Meski tidak sedang dalam performa terbaiknya, Perancis selalu bisa menemukan cara untuk menang. Tim “Ayam Jantan” sejauh ini meraup empat kemenangan di kualifikasi Piala Eropa 2024 dan belum kebobolan
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
PARIS, SELASA - Kemenangan 1-0 Perancis atas Yunani, dalam lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2024 di Stade de France, Saint Denis, Perancis, Selasa (20/6/2023) dini hari WIB, membuat tim asuhan pelatih Didier Deschamps itu kini meniti jalan kesempurnaan. Di tengah kebuntuan, tim "Ayam Jantan" selalu bisa mencium peluang untuk menang. Selain Perancis, kesempurnaan juga diraih Inggris yang selalu meraih kemenangan dalam empat laga setelah membantai Makedonia Utara 7-0.
Perancis menjadi satu-satunya negara pada babak kualifikasi Piala Eropa 2024 yang selalu menang dan belum pernah kebobolan. Dari empat pertandingan yang sudah dijalani, Perancis telah mencetak sembilan gol. Ini menjadikan tim "Ayam Jantan" untuk sementara memimpin Grup B dengan koleksi 12 poin. Berkat kemenangan ini, peluang Perancis untuk lolos ke Piala Eropa di Jerman tahun depan menjadi semakin besar.
Kendati meraup poin sempurna dan tanpa pernah kebobolan, apa yang dirasakan Perancis tidak semudah kelihatannya. Deschamps merasa performa yang ditunjukkan para pemainnya menurun dibandingkan saat final Piala Dunia 2022 kontra Argentina. Selain itu, Deschamps mengungkapkan, para pemain Perancis belum mendapatkan waktu libur setelah kompetisi di Eropa usai musim ini. Mereka harus berlatih bersama tim nasional untuk mempersiapkan diri menjalani kualifikasi Piala Eropa.
"Ini merupakan musim yang sangat panjang bagi para pemain. Mereka telah menunggu liburan, tetapi kami melakukan apa yang perlu kami lakukan untuk memenangkan pertandingan. Ini adalah tim dengan pengalaman kurang dari enam bulan lalu, tetapi ada banyak kualitas," kata Deschamps.
Berstatus runner up Piala Dunia, Perancis tidak serta merta dengan mudah membobol gawang Yunani. Lini belakang Yunani tampil solid dan tidak membiarkan terdapat jarak antarlini. Mereka juga bermain sangat hati-hati melawan Perancis yang diperkuat salah satu penyerang terbaik di dunia, Kylian Mbappe. Alhasil, segenap upaya serangan Perancis sering menemui jalan buntu. Perancis baru bisa mencetak gol ketika babak kedua telah berjalan 15 menit.
Mbappe menjadi penyelamat Perancis di tengah kebuntuan. Wasit memberikan hadiah tendangan penalti kepada Perancis setelah terjadi pelanggaran kepada Antoine Griezmann. Kiper Yunani, Odysseas Vlachodimos, melawan dengan menggagalkan penalti Mbappe. Namun, penalti harus diulang karena sejumlah bek Yunani masuk area kotak penalti sebelum Mbappe melepaskan tendangan. pada kesempatan kedua, Mbappe berhasil membobol gawang Yunani dengan baik.
Meskipun dalam kondisi tertinggal dan satu orang pemainnya, Mavropanos, terkena kartu merah, para pemain Yunani masih tetap tangguh dalam menghalau serangan-serangan Perancis. Hingga laga usai, Perancis gagal menambah gol. Bek Yunani, Kostas Tsimikas, tetap puas meski timnya belum mampu mencuri poin.
"Kami benar-benar menunjukkan karakter tim yang 100 persen siap. Kami ingin mendapatkan sesuatu dari pertandingan. Kami akan menjaga hal-hal baik dari permainan saat kami menunjukkan tim seperti apa kami. Ini memberi kami kekuatan untuk melanjutkan (perjuangan di kualifikasi)," kata Tsimikas.
Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya sangat bahagia. Ini musim yang sangat panjang dan sekarang sudah akhir musim.
Sinar pemain muda
Kesempurnaan Perancis terasa lengkap bagi Mbappe. Pada laga ini, Mbappe menorehkan rekor fenomenal. Satu golnya ke gawang Yunani menjadikan Mbappe menjadi pencetak gol Perancis terbanyak sepanjang masa selama satu musim dengan 54 gol, untuk klub dan negara. Mbappe, yang baru berusia 24 tahun, melampaui rekor yang dibuat oleh Just Fontaine pada 1957-1958, yaitu 53 gol.
Di samping Mbappe dan Perancis, Inggris juga tengah bersukacita usai memetik kemenangan keempat dalam perjalanan menuju Piala Eropa 2024. Tim arahan Gareth Southgate membenamkan Makedonia Utara 7-0 di Stadion Old Trafford. Sebagaimana Perancis, Inggris juga bersinar berkat penampilan cemerlang dari salah seorang pemain mudanya, Bukayo Saka, yang mencetak hattrick pada laga ini. Menurut catatan Opta, Saka (21) menjadi pemain termuda Inggris dan Arsenal yang mencetak hattrick pertama kali sejak 2008. Pemain terakhir yang mampu melakukannya adalah Theo Walcott saat melawan Kroasia.
"Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya saat ini. Saya sangat bahagia. Ini musim yang sangat panjang dan sekarang sudah akhir musim. Saya tidak bisa mengakhirinya dengan cara yang lebih baik," kata Saka.
Kemenangan atas Makedonia Utara mengokohkan posisi Inggris di puncak Grup C dengan koleksi 12 poin. Inggris dan Perancis sejauh ini adalah dua negara yang sudah menjalani empat laga dengan raihan empat kemenangan. Bedanya dengan Perancis, Inggris lebih produktif dengan melesakkan 15 gol dengan sekali kebobolan dan Perancis mencetak sembilan gol. (AFP/REUTERS)