Kemenangan Filipina atas Makau memastikan tim bola voli putri Indonesia dan Filipina akan berebut posisi juara Grup A pada ajang AVC Challenge Cup, Selasa ini.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tim bola voli putri Indonesia akan menurunkan kekuatan terbaik menghadapi Filipina pada laga penentuan juara Grup A Kejuaraan Bola Voli Putri AVC Challenge Cup, di GOR Tri Dharma, Gresik, Selasa (20/6/2023). Kemenangan atas Filipina akan mempermudah Indonesia untuk memenuhi target awal lolos ke empat besar.
Laga menghadapi Filipina menentukan langkah Indonesia berikutnya setelah Filipina mengalahkan Makau, 3-0, (25-14, 25-12, 25-9 ) di tempat yang sama, Senin. Sehari sebelumnya, Indonesia juga mengalahkan Makau, 3-0 (25-7, 25-18, 25-8), pada laga pembuka.
Dengan demikian, Makau yang telah menelan dua kekalahan menjadi juru kunci Grup A dan akan berlaga untuk perebutan posisi 9-11 bersama tim posisi ketiga Grup B dan Grup D. Adapun Indonesia dan Filipina akan berusaha saling mengalahkan untuk membawa bekal kemenangan pada babak delapan besar dengan melawan dua tim teratas di Grup C.
Kejuaraan ini diikuti 11 tim bola voli putri Asia yang dibagi ke dalam empat grup. Dengan demikian, Grup C hanya berisi dua tim, yakni India dan Australia. Pada babak delapan besar, masing-masing dua tim teratas Grup A dan Grup C akan bergabung dalam Grup E, sedangkan dua tim teratas dari Grup B dan Grup D tergabung dalam Grup F. Setelah setiap tim di tiap grup berhadapan satu kali, dua tim teratas dari Grup E dan dari Grup F akan bertemu di semifinal.
Meskipun hampir selalu menang atas Filipina di ajang SEA Games, yang terakhir dalam perebutan medali perunggu SEA Games Kamboja 2023, pelatih tim nasional bola voli putri, M Alim Suseno, mengatakan tak akan menganggap remeh Filipina. Indonesia tetap akan menurunkan pemain terbaik pada laga ini.
”Saya tidak mau menganggap remeh Filipina meskipun mereka terdiri dari mayoritas pemain muda. Saya lihat ada beberapa pemain senior yang pernah tampil di SEA Games,” kata Alim di Gresik, seperti dikutip Humas PP PBVSI, Senin.
Hal ini didasari kemenangan hasil laga Filipina melawan Makau. Tim Filipina mampu menahan perolehan angka Makau tidak melebih 15 poin di setiap set. Adapun saat melawan Indonesia, Makau sempat merebut 18 poin pada set kedua.
”Oleh karena itu, saya menilai Filipina itu tidak bisa dianggap remeh,” lanjut pelatih yang membawa tim putri meraih medali perunggu SEA Games Kamboja tersebut.
Kesiapan untuk tampil maksimal juga disampaikan oleh pelatih Filipina, Jorge de Brito. Namun, dia mengakui tak bisa memprediksi hasil pertandingan karena timnya dipekuat pemain muda. Dia hanya berharap, Filipina bisa membuat kejutan dengan mengalahkan tim tuan rumah. ”Ini adalah perebutan juara Grup A melawan Indonesia. Kami akan berusaha,” kata Jorge.
Semua pemain
Salah satu keuntungan yang dimiliki skuad Indonesia adalah Alim bisa memainkan semua pemain secara bergantian saat melawan Makau di laga pertama. Tanpa pengetahuan tentang kekuatan Makau, Alim menurunkan tim utama di set pertama.
Saya tidak mau menganggap remeh Filipina meskipun mereka terdiri dari mayoritas pemain muda.
Kapten Wilda Siti Nurfadilah dan pemain senior Agustin Wulandari menempati posisi middle blocker, spiker andalan Megawati Hangestri di posisi opposite, Mediol Stiovanny Yoku dan Ratri Wulandari di posisi outside hitter, dan Arneta Putri Amelia di posisi setter. Libero senior Yulis Indahyani sempat diturunkan sebelum diganti Dita Azizah. Dengan formasi ini, Indonesia dengan mudah merebut set pertama, 25-7.
Makau tampil lebih baik di set kedua dengan mengganti sejumlah pemain yang memiliki kemampuan bertahan. Mereka sempat mengimbangi permainan Indonesia dan hanya tertinggal 2-3 angka. Pada saat bersamaan, Alim mulai menurunkan pemain cadangan, seperti outside hitter Aulia Suci Nurfadila dan opposite Hanny Budiarti. Hal ini membuat Makau mampu merebut hingga 18 poin.
Pada set ketiga, Alim menurunkan sepenuhnya tim kedua, termasuk outside hitter Nandita Ayu, middle blocker kawakan Yolla Yuliana dan pemain muda Myrasuci Indriani, serta setter Tisya Amallya Putri. Hal ini membuat tim tuan rumah mampu kembali mengendalikan permainan dan memberi peluang pelatih untuk menurunkan ke-14 pemain yang dibawa.
Megawati mengatakan, seluruh pemain mendapat kesempatan tampil sehingga pelatih bisa melakukan evaluasi untuk memperbaiki penampilan menghadapi laga berikutnya. ”Ini masih laga pertama, masih ada beberapa kesalahan yang perlu dibenahi,” katanya.