Arsenal bukan lagi tim yang sama seperti satu setengah dekade terakhir. Tim muda itu tergelincir musim ini, tetapi siap menyongsong masa depan yang lebih baik.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
AP/KIN CHEUNG
Gelandang Arsenal, Martin Odegaard, bertepuk tangan untuk suporter setelah pertandingan Liga Inggris antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Emirates, London, Rabu (3/5/2023) dini hari. Odegaard mencetak dua gol dalam pertandingan yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Arsenal itu.
Bagi manajer Mikel Arteta, keberhasilan atau kegagalan Arsenal musim ini tergantung perspektif. Itu bagai filosofi gelas setengah kosong atau setengah penuh. Arsenal memang kehilangan gelar juara di depan mata, tetapi mereka sudah jauh melampaui target yang dicanangkan pada awal musim.
Arteta tetap melihat pencapaian “Si Meriam” sebagai prestasi besar. Tidak ada satu pun orang yang akan percaya sebelumnya bahwa mereka bisa memimpin klasemen selama 248 hari, sampai akhirnya finis sebagai runner-up karena disusul juara bertahan Manchester City. Target awal mereka hanya finis empat besar.
“Apa yang telah kami capai, lolos ke Liga Champions, adalah hal yang spesial. Kami juga mampu bersaing di papan atas dengan tim terbaik dalam sejarah liga (City). Hanya saja, pada akhirnya kami harus kalah,” kata Arteta yang mengantar Arsenal lolos pertama kali ke Liga Champions setelah 2016-2017.
Begitu banyak faktor yang dipercaya jadi penyebab kegagalan Bukayo Saka dan rekan-rekan. Faktor itu mulai dari badai cedera yang menerpa lini pertahanan, salah satunya bek utama William Saliba, hingga masalah mentalitas dari tim berisikan mayoritas pemain muda tersebut.
AFP/BEN STANSALL
Gelandang Arsenal, Granit Xhaka, dan bek Chelsea, Cesar Azpilicueta, berebut bola pertandingan saat laga Liga Inggris antara Arsenal dan Chelsea di Stadion Emirates, London, Rabu (3/5/2023) dini hari. Arsenal mengalahkan Chelsea, 3-1.
Arteta tidak mau larut dalam kekecewaan. Dia langsung fokus ke proyek jangka panjang klub. Sebelumnya, sang manajer menyebut proyek Arsenal baru memasuki tingkat ketiga dari lima fase. Maka itu, saat ini hingga jendela transfer musim panas akan sangat penting untuk menaikkan kelas mereka.
Arsenal bergerak cepat mengamankan para pemain terbaik, bahkan sebelum musim berakhir. Teranyar, mereka baru saja mengumumkan perpanjangan kontrak Saka (21), pada Selasa (23/5/2023). Penyerang sayap tim nasional Inggris itu diikat hingga 2027 dengan gaji sekitar 200.000 pound sterling per pekan.
Tim ini sangat brilian. Hanya saja, bahan bakar mereka habis karena mengandalkan pemain yang sama setiap pekan. Mereka butuh lebih banyak rotasi. (Tony Adams)
Sebelumnya, para pemain utama juga diberikan kontrak jangka panjang secara berurutan, yaitu dari bek Gabriel Magalhaes (25), penyerang Gabriel Martinelli (21), hingga kiper Aaron Ramsdale (25). Dikabarkan, pembaruan gelandang Martin Odegaard (24) dan William Saliba, (22) akan segera menyusul.
Beda zaman
Proyek tersebut sangat menarik. Arteta mengamankan para pemain terbaiknya untuk jadi fondasi pada masa depan. Pendekatan itu yang akan menjadi pembeda “Si Meriam” kali ini dengan edisi sebelumnya, pada satu setengah dekade terakhir di era manajer Arsene Wenger.
Zaman Wenger, Arsenal juga beberapa kali mengejutkan liga dengan skuad muda. Salah satunya pada musim 2007-2008. Mereka sempat memimpin perburuan trofi dengan para pemain potensial, seperti Emmanuel Adebayor dan Cesc Fabregas, sebelum akhirnya finis di posisi ketiga pada akhir musim.
Masalah terbesarnya, “Si Meriam” tidak pernah merasakan masa panen dari investasi para pemain muda. Akibat ambisi klub yang tanggung dan keterbatasan finansial, banyak pemain berbakat memilih hengkang sebelum masuk usia emas, termasuk di antaranya Adebayor dan Fabregas.
"Pabrik" pemain
Proyek Arsenal lebih jelas kali ini di bawah kerja sama Arteta dan Direktur Teknik Arsenal Edu Gaspar dengan kondisi finansial lebih baik. Mereka enggan menjadi hanya sekadar "pabrik" pemain. Ambisinya jelas, yaitu mengembalikan klub ke masa jaya dengan para pemain muda yang mayoritas dikembangkan sendiri.
Saka adalah buktinya. Dia menepis rayuan dari banyak klub besar untuk bertahan. Calon peraih penghargaan pemain muda terbaik Liga Inggris musim ini tersebut percaya dengan proyek Arteta. “Waktu berpihak kepada kami,” ucapnya setelah menandatangani kontrak.
“Anda bisa melihat tim kami yang dipenuhi banyak pemain muda. Kami sangat lapar. Banyak dari kami belum pernah merasakan juara bersama Arsenal. Jadi kami ingin mencapai hal besar. Kami ingin menang dan hanya ingin menang di sini (bersama Arsenal),” lanjut Saka.
AP PHOTO/JON SUPER
Pemain Arsenal, Martin Odegaard (kanan), bersama rekan setimnya, Bukayo Saka, merayakan golnya ke gawang New Castle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James' Park, Newcastle, Minggu (8/5/2023). Arsenal menang 2-0 pada laga itu.
Perpanjangan kontrak langkah awal untuk masuk ke fase selanjutnya. Arteta sudah dinanti jendela transfer musim panas yang sangat sibuk. Dia berencana meremajakan lini tengah yang saat ini diperkuat dua gelandang veteran, yaitu Granit Xhaka (30) dan Thomas Partey (29).
Menurut The Athletic, Arsenal sangat agresif berburu jelang akhir musim. Mereka terus memantau gelandang Declan Rice (West Ham United) dan Moses Caicedo (Brighton and Hove Albion) yang sudah diincar sejak lama. Klub tidak khawatir dengan harga keduanya yang bisa mencapai total nyaris 200 juta pound sterling.
Selain itu, Arsenal juga berharap bisa mendatangkan gelandang Chelsea, Mason Mount. Kontrak Mount akan habis pada tahun depan. Gelandang veteran City, Ilkay Guendogan, pun terus dipantau. Guendogan bisa didapatkan gratis jika tidak melakukan perpanjangan kontrak dengan City.
Legenda hidup Arsenal, Tony Adams, mengatakan, Arteta hanya butuh tambahan beberapa pemain lagi untuk menjuarai liga. “Tim ini sangat brilian. Hanya saja, bahan bakar mereka habis karena mengandalkan pemain yang sama setiap pekan. Mereka butuh lebih banyak rotasi,” katanya.
AFP/LINDSEY PARNABY
Manajer Arsenal Mikel Arteta menenangkan pemainnya saat melawan Newcastle United pada laga Liga Inggris di Stadion St James' Park, Newcastle, Minggu (8/5/2023). Arsenal menang 2-0 pada laga itu.
City, peraih lima gelar liga dalam enam musim terakhir, adalah tim paling dominan di dunia saat ini. Kedigdayaan City tidak dibangun dalam semalam. Arteta, yang pernah menjadi asisten dari Manajer City Josep "Pep" Guardiola, mempelajari hal itu. Hal itu lantas diterapkannya sejak datang ke Arsenal pada Desember 2019.
Arteta sudah memimpin Arsenal dalam tiga musim penuh. Peningkatan persisten terlihat jelas setiap musim. “Si Meriam” beranjak dari peringkat ke-8, ke-5, hingga ke-2 musim ini. Tidak hanya peringkat, gaya main ofensif nan menghibur mereka juga semakin terasa.
Banyak pengamat berkata, Arsenal akan menyesal jika tidak bisa juara musim ini. Mereka dinilai tidak akan bisa berada di posisi sama pada musim depan. Namun, dengan proyek terstruktur, semestinya klub dengan skuad termuda kedua di liga itu akan semakin baik. Mereka akan kembali dan lebih siap dari musim ini. (AP/REUTERS)