Ternyata, ”King” James Juga Bisa Menua
LeBron James akhirnya memasuki fase penutup dalam kariernya. Banyak pilihan menanti, mulai dari pensiun hingga bertahan demi menunggu sang anak bermain di NBA.

Bumi terus berotasi. Waktu berjalan. Namun, LeBron James hanya diam, terjebak dalam ruang dan waktu yang sama. Dia seperti tidak bisa menua. Megabintang Los Angeles Lakers itu sudah bermain di NBA sejak 2003, tetapi masih menjadi salah satu pebasket terbaik hingga usia 38 tahun saat ini.
Saya masih lebih baik daripada sekitar 90 persen pemain di NBA. Mungkin 95 persen.
James masih begitu yakin terhadap kemampuannya meski setelah Lakers disapu bersih Denver Nuggets dalam seri final Wilayah Barat. ”Saya masih lebih baik daripada sekitar 90 persen pemain di NBA. Mungkin 95 persen,” katanya kepada ESPN,Selasa (23/5/2023).
Baca juga : Kemarau Panjang Celtics Berakhir di Ambang Sapuan Heat
Ungkapannya tidak berlebihan. Dia masih dominan dengan catatan 28,9 poin, 7,1 rebound, dan 8,3 asis pada musim reguler, termasuk terpilih menjadi NBA Third Team yang berarti masuk ke jajaran 15 pemain terbaik musim ini. Prestasi itu adalah anomali untuk berusia mendekati kepala empat.
Bandingkan saja dengan teman-teman seangkatannya dalam draf 2003. Carmelo Anthony baru mengumumkan pensiun, Senin lalu, seusai malang-melintang jadi pemain pelengkap beberapa musim terakhir. Dwyane Wade (2019) dan Chris Bosh (2017) sudah lebih dulu.

Center Denver Nuggets, Nikola Jokic (kiri), menabrak forward Los Angeles Lakers, LeBron James, dalam pertandingan keempat final Wilayah Barat playoff NBA antara LA Lakers dan Denver Nuggets di Los Angeles, AS, Selasa (23/5/2023) WIB. Sejumlah pilihan menanti James ke depan, antara lain, pensiun, pindah tim, atau menunggu hingga anaknya bermain di liga NBA.
”King” James juga masih mampu membawa Lakers yang sempat terpuruk nyaris sepanjang musim ke final wilayah, termasuk menyisihkan tim juara bertahan Golden State Warriors dalam babak sebelumnya. Di gim eliminasi versus Nuggets, dia juga masih menyumbang 40 poin, 10 rebound, dan 9 asis.
”Tidak mungkin seorang pemain pensiun setelah mencetak angka seperti itu. Saya tidak melihat dia (James) akan pensiun dalam waktu dekat. Dia masih bisa bermain beberapa tahun lagi. Saya percaya dia masih akan berada di level terbaik,” ujar guard Lakers, Dennis Schroder.
Baca juga : Kulminasi Tipuan Jokic ”Si Joker”
Namun, James bukan robot. Meskipun masih eksplosif, penuaannya mulai terlihat. Dalam salah satu laga di seri versus Nuggets, dia sempat dua kali kehilangan bola saat akan melakukan dunk tanpa penjagaan di waktu berdekatan. Kejadian itu nyaris tidak pernah terlihat sepanjang kariernya.
Dua hal yang tampak jelas menurun adalah konsistensi dan kehadiran di lapangan. Peraih 4 cincin juara NBA itu sering kali kehilangan ritme di paruh kedua, sepanjang playoff. Misalnya, dia mencetak 31 poin di paruh pertama di gim 4 final wilayah, lalu hanya mampu menambah 9 poin di sisa waktu.

Ekspresi bintang Los Angeles Lakers, LeBron James, pada laga gim ketiga semifinal Wilayah Barat NBA di Arena Crypto.com, Minggu (7/5/2023) waktu Indonesia. Lakers menang 127-97.
James mulai dihantui cedera. Sejak bergabung dengan Lakers pada 2018, dia hanya mencatatkan satu musim dengan penampilan minimal 60 kali, yaitu saat juara pada 2019-2020. Sisanya tidak pernah, termasuk musim ini hanya 55 kali. Adapun sejak 2003-2018, jumlah penampilan terendah dia dalam semusim adalah 62 kali.
Faktor konsistensi dan kehadiran di lapangan dari 19 kali pemain All-Star itu salah satu yang paling berpengaruh terhadap prestasinya. James tidak pernah lagi lolos ke partai puncak sejak terakhir pada musim spesial ”gelembung” di 2019. Dia telah sembilan kali mencapai final sebelum pindah ke Lakers.
Baca juga: Curry dan James Terjebak di Tengah Liar Persaingan Wilayah Barat NBA
Akhir James
Wajar saja jika James sempat membuka peluang pensiun setelah disingkirkan Nuggets, Selasa lalu. ”Tidak menyenangkan untuk saya karena tidak bisa mencapai final. Kita lihat nanti. Kita lihat apa yang akan terjadi. Saya tidak tahu. Saya harus banyak berpikir untuk itu (pensiun),” tuturnya.
Jika dilihat dari grafik kariernya, musim ini bisa dibilang cukup tepat bagi James untuk pensiun. Dia bisa menyudahi karier di titik tertinggi. Februari lalu, dia baru saja menjadi pencetak poin terbanyak sepanjang sejarah NBA, melampaui rekor milik Kareem Abdul-Jabbar.

Bintang Los Angeles Lakers, LeBron James (kiri), mencoba menjangkau bola rebound dari pemain Golden State Warriors, Andrew Wiggins, pada laga gim ketiga semifinal Wilayah Barat NBA di Arena Crypto.com, Minggu (7/5/2023) waktu Indonesia. Lakers menang 127-97.
Memori indah tentang James pasti akan lebih melekat seandainya pensiun dalam kondisi prima ketimbang menunggu penurunan performa pada musim-musim berikutnya. Namanya saat ini sudah diakui sebagai salah satu kandidat Greatest of All Time.
Lihat saja legenda hidup NBA, Michael Jordan. Semua mengingatnya dengan kenangan juara dan pensiun bersama Chicago Bulls pada 1998. Tidak ada yang mengenang kisahnya kembali bermain dan pensiun sekali lagi di Washington Wizards.
Baca juga : Bukan tentang Stephen Curry dan LeBron James
Hanya saja, kemungkinan pensiun itu berbenturan dengan mimpi terbesar James. Dia sangat ingin bermain bersama dengan anaknya, Bronny. Mereka akan menjadi pasangan ayah dan anak pertama yang aktif bermain saat bersamaan.
Bronny baru dipastikan bergabung dengan University of Southern California. Dia paling cepat masuk ke NBA pada musim 2024-2025. James masih terikat kontrak hingga 2024 dengan opsi tambahan satu tahun di Lakers. Setelah itu, dia bisa pindah dengan status bebas kontrak ke klub yang memilih Bronny.

Pemain LA Lakers, LeBron James (kiri), dan pemain Golden State Warriors, Stephen Curry, berbincang saat pertandingan pembuka musim baru NBA antara LA Lakers dan Golden State Warriors di Chase Center, San Francisco, Rabu (19/10/2022) WIB.
Pelatih Lakers, Darvin Ham, menilai, James sangat berhak pensiun setelah persistensi yang ditunjukkan dalam dua dekade terakhir. Namun, dia percaya sang megabintang akan bertahan. ”Setelah kekalahan berat seperti itu (versus Nuggets), bahkan saya saja langsung ingin pensiun,” ujarnya dengan nada bercanda.
Di antara bayangan pensiun dan mimpi terakhir ”King” James, hanya ada satu ruang kosong yang belum terisi, yaitu motivasi bermain pada musim depan. Ada beberapa motivasi yang bisa membuatnya bertahan. Salah satunya reuni dengan guard Kyrie Irving yang pernah bermain bersama di Cleveland Cavaliers.
Baca juga: Curry dan James Terjebak di Tengah Liar Persaingan Wilayah Barat NBA
Irving akan berstatus bebas kontrak pada akhir musim. Masalahnya, manajemen Lakers belum tentu mau mendatangkan Irving. Mereka butuh ruang gaji untuk memperpanjang kontrak para pemain untuk masa depan, seperti Rui Hachimura dan Austin Reaves.
Bukan tidak mungkin James akan meminta pindah ke tim lain. Salah satu tujuan yang memungkinkan adalah Warriors. Seperti diketahui, James sangat ingin bermain bersama megabintang Warriors, Stephen Curry. Dia sempat mengutarakan itu pada awal musim.

LeBron James memegang kepalanya setelah terbentur pemain Houston Rockets dalam pertandingan babak reguler NBA di Toyota Center, Texas, 9 Maret 2022. Sejumlah pilihan menanti James setelah musim 2022-2023 berakhir, antara lain, pensiun, pindah tim, atau menunggu hingga anaknya bermain di liga NBA.
Begitu banyak pilihan yang menanti James. Namun, hanya ada satu yang pasti. Dia sudah berada di pengujung kariernya. Penuaan ternyata juga menjadi keniscayaan bagi pebasket paling dominan pada abad ke-21 tersebut, seperti manusia pada umumnya. (AP/REUTERS)