Secercah Petunjuk Inter Milan Atasi Manchester City
Walaupun kurang diunggulkan, Inter Milan mendapatkan sedikit petunjuk untuk meredam keganasan Manchester City di final Liga Champions, akhir pekan nanti. Laga final Piala FA sedikit menyibak rahasia kekuatan City.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MILAN, MINGGU — Kedigdayaan Manchester City usai merengkuh dua gelar turnamen domestik menempatkan Inter Milan sebagai pihak yang kurang diunggulkan di final Liga Champions Eropa. Meski begitu ”I Nerazzurri” justru semakin percaya diri untuk membalikkan prediksi. Laga final Piala FA antara City dan Manchester United memberikan secercah petunjuk bagi kubu Inter dalam merumuskan formula demi meredam kekuatan tim besutan Josep ”Pep” Guardiola.
Permainan atraktif yang diperagakan City musim ini menjadikan mereka sebagai favorit juara Liga Champions di final yang berlangsung pada 10 Juni mendatang di Stadion Ataturk, Turki. City kini dijagokan meraih tiga gelar juara semusim (treble winner) seusai menang Liga Inggris dan Piala FA. Dalam perjalanan menuju final Liga Champions musim ini, City bahkan membungkam juara bertahan, Real Madrid, dengan skor agregat telak 5-1. Namun, untuk melengkapi kepingan puzzle treble, ”The Citizens” harus melewati hadangan Inter yang mengincar gelar kedua musim ini seusai menjuarai Piala Italia.
Kemenangan City atas tim kuat MU semacam alarm peringatan bahaya bagi Inter. Terlebih, di final Piala FA, City mampu unggul lebih dulu atas MU di saat laga baru berjalan 13 detik. Menurut catatan Opta, tambahan dua gol atas MU membuat City sebagai tim keempat papan atas Inggris yang mampu mencetak tidak kurang dari 150 gol dalam semusim. Kendati demikian, gelandang Inter, Robin Gosens, mengaku tidak gentar dan justru mengaku telah mengantongi rahasia penampilan atraktif City.
”Kami menyaksikan beberapa pertandingan mereka dan kekuatan terbesar mereka ada pada mobilitasnya. Mereka mengoper dan intens bergerak tanpa bola. Tidak ada pemain yang hanya bertahan di posisinya sehingga membuat City sangat berbahaya. Kami punya waktu seminggu untuk belajar dan menyiapkan solusi untuk menimbulkan masalah bagi mereka,” kata Gosens, dikutip dari Football Italia, Minggu (4/6/2023).
Resep performa gemilang City semakin tersibak dari laga final Piala FA. Mantan pemain timnas Italia, Emanuele Giaccherini, mengungkapkan, cara untuk merepotkan City adalah membangun serangan dari sayap. Pemain sayap, seperti Jack Grealish, tidak terbiasa bertahan di dalam area penalti sendiri.
Hal itu terbukti saat Grealish yang terlibat dalam bertahan justru didakwa menyentuh bola dengan tangannya saat berusaha memotong umpan silang bek sayap MU, Aaron Wan-Bissaka, pada laga final Piala FA. Dari sana, MU mendapat hadiah penalti yang sukses dikonversi menjadi gol oleh Bruno Fernandez untuk menyamakan kedudukan. ”Mereka (City) mencoba memenangkan kembali bola dengan segera, tetapi tidak bagus di bawah tekanan di dalam kotak penalti,” kata Giaccherini, dikutip dari DAZN.
Final unik
Laga final Liga Champions nanti juga tergolong unik karena mempertemukan dua tim dengan karakter yang cukup bertolak belakang. City adalah tim dengan jumlah produktivitas gol tertinggi di Liga Champions musim ini, yaitu total 31 gol. Adapun Inter, seperti kebanyakan tim-tim Italia lainnya, merupakan kesatuan yang mumpuni dalam bertahan dari gempuran. Tak heran, statistik UEFA mencatat, Inter menjadi tim yang paling sering mencatatkan nirbobol di Liga Champions musim ini, yaitu delapan kali.
Sekarang, kami memiliki impian besar, (final) Liga Champions. Kami pergi ke sana untuk memainkan pertandingan yang terbaik melawan tim dengan kualitas luar biasa. (Simone Inzaghi)
Optimisme serupa disuarakan Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi. Dia bahkan menyebut Inter menatap final Liga Champions dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi, apalagi para pemain Inter baru saja menutup perjalanan di Liga Italia dengan kemenangan 1-0 atas Torino.
Dengan kemenangan atas Torino, artinya Inter telah menang 11 laga dari 12 laga mereka. Selain itu, berkat tambahan tiga angka dari Torino, Inter mampu mengunci peringkat ketiga di klasemen akhir sekaligus menggagalkan AC Milan, tim di peringkat keempat, melampaui mereka.
”Berkat kemenangan, tetapi juga belajar dari beberapa kekalahan, kami menempatkan diri pada posisi ini. Sekarang, kami memiliki impian besar, (final) Liga Champions. Kami pergi ke sana untuk memainkan pertandingan yang terbaik melawan tim dengan kualitas luar biasa,” kata Inzaghi.
Inzaghi menambahkan, dirinya segera mempelajari rekaman video final Piala FA untuk mencari tahu lebih jauh kekuatan City. Setelah menyelesaikan laga kontra Torino, Inzaghi memberikan waktu istirahat selama beberapa hari kepada para pemainnya. Mereka diharapkan bugar dan siap memberikan 100 persen kemampuan di final.
”Kami harus menderita bersama ketika saatnya melakukan itu, bermain sepak bola untuk merebut bola dari Manchester City, menyerang dengan seimbang. Kami akan memiliki pekan ini untuk mempersiapkan diri dengan cara terbaik dan berharap semua pemain kembali bugar,” katanya. (AP/AFP)