Fabio Quartararo mengalami kekecewaan di Mugello karena gagal lolos ke kualifikasi kedua. Padahal, dia sempat solid dalam sesi latihan pagi. Performa semu itu menjauhkan Quartararo dari potensi finis di podium.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AP/LAPRESSE/ALESSANDRO LA ROCCA
Pebalap tim pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo, memacu sepeda motornya pada sesi latihan bebas MotoGP seri Italia di Sirkuit Mugello, Italia, Jumat (9/6/2023). Ia hanya mampu berada di posisi ke-15 pada akhir sesi latihan kedua.
SCARPERIA E SAN PIERO, JUMAT – Fabio Quartararo menjumpai tantangan masif untuk mengulang performanya seperti dalam balapan MotoGP di Sirkuit Mugello pada musim 2021 dan 2022. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu hanya mampu berada di posisi ke-15 di akhir sesi latihan kedua yang melempar dirinya dari zona kualifikasi kedua.
Hasil tersebut menjadi pukulan telak bagi Quartararo karena ia sempat mencetak waktu lap tercepat kedua pada sesi latihan pertama. Namun, itu ternyata performa semu yang mudah dipatahkan oleh para pebalap Ducati. Kekecewaan Quartararo tercermin dari gestur saat dia kembali ke garasi. Dia membungkukkan badan ketika kedua tangannya memegang helm yang masih dia kenakan.
Hasil itu jauh dari harapannya untuk bisa mengulang performanya di Mugello saat meraih pole position dan kemenangan pada musim 2021 serta finis di posisi kedua musim lalu. Trek yang mengalir ini bukan lagi lahan perburuan poin bagi Quartararo karena motor YZR-M1 musim ini kehilangan keunggulan dalam menikung.
Hasil ini juga menegaskan posisi Yamaha yang belum menemukan solusi untuk memperbaiki performa dengan ban baru. Sejak awal musim ini, Quartararo mengeluhkan kehilangan waktu dengan ban-ban baru, sehingga dia selalu sulit bersaing dalam time attack. Kondisi ini yang membuat start terbaiknya pada musim ini, hingga sejauh ini, adalah di posisi ketujuh pada seri Amerika. Sedangkan dalam dua balapan lalu, di Jerez dan Le Mans, dia gagal lolos langsung ke kualifikasi kedua (Q2), sama seperti di di Mugello, Jumat (9/6/2023).
DOKUMENTASI MONSTER ENERGY YAMAHA
Pebalap tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, bersiap menanti balapan sprint MotoGP di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Portugal, Sabtu (25/3/2023).
Kondisi ini memperumit Quartararo dalam pencarian solusi. Paket perbaikan yang dicobanya tidak memberikan peningkatan. Dia pun akhirnya memutuskan tidak menggunakan sasis, komponen aerodinamika, serta knalpot yang diuji di Jerez lalu. Bahkan, dalam balapan di Le Mans, Quartararo dan Yamaha memutuskan kembali ke setelan dasar musim 2021.
"Pada awalnya, ini mengecewakan karena dalam pramusim kami mencoba sangat banyak komponen yang tidak pernah saya coba sebelumnya. Sasis, mesin, dan lebih banyak aerodinamika, tetapi fakta bahwa kami menggunakan nol dari semua itu, mengecewakan," ujar Quartararo.
"Tes di Jerez kami memiliki komponen baru dan tidak ada yang kami gunakan. Jelas ini mengecewakan, tetapi kami perlu fokus pada apa yang kami miliki saat ini," ujar Quartararo kemudian.
Kini, dia menggunakan motor dengan setelan 2021 untuk tiga balapan beruntun di Mugello, Sachsenring, dan Assen. Dia berharap setelan motor yang sama dalam ketiga balapan itu bisa memberi petunjuk dalam upaya meningkatkan performa Yamaha M1.
"Dengan tiga balapan beruntun dan memiliki motor yang sama akan bagus untuk kepercayaan diri saya. Dalam lima balapan pertama, kami selalu berusaha menemukan mana versi motor yang terbaik. Semuanya mungkin, tetapi pada akhirnya kami mendapati bahwa semuanya tidak berfungsi (dengan baik)," ucap Quartararo dikutip Crash.
AP/ DARREN ABATE
Pembalap Tim Monster Energi Yamaha, Fabio Quartararo (kanan), dan Luca Marini memacu motornya dalam MotoGP seri Amerika di Austin, Texas, Senin (17/4/2023) dini hari WIB. Fabio Quartararo finish ketiga, sedangkan Luca Marini finish kedua, pada balapan itu.
Kondisi itu membingungkan. Semua yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil positif. Kemudian, dalam balapan di Jerez, kru Quartararo menyarankan agar setelan motor kembali seperti beberapa tahun silam. Tetapi, para insinyur Yamaha meminta Quartararo mencoba hal lain. Keputusan menggunakan setelan motor 2021 akhirnya diambil dalam balapan di Le Mans.
Setelan motor saat Quartararo juara MotoGP itu membuat feeling dia pada motor lebih baik. Tetapi, ternyata itu belum membawa titik terang di Mugello, trek di mana Yamaha kuat di sana secara historis.
Catatan waktu terbaik "El Diablo", julukan Quartararo, dalam dua sesi latihan hanya 1 menit 46,208 detik, yaitu dicetak pada sesi pagi. Dia tidak bisa memperbaiki waktu di sesi siang dengan hasil terbaik 1 menit 46,304 detik. Hasil ini berkebalikan dengan para pebalap tim pabrikan lainnya yang melesat sangat cepat saat time attack.
Ducati menguji ban
Para pebalap Ducati, yang lebih fokus menguji perilaku ban dalam sesi latihan pertama dan sebagian besar waktu latihan kedua, langsung mencuat begitu menjalani time attack. Pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, yang belum pulih dari cedera engkel kaki kanan, mencetak lap tercepat, yaitu 1 menit 45,436 detik atau unggul 0,772 detik atas waktu tercepat Quartararo. Pebalap tim VR46, Marco Bezzecchi, yang juga memacu Desmosedici GP, berada di posisi kedua dengan hanya terpaut 0,063 detik dari Bagnaia.
Kejutan di Mugello justru datang dari para pebalap Honda. Alex Rins bisa berada di posisi ketiga. Pebalap tim LCR Honda itu bahkan sempat memuncaki catatan waktu sebelum digusur oleh Bagnaia dan Bezzecchi. Pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, juga sempat di puncak setelah memanfaatkan slip-stream pebalap Aprilia, Maverick Vinales. Namun, Marquez kemudian turun ke posisi kedelapan setelah Brad Binder, Jorge Martin, Enea Bastianini, dan Johann Zarco, melakukan time attack.