Rekornas Bertumbangan pada Hari Pertama Festival Akuatik Indonesia
Penampilan optimal para perenang muda di Festival Akuatik Indonesia 2023 menciptakan harapan akan masa depan renang Indonesia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sejumlah perenang belia menunjukkan spirit tinggi dan performa optimal pada hari pertama penyelenggaraan Festival Akuatik Indonesia 2023, Sabtu (10/6/2023). Mereka silih berganti menajamkan catatan waktu pribadi dan memecahkan rekor nasional. Antusiasme tinggi mereka membuncahkan asa akan masa depan renang Indonesia.
Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2023 di Arena Akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, menjadi ajang unjuk kemampuan para perenang muda kelompok umur 1 (16-18 tahun), KU2 (14-15 tahun), dan KU3 (12-13 tahun). Dalam edisi kelima ajang yang juga menjadi kejuaraan nasional tersebut, mereka penuh semangat menampilkan yang terbaik di nomor perlombaan masing-masing.
Semanga itu antara lain diperlihatkan Mudzaki Farid Ertanto (13), perenang asal Jawa Timur yang turun pada nomor 100 meter gaya bebas putra KU3. Mudzaki menjadi tercepat pada kelompok umurnya setelah finis dengan catatan waktu 57,83 detik. Mudzaki juga memperbaiki catatan waktu pribadinya dari sebelumnya 58,57 detik yang dicetak pada Kejuaraan Daerah Jawa Timur 2022.
“Senang banget sama hasilnya, apalagi nomor andalan aku sebenarnya bukan di 100 meter gaya bebas,” kata Mudzaki yang juga turun pada nomor 50 meter gaya dada.
Pada nomor 50 meter gaya dada, Mudzaki juga menjadi juara. Mudzaki finis pertama dengan waktu 32,19 detik. Dia memperbaki catatan waktu pribadinya pada Kejuaraan Daerah Jawa Timur 2022 yakni 32,89 detik.
Mudzaki pun berharap bisa tampil maksimal pada penyelenggaraan disiplin renang prestasi hingga 13 Juni 2023. Dia akan turun pada nomor-nomor lain, termasuk spesialiasinya yaitu nomor 50 meter gaya bebas yang akan dilombakan pada 12 Juni 2023 dan 50 meter gaya kupu-kupu pada 13 Juni.
Pelatih tim Jawa Timur, Rafi Hidayat, menuturkan, keberhasilan Mudzaki tak lepas dari kedisiplinannya dalam berlatih. Dia berharap kesuksesan serupa dapat diraih Mudzaki terutama dalam dua nomor andalan anak didiknya itu. “Hasil bagus di ajang ini akan menjadi modal bagi Mudzaki untuk bisa tampil di SEA Age Group Swimming Championship. Targetnya, dia lolos untuk dua nomor itu,” ujar Rafi.
Perenang putri remaja juga turut unjuk gigi. Arqayla Najwari (18), misalnya, mencatatkan waktu terbaik pada nomor 100 meter gaya bebas KU1. Dengan finis 59,04 detik, Arqayla pun memperbarui catatan waktu pribadinya yakni 59,38 detik pada SEA Age Group Swimming Championship atau Kejuaraan Renang se-Asia Tenggara 2022.
“Targetnya selain bisa tampil di PON, juga ingin kembali tampil di SEA Age Group. Mudah-mudahan juga bisa tembus pelatnas (pemusatan latihan nasional),” kata perenang Jawa Barat ini.
Ketua Panitia FAI Ali Patiwiri mengatakan, FAI memang tak hanya menjadi ajang kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera. Kejurnas ini juga menjadi tempat seleksi nasional untuk masuk pelatnas jangka panjang guna menyongsong SEA Games 2025 Thailand.
FAI pun menjadi tempat perenang muda membuktikan diri layak tampil di Kejuaraan Renang se-Asia Tenggara 2023 di Jakarta. Dalam kejuaraan yang bakal digelar pada 31 Agustus-2 September 2023 itu ada tiga kelompok umur yang akan dilombakan dengan rentang usia serupa di FAI.
Selain sebagai ajang seleksi, lanjut Ali, FAI diharapkan menjadi tempat bagi perenang muda untuk membuat kejutan melalui pemecahan rekor. Salah satu rekor yang terpecahkan pada FAI yakni pada nomor estafet 4x100 meter gaya bebas campuran. Tim campuran DKI Jakarta menjadi juara dengan catatan waktu 3 menit 53,04 detik.
Renang sedang ada di persimpangan jalan, maka dari itu kita harus fokus pada perenang muda sembari menyiapkan sistem yang lebih baik. Dengan mengikuti kompetisi, mereka menjadi lebih kompetitif. (Aninda Bakrie)
Tim yang dihuni oleh para perenang remaja, antara lain, Desmond C Sutanto (18), Adelia Chantika Aulia (12), Gusti Ayu Nathania Dianti (16), Kevin Alexander (14), itu juga memecahkan rekor nasional. Rekor tersebut atas nama tim campuran Millenium Aquatic (3 menit 53,14 detik) yang diciptakan pada Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka 2022.
Pada nomor 800 meter gaya bebas putra, Mochamad Akbar Putra Taufik (15) juga memecahkan rekor nasional untuk KU 2. Perenang Jawa Timur ini mencatat waktu 8 menit 31,20 detik. Dia memecahkan rekor yang diciptakan Ernest Fabian Wijaya di Jakarta pada 2018 dengan 8 menit 37,34 detik.
Pemecahan rekor dan antusiasme para perenang muda secara keseluruhan dalam FAI menjadi sorotan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Anindya Bakrie. Menurut Anindya, hal itu menunjukkan ajang seperti FAI dibutuhkan para perenang muda dan atlet akuatik lainnya untuk tampil dan merasakan atmosfer kompetisi.
Melihat perenang muda sangat bersemangat menjalani lomba, Anindya meyakini masa depan olahraga akuatik Indonesia akan lebih cerah. “Renang sedang ada di persimpangan jalan, maka dari itu kita harus fokus pada perenang muda sembari menyiapkan sistem yang lebih baik. Dengan mengikuti kompetisi, mereka menjadi lebih kompetitif. Semoga mereka bisa terpacu untuk bersaing juga di kancah global,” tutur Anindya.