Prawira Harum Bandung menang 97-88 atas RANS PIK dalam seri keenam IBL 2023 di Yogyakarta. Dengan begitu, mereka kembali menyalip Satria Muda Pertamina Jakarta di puncak klasemen dan menyusul ke babak "playoff".
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS – Dengan permainan ketat, Prawira Harum Bandung akhirnya menang 97-88 atas RANS PIK Basketball Club dalam hari kelima seri keenam Liga Bola Basket Indonesia atau IBL 2023 di GOR Amongraga, Yogyakarta, Minggu (28/5/2023). Hasil itu pun membawa Prawira menyusul Satria Muda Jakarta Pertamina lolos ke babak playoff. Total ada tiga tim yang sudah memastikan tempat di playoff usai RJ Amartha Hangtuah Jakarta kalah 74-77 dari Evos Thunder Bogor.
”Melihat efektivitas mereka (RANS), kualitas mereka jauh lebih baik dibanding laga terakhir kami (Prawira menang 78-61 atas RANS di pertemuan pertama, 19 Januari lalu). Jadi, saya hanya bisa bangga kepada para pemain yang bisa menemukan cara untuk menang, kami terus mencari cara berbeda untuk menang, khususnya secara defensif,” ujar pelatih Prawira David Reynard Singleton.
Setelah harus bermain ketat hingga ujung laga untuk menang 71-68 atas tim tuan rumah Bima Perkasa Jogja, Jumat (26/5), Prawira dipaksa untuk kembali mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya saat kontrak RANS sejak awal laga. Meski tergolong tim elite dengan kualitas pemain di atas rata-rata, Prawira nyaris tidak bisa bernafas agak santai seperti saat menang 108-62 atas Mountain Gold Timika, Rabu (24/5/2023) dalam laga kali ini. Apalagi RANS membawa gaya bermain ngotot seperti ketika mereka kalah 75-83 dari Satria Muda, Rabu.
Situasi lebih sulit karena Prawira tidak diperkuat pemain asing andalannya, Brandone Francis. Berdasarkan laman Iblindonesia.com, Minggu, guard asal Republik Dominika itu mendapatkan hukuman larangan bermain dua laga dan denda Rp 10 juta buntut dari tindakan menginjak paha small guard Bima Perkasa Ikram Fadhil pada laga sebelumnya.
Tak heran, walau bisa unggul, Prawira tidak pernah memimpin jauh atas RANS. Beruntung, Prawira masih memiliki center asal Amerika Serikat Jarred Dwayne Shaw yang tampil sangat menonjol. Shaw yang mencetak 12 poin, 10 rebound, satu blok, dan satu steal saat menghadapi Bima Perkasa meledak dengan membukukan 38 poin, 16 rebound, dua asis, dan satu blok dalam laga kali ini.
Performa apik Shaw kian terbantu oleh penampilan tak kalah memukau dari point guard Yudha Saputera yang turut mengemas double-double, yakni 11 poin dan 10 asis. Yudha juga melakukan tiga rebound dan satu steal. Selain itu, ada dua pemain lain yang berkontribusi cukup besar, yakni small guard Hans Abraham dengan 13 poin, tujuh rebound, satu blok, dan satu steal, serta power forward sekaligus kapten M Reza Fahdani Guntara dengan 11 poin, lima rebound, dua asis, dan satu steal.
Aksi luar biasa dari empat pemain itu sukses meredam perlawanan hebat RANS yang dimotori oleh point guard asal Amerika Serikat Akeem W Scott, point guard Januar Kuntara, dan small guard sekaligus kapten Althof Dwira Satrio. Pada laga itu, Scott mencetak 24 poin, 12 rebound, empat asis, dan dua steal. Januar dengan 17 poin, lima asis, dan dua rebound. Althof dengan 14 poin, tiga rebound, dan satu asis.
Semuanya menunjukkan bahwa kami mampu tanpa Brandone (Francis). Saya bangga dengan seluruh pemain dengan permainan hari ini usai berita yang menimpa kami (soal Francis).
David mengatakan, semua pemain tergerak ketika mendengar berita mengenai Francis. Mereka termotivasi dan menunjukkan jiwa kepemimpinan. ”Semuanya menunjukkan bahwa kami mampu tanpa Brandone (Francis). Saya bangga dengan seluruh pemain dengan permainan hari ini usai berita yang menimpa kami (soal Francis),” ujar pelatih asal Amerika Serikat tersebut.
Kemenangan itu mengantarkan Prawira kembali menyalip Satria Muda di puncak klasemen dengan 40 poin dari 21 laga. Mereka menyusul Satria Muda di urutan kedua dengan 39 poin dari 20 laga melaju ke playoff. ”Kami masih ada satu laga lagi tanpa Francis di seri keenam (kontra Bumi Borneo Basketball Pontianak, Selasa, 30 Mei) dan kami akan tetap mengincar kemenangan,” kata Shaw.
Selain Prawira dan Satria Muda, Pelita Jaya di peringkat ketiga dengan 38 poin dari 20 laga pun sudah lolos ke playoff. Ketiga tim itu menjadi tiga tim pertama ke playoff setelah kekalahan Hangtuah dari Evos yang berlaga persis sebelum pertandingan Prawira dan RANS.
Katakanlah kalau selalu kalah dalam sisa laga, dengan sistem menang dapat dua poin dan kalah satu poin, Prawira bisa dapat tambahan sembilan poin yang artinya akan mengoleksi 49 poin di akhir babak reguler. Satria Muda dapat tambahan 10 poin yang juga akan mengoleksi 49 poin di akhir babak reguler. Pelita Jaya dapat tambahan 10 poin yang bakal memperoleh 48 poin di akhir babak reguler.
Adapun Hangtuah berada di urutan kesembilan dengan 31 poin dari 22 laga. Kalau selalu menang dalam sisa laga, Hangtuah bisa dapat tambahan 16 poin. Artinya, Hangtuah akan mengoleksi 47 poin dari 30 laga di akhir babak reguler. Dengan begitu, mereka tidak mungkin lagi menyalip Prawira, Satria Muda, dan Pelita Jaya.
Sementara itu, kekalahan menyebabkan RANS tertahan di urutan keenam dengan 34 poin dari 21 laga. Mereka masih menjaga peluang untuk melaju ke playoff. ”Kami telah berusaha untuk menyetop agresivitas Prawira. Tetapi, itu tidak mudah. Mereka selalu ada cara untuk meraih kemenangan,” tutur pelatih RANS Bambang Asdianto Pribadi.
Dari laga lain, Bima Perkasa menang 75-53 atas West Bandits Solo. Hasil itu membuat Bima Perkasa merangkak dari urutan kelima menjadi keempat dengan 37 poin dari 22 laga. Mereka tinggal selangkah lagi untuk menembus playoff.
Pelatih Bima Perkasa, Efri Meldi menuturkan, demi mengamankan tiket ke playoff, dia meminta para pemain untuk tidak menganggap remeh West Bandits yang sedang mengalami masalah internal dan tidak diperkuat pemain asing. Maka itu, meski sempat sedikit takut melakukan kesalahan, para pemain akhirnya main ngotot dan bisa terus memimpin di setiap kuarter.
”Kami selangkah lagi mencapai target kami (lolos ke playoff). Jadi, kami tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menang. Saya harap para pemain bisa konsisten untuk belajar mempertahankan level permainan terbaik mereka,” ujar Efri.