Selalu ada yang pertama kali. Prinsip itu yang dipegang skuad Boston Celtics untuk melewati tantangan nyaris mustahil di final Wilayah Timur NBA.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP/CHARLES KRUPA
Bintang Boston Celtics, Jayson Tatum, melakukan dunk ke keranjang Miami Heat pada gim kelima final Wilayah Timur NBA di TD Garden, Boston, Amerika Serikat, Jumat (26/5/2023) waktu Indonesia. Celtics menang, 110-97.
BOSTON, JUMAT – Logo peri mungil di tengah lapangan TD Garden, markas Boston Celtics, seperti bisa tersenyum setelah gim kelima final Wilayah Timur versus Miami Heat, Jumat (26/5/2023) WIB. Bagaimana tidak, Celtics tinggal butuh menang dua gim lagi untuk menciptakan kebangkitan terhebat dalam sejarah NBA.
Tidak ada tim yang bisa memenangi seri playoff seusai tertinggal 0-3 lebih dulu. Sebanyak 150 tim pernah dalam kondisi ketinggalan itu, tetapi semuanya gagal lolos. Vonis "mati" tersebut yang juga sempat disematkan ke Celtics akibat kalah tiga kali beruntun dari Heat pada awal seri ini.
Peruntungan Celtics berbalik di TD Garden, tempat mereka kalah dalam dua laga pertama final wilayah. Jayson Tatum dan rekan-rekan sukses merebut gim kelima dengan menang telak, 110-97, pada Jumat pagi, sekaligus menandai dua kali kemenangan beruntun atas Heat.
Celtics pun hanya tertinggal 2-3 dalam seri dengan format tebaik dalam tujuh gim. “(Seri ini) akan menjadi milik Boston. Mereka akan menjadi tim pertama yang bangkit (dari ketinggalan 0-3),” kata mantan pemain NBA, Richard Jefferson, yang pernah juara bersama Cleveland Cavaliers setelah tertinggal 1-3 lebih dulu di partai puncak.
AP/MICHAEL DWYER
Ekspresi bintang Boston Celtics, Jayson Tatum, saat gagal memasukkam bola ke keranjang Miami Heat pada gim kelima final Wilayah Timur NBA di TD Garden, Boston, Amerika Serikat, Jumat (26/5/2023) waktu Indonesia. Celtics menang, 110-97.
Menyapu bersih dua gim tersisa bukan hal mudah. Apalagi, Celtics akan bertandang ke markas Heat pada gim keenan. Namun, tim asuhan pelatih Joe Mazzulla itu penuh keyakinan berkat performa dalam dua gim terakhir. Mereka sedang terbang bersama momentum, terlihat dari peningkatan kualitas serangan dan bertahan.
Hujan tiga angka
Senjata utama Celtics dari tembakan tiga angka telah kembali. Hujan tiga angka menginspirasi kesuksesan di gim kelima, seperti halnya di gim keempat. Mereka mencatat akurasi tembakan jauh hingga 41 persen (16 masuk dari 39 percobaan). Para guard, yaitu Marcus Smart (23 poin/ 4 kali) dan Derrick White (24 poin/ 6 kali), sedang “wangi” dari garis tiga angka.
Tatum menjadi pemain paling komplet, sekali lagi, dengan catatan 21 poin, 8 rebound, dan 11 asis. Dia berperan sebagai pemegang bola utama yang bertugas mencetak poin, sekaligus fasilitator. Adapun hujan tiga angka Celtics salah satunya berasal dari aksi Tatum menarik para pemain bertahan lawan.
Kami tidak menunjukkan siapa kami sebenarnya pada dua gim terakhir. Kami tidak fokus bertahan karena tidak berhasil memasukkan beberapa tembakan. Untungnya, permasalahan itu bukan sesuatu yang sulit untuk diperbaiki. (Jimmy Butler)
Hal yang paling membedakan Celtics dari tiga gim awal adalah intensitas di lapangan. Mereka sangat spartan karena urgensi wajib menang. Terlihat jelas dalam bertahan. Para pemain Heat yang dipimpin Jimmy Butler (14 poin) tidak menemukan jawaban sepanjang laga.
AFP/GETTY IMAGES/MADDIE MEYER
Pemain Boston Celtics, Marcus Smart, menembak bola saat menghadapi Miami Heat pada gim kelima final Wilayah Timur NBA di TDA Garden, Boston, Amerika Serikat, Jumat (26/5/2023) waktu Indonesia. Celtics menang, 110-97.
“Level aktivitas mereka meningkat pada dua gim terakhir. Inilah wujud asli playoff yang sangat kompetitif. Anda harus memberikan pujian itu ke mereka. Mereka menjebak kami beberapa kali dengan sangat cepat dan sigap. Hal itu dilakukan berulang-ulang,” kata Pelatih Heat Erik Spoelstra.
Pertahanan Celtics sangat agresif. Mereka mencuri bola atau steal sebanyak13 kali, dua kali lipat lebih banyak dari tim tamu. Saat bersamaan, mereka memaksa Heat kehilangan penguasaan atau turnover sebanyak 16 kali. Penguasaan hilang itu diubah menjadi transisi, lalu menghasilkan 27 poin untuk Celtics.
Agresivitas di dua sisi lapangan itu ditampilkan Celtics sejak menit pertama. Mereka pun sudah unggul jauh, 35-20, pada kuarter pertama. Dengan modal tersebut, mereka tinggal menjaga keunggulan. Heat menyerah setelah tiga kuarter, saat skor 72-90. Dua bintang mereka, Butler dan Bam Adebayo, dicadangkan pada kuarter terakhir.
White kembali membayar kepercayaan dari sang pelatih, setelah sempat dicadangkan pada dua laga pertama. Dia menjadi pemain terbaik di gim keli.a. Selain memasukkan 8 kali dari total 11 tembakan, dia juga agresif dalam bertahan dengan menciptakan 2 kali steal.
AP/REBECCA BLACKWELL
"Center" Boston Celtics, Al Horford (kanan), menghadang "center" Miami Heat, Bam Adebayo, dalam pertandingan keempat final Wilayah Timur NBA di Kaseya Center, Miami, Rabu (24/5/2023) WIB. Celtics mengalahkan Heat, 116-99.
Smart tidak kalah istimewa. Defensive Player of The Year NBA musim lalu itu sangat dominan, terutama di pertahanan. Dia menghasilkan 5 kali steal. Sementara tembakan tiga angka darinya juga selalu mengalir pada saat dibutuhkan.
“Dia (White) memperlihatkan diri sebagai pemain yang serba guna. Dia bekerja sangat baik terutama dalam detail-detail kecil. Untuk Smart, dia adalah kunci bagi kami dari sisi emosional. Ketika dia bisa menunjukkan ritme tepat di dua sisi lapangan, permainan kami jadi lebih hidup,” puji Mazzulla.
Heat sangat kehilangan guard inti, Gabe Vincent, yang absen akibat cedera engkel. Vincent merupakan salah satu mesin skor terbaik bagi mereka. Seperti saat gim ketiga, dia mencetak 29 poin untuk membawa Heat unggul 3-0 atas Celtics.
“Kami tidak menunjukkan siapa kami sebenarnya pada dua gim terakhir. Kami tidak fokus bertahan karena tidak berhasil memasukkan beberapa tembakan. Untungnya, permasalahan itu bukan sesuatu yang sulit untuk diperbaiki. Kami akan menenangkan laga selanjutnya,” ujar Butler percaya diri. (AP)