spiker muda Myrasuci Indriani yang bermain di posisi outside hitter menyulitkan Filipina menyusun serangan, dan membuat Indonesia menang dengan skor 25-10.
Lebih kuat
Wilda menambahkan, Filipina lebih kuat daripada Makau yang menjadi lawan pertama. Filipina sempat merepotkan, tetapi hanya di set kedua. ”Kami belajar bahwa tidak boleh lagi membuat kesalahan sehingga lawan hampir mengejar,” ujarnya.
Wilda sependapat dengan Alim, menghadapi Australia jangan sampai berbuat kesalahan. Tim yang dilatih Russell Borgeaud itu sebelumnya kalah dari India. Mereka memerlukan kemenangan atas Indonesia dan Filipina untuk menjaga asa lolos ke empat besar.
”Di sisi lain, kekalahan akan menyulitkan langkah ke semifinal sehingga kemenangan menjadi mutlak,” kata Wilda. Indonesia menargetkan menembus empat besar. Untuk bisa mencapai semifinal atau lebih jauh lagi, mau tidak mau Australia harus dikalahkan. Setelah menghadapi Australia, Indonesia akan melawan tim kuat India.