Mengejar Pangkal Monumental di La Plata
Kota La Plata akan menjadi saksi bagi pertempuran empat tim terbaik Piala Dunia U-20 2023 demi tampil di partai puncak. Para pemain muda meniti mimpi untuk memulai karier mereka dengan catatan emas.

Pemain Uruguay melakukan selebrasi setelah mengalahkan Amerika Serikat dalam pertandingan perempat final Piala Dunia U-20 di Stadion Madre de Ciudades, Santiago del Estero, Argentina, Minggu (4/6/2023).
LA PLATA, RABU — Empat tim terbaik di Piala Dunia U-20 Argentina 2023 tidak sekadar mengejar ambisi untuk meraih trofi dunia pertama pada turnamen junior FIFA. Skuad U-20 Uruguay, Israel, Italia, dan Korea Selatan juga ingin menciptakan pangkal monumental sebagai generasi emas baru bagi tim nasional mereka di masa depan.
Uruguay akan menghadapi tim debutan penuh kejutan, Israel, Jumat (9/6/2023) pukul 00.30 WIB, kemudian Italia berusaha untuk membendung ambisi Korsel menembus final dalam dua edisi beruntun Piala Dunia U-20, Jumat pukul 04.00 WIB. Kedua laga menarik itu akan berlangsung di Stadion La Plata, kota La Plata, yang juga menjadi tempat partai puncak.
Baca Juga: Korea Selatan Selamatkan Wajah Asia di Piala Dunia U-20
Dari keempat tim yang menembus semifinal Argentina 2023, Uruguay adalah tim yang paling berpengalaman di ajang yunior tersebut. Tim berjuluk ”La Celeste” itu telah memainkan 73 laga sejak pertama kali tampil pada edisi perdana Tunisia 1977.
Uruguay juga telah enam kali merasakan tampil di babak empat besar. Namun, mereka hanya dua kali bisa menembus final pada Malaysia 1997 dan Turki 2013.

Pemain Uruguay melakukan selebrasi setelah mengalahkan Amerika Serikat dalam pertandingan perempat final Piala Dunia U-20 di Stadion Madre de Ciudades, Santiago del Estero, Argentina, Minggu (4/6/2023).
Sayang, pada dua kesempatan tampil di partai puncak, Uruguay tumbang dari Argentina dan Perancis. Tak ayal, mereka adalah tim yang paling banyak menembus semifinal, tetapi belum pernah membawa pulang trofi juara.
Di Argentina 2023, semangat skuad muda Uruguay berlipat ganda. Sebab, mereka ingin mengikuti jejak tim senior yang bisa meraih gelar juara dunia ketika tampil di benua sendiri, Amerika Selatan. Uruguay telah merasakan trofi Piala Dunia ketika menjadi terbaik di Uruguay 1930 dan Brasil 1950.
Kami percaya pada diri sendiri. Kami memiliki segala kualitas yang dibutuhkan untuk memenangi turnamen ini. Kami akan berjuang sampai akhir untuk mencapai target itu.
”Kami percaya pada diri sendiri. Kami memiliki segala kualitas yang dibutuhkan untuk memenangi turnamen ini. Kami akan berjuang sampai akhir untuk mencapai target itu,” ujar penyerang tengah Uruguay, Anderson Duarte, dilansir laman FIFA, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga: Patah Hati Terhebat Amerika Serikat di Piala Dunia U-20
Uruguay akan mengandalkan taktik yang mengutamakan kekokohan lini belakang dan permainan langsung melalui kecepatan dari kedua sisi sayap untuk menaklukkan Israel. La Celeste adalah satu-satunya dari empat tim tersisa yang belum kemasukan gol di dua laga fase gugur.

Pemain Israel melakukan selebrasi di lapangan setelah mengalahkan Brasil dalam pertandingan perempat final Piala Dunia U-20 di Stadion Bicentenario, San Juan, Argentina, Sabtu (3/6/2023).
Selain gelar juara, skuad Uruguay U-20 juga ingin meyakinkan juru taktik baru timnas senior Uruguay, Marcelo Bielsa, yang bertekad membangun generasi baru skuad La Celeste untuk Piala Dunia 2026. Bielsa pun selalu memantau lima laga tim yunior Uruguay langsung di tribune naratama stadion.
”Saya tidak melihat mereka sebagai pemain muda, tetapi saya ingin menyaksikan pemain terbaik untuk tim. Proses regenerasi di timnas adalah hal alami, jadi saya pikir mereka (skuad Uruguay U-20) akan menjadi bagian penting tim senior cepat atau lambat,” tutur Bielsea kepada TyC Sports.
Baca Juga: Israel Kandidat Kuat Juara Piala Dunia U-20
Fabricio Diaz, gelandang sekaligus kapten Uruguay U-20, bangga disaksikan langsung dari Bielsa. ”Perhatian pelatih tim senior memberikan kami motivasi untuk terus melaju dan memberikan yang terbaik,” kata Diaz yang membela klub Uruguay, Liverpool Montevideo.
Penantian tiga dekade
Berbeda dengan Uruguay yang menyandang klub paling berpengalaman di semifinal, Israel adalah tim dengan pengalaman paling minim di fase empat besar. Meski begitu, mereka telah membuktikan kualitas dengan melibas Brasil, yang memiliki lima gelar Piala Dunia U-20, di babak perempat final.

Penyerang Israel, Dor Turgeman (kedua dari kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mengalahkan Brasil dalam pertandingan perempat final Piala Dunia U-20 di Stadion Bicentenario, San Juan, Argentina, Sabtu (3/6/2023).
Jika bisa menembus partai final, Israel akan mengakhiri penantian selama 30 tahun sejak terakhir kali tim debutan menembus laga puncak. Catatan itu pernah dicapai Ghana pada Australia 1993 ketika tumbang, 1-2, dari Brasil di duel perebutan trofi.
Dengan prestasi itu, Ghana melahirkan generasi emas perdana sepak bola dengan pemain yang tampil di Eropa, seperti Samuel Kuffour, Mohammed Gargo, dan Nii Lamptey. Hal serupa ingin diulangi Israel.
Baca Juga: Argentina ”Tuan Rumah Darurat” Piala Dunia U-20
”Tim muda kami telah membuat sejarah dan menghadirkan kebahagiaan bagi seluruh negeri,” ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilansir The Times of Israel.
Dor Turgeman, penyerang Israel, bakal kembali menjadi harapan timnya untuk mencetak gol penting, seperti gol penentu kemenangan ke gawang Brasil. Turgeman menuturkan, sepak bola adalah hal yang penting bagi masyarakat Israel sehingga mereka akan berusaha untuk terus menyajikan senyum kepada pendukung mereka yang berjarak lebih dari 12.000 kilometer dari La Plata.

Pemain Korea Selatan membentangkan bendera negaranya sebagai selebrasi setelah mengalahkan Nigeria, 1-0, dalam pertandingan perempat final Piala Dunia U-20 di Stadion Madre de Ciudades, Santiago del Estero, Argentina, Minggu (4/6/2023).
Sementara itu, Korsel ingin mengulangi prestasi mereka menembus final untuk pertama kali di Polandia 2019. Skuad ”Pasukan Taegeuk” hanya berjarak dua kemenangan lagi untuk membalas rasa penasaran mereka seusai dikalahkan Ukraina, 1-3, empat tahun lalu.
Perjalanan Korsel di Argentina juga tidak kalah menawan dibandingkan dengan Uruguay dan Israel. Mereka mengalahkan calon kuat juara, Perancis, di fase grup. Lalu, di fase gugur, Korsel menumbangkan Ekuador—peringkat ketiga di Polandia 2019—dan mengalahkan Nigeria yang menyingkirkan Argentina.
Bek tengah, Choi Soek-hyeon, menjadi sosok penting untuk pertahanan Korsel, tetapi ia juga mencetak masing-masing satu gol di fase gugur, termasuk gol kemenangan atas Nigeria. Choi tidak canggung tampil di ajang dunia meskipun ia adalah satu-satunya anggota skuad berstatus pemain tim kampus Korsel.
Baca Juga: Dramaturgi Piala Dunia U-20
Choi berduet dengan Kim Ji-soo, salah satu permata sepak bola Korsel, yang tengah diincar Brentford dan Bayern Muenchen.
”Paling utama adalah saya mengubah pola pikir bahwa semua pemain bisa memberikan pengaruh penting meskipun saya pemain liga universitas dan belum bermain profesional. Saya masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan penampilan dan membantu tim lebih baik,” kata Choi yang membela tim sepak bola Universitas Dankook.

Pemain Italia melakukan selebrasi setelah mengalahkan Kolombia, 3-1, dalam pertandingan perempat final Piala Dunia U-20 di Stadion Bicentenario, San Juan, Argentina, Sabtu (3/6/2023).
Adapun Italia akan mengandalkan gelandang Cesare Casadei untuk menaklukkan Korsel. Casadei adalah pemain paling bersinar di Argentina 2023 dengan koleksi enam gol dan dua asis. Pemain yang dimiliki Chelsea itu menjadi kandidat terkuat meraih bola emas untuk pemain terbaik turnamen.
Baca Juga: Pembatalan Piala Dunia U-20 Rugikan Negara Triliunan Rupiah
”Saya tidak memikirkan gelar individu apa pun. Saya hanya fokus membantu tim untuk menjadi yang terbaik,” kata Casadei kepada FIFA TV. (AFP)