Menjelang penutupan musim, Liverpool memamerkan performa terbaik mereka di musim ini dengan raihan tujuh kemenangan beruntun. "Si Merah" mengganggu kenyamanan Newcastle dan MU di empat besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LEICESTER, SELASA – Mimpi Liverpool untuk meraih tiket Liga Champions musim 2023-2024 masih terjaga menyusul kemenangan, 3-0, atas Leicester City, Selasa (16/5/2023) dini hari WIB, di Stadion King Power. “Si Merah” perlu berharap salah satu dari dua rival yang berada di atas mereka, Newcastle United dan Manchester United, tersandung di tiga laga tersisa.
Setelah mengemas tujuh kemenangan beruntun, yang menjadi rentetan kemenangan terpanjang di musim ini, Liverpool memangkas jarak dari Newcastle dan MU menjadi hanya satu poin. Tetapi, dua rival itu masih memiliki satu pertandingan tunda.
Dengan kondisi itu, Liverpool wajib menyapu bersih dua laga tersisa dengan kemenangan. Mereka akan menjamu Aston Villa sebagai laga kandang pamungkas musim ini, kemudian menutup perjalanan musim dengan tampil di kandang Southampton, Stadion St Mary’s. Liverpool menjadi tim Liga Primer terakhir yang akan disaksikan di St Mary’s menyusul kepastian Southampton bakal tampil di Divisi Championship musim depan.
Di sisi lain, Liverpool juga perlu berharap agar salah satu dari dua rival mereka untuk tiket Liga Champions tersandung. Newcastle bakal menghadapi Brighton & Hove Albion, Leicester, dan Chelsea, sedangkan MU akan melawan Bournemouth, Chelsea, dan Fulham pada laga pamungkas.
“Saya pikir mereka (rival Liga Champions) lebih suka jika kami kalah malam ini. Kami akan terus menjaga persaingan dengan mereka. Saya tidak tahu apakah kami masih memiliki peluang, tetapi jika mereka tersandung, kami punya kesempatan menempati posisi mereka,” ujar Manajer Liverpool Juergen Klopp seusai laga kepada Sky Sports.
Klopp menambahkan, “Akankah mereka tersandung? Saya tidak tahu. Akankah kami memenangkan dua pertandingan tersisa? Saya juga tidak tahu”.
Jika Si Merah gagal menembus posisi empat besar, maka capaian itu menjadi yang terburuk sejak Klopp menangani Liverpool dalam satu musim penuh dimulai kompetisi edisi 2016-2017. Klopp selalu mampu membawa Liverpool menembus posisi empat besar dalam enam musim beruntun, sehingga mereka tidak pernah absen di Liga Champions sejak musim 2017-2018.
Ia memang tidak menahan bola secara lama, tetapi ia memiliki keunggulan berkat penentuan keputusan yang cepat. Ia juga penyelesai peluang yang baik. (Juergen Klopp)
Meskipun masih mengejar peluang menembus Liga Champions, Liverpool telah mengunci tiket ke Liga Europa setelah mengemas kemenangan tandang keenam pada musim ini di King Power. Seandainya Liverpool kalah dalam dua laga terakhir, hanya Brighton yang bisa menggeser mereka di peringkat kelima. Adapun Brighton, yang masih memiliki empat laga tersisa, duduk di peringkat enam yang menjadi batas zona Liga Europa.
Enam, tujuh pekan lalu, saya tidak percaya ini akan terjadi. Kami amat kekurangan konsistensi, maka untuk merebut tiket Eropa kami harus menang sebanyak mungkin. Dan, itu bisa kami lakukan, ini (momen) gila.
“Hattrick” asis Salah
Meskipun tidak mencetak gol, Mohamed Salah tetap menjadi bintang bagi kemenangan Liverpool atas Leicester. Penyerang sayap asal Mesir itu mengemas tiga asis yang melayani Curtis Jones mencetak brace atau dua gol serta membantu Trent Alexander-Arnold menghasilkan gol indah melalui tendangan bebas.
Salah memamerkan pula pendekatan permainan baru yang diterapkan Liverpool. Salah memang masih menjadi tujuan dari operan akhir Si Merah di sepertiga akhir pertahanan lawan, tetapi kini Klopp menugaskan pemain dari lini tengah lebih aktif bergerak di zona pertahanan lawan.
Dengan kondisi itu, maka Salah memiliki lebih banyak opsi, baik untuk melakukan tembakan atau memberikan operan kepada rekannya yang lebih berpeluang mencetak gol. Penciuman tajam Salah terhadap gol terlihat ketika ia memberikan asis melalui umpan melambung untuk menyambut Jones yang berlari di sisi kanan pertahanan Leicester.
Tanpa kawalan berarti, Jones menjebol gawang Leicester melalui sentuhan pertama di menit ke-33. Kemudian, tiga menit berselang, proses transisi cepat Liverpool, berbuah kolaborasi Salah dengan Jones untuk gol kedua Jones.
Sepasang gol itu menunjukkan Jones mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai gelandang box-to-box. Ia lebih aktif berkeliaran untuk memanfaatkan lubang di antara pemain bertahan dan gelandang Leicester.
Klopp memuji perkembangan pesat yang ditampilkan Jones setelah pulih dari cedera parah musim lalu. Ia senang Jones telah kembali ke performa terbaiknya yang penting untuk membantu tim.
“Ia memang tidak menahan bola secara lama, tetapi ia memiliki keunggulan berkat penentuan keputusan yang cepat. Ia juga penyelesai peluang yang baik,” ucap Kloop.
Alexander-Arnold juga terkesan dengan rekannya yang sama-sama berkembang di akademi Liverpool. Ia senang Jones telah menemukan kembali kepercayaan diri untuk menampilkan performa terbaik.
“Ia (Jones) telah menunjukkan peningkatan. Ia telah kembali ke level terbaik dan itu sangat berperan untuk membantu tim memenangkan pertandingan,” kata Alexander-Arnold dilansir laman klub.
Semakin terancam
Sementara iLeicester semakin terancam turun kasta. Mereka masih tertahan di peringkat ke-19 dan berjarak dua poin dengan Everton yang duduk di posisi ke-17 atau zona aman bertahan di Liga Primer.
Sangat mudah jika ingin bertahan (di Liga Primer), kami harus memenangkan laga selanjutnya. Laga akan sulit di St James’ Park (kandang Newcastle). (Dean Smith)
Menurut Opta, kans “Si Rubah” terdegradasi sebesar 85 persen. Itu disebabkan pula dua lawan mereka yang cukup berat, yakni Newcastle (tandang) dan West Ham United (kandang).
Manajer Leicester Dean Smith berharap anak asuhnya bisa segera bangkit di dua laga tersisa. Menurut dia, skuad Leicester dihuni pemain yang cukup baik, tetapi mereka melakukan sejumlah kesalahan yang berbuah gol untuk lawan.
“Sangat mudah jika ingin bertahan (di Liga Primer), kami harus memenangkan laga selanjutnya. Laga akan sulit di St James’ Park (kandang Newcastle),” tutur Smith.
Lini pertahanan menjadi masalah juara Liga Inggris 2015-2016 itu. Mereka belum pernah mencatat laga tak kemasukan gol sejak kompetisi dimulai seusai Piala Dunia 2022, akhir Desember lalu. Mereka juga selalu kemasukan gol lebih dulu dalam 12 laga kandang beruntun.