Usai melewati fase buruknya, Inter Milan tancap gas dalam persaingan perebutan empat besar Liga Italia. Posisi mereka pun semakin kokoh seiring tren buruk yang gantian dialami para pesaingnya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
MILAN, MINGGU — Inter Milan seolah tahu kapan menginjak gas untuk melaju kencang. Sempat terlempar dari empat besar karena tren negatif pada pekan ke-29 hingga 31 Serie A Liga Italia, Inter pelan-pelan merangsek lagi ke zona Liga Champions seiring periode buruk yang bergantian dialami para pesaing. ”Si Ular Besar” pun kokoh di posisi ketiga usai menang 4-2 atas Sassuolo dalam laga pekan ke-35, Minggu (14/5/2023) dini hari WIB
”Pelatih mengatakan, ini adalah match-point (fase penentuan) untuk empat besar. Kami sedang dalam kondisi yang baik. Kami memenangi banyak pertandingan baru-baru ini dan harus meneruskan tren positif ini,” ujar penyerang Inter, Romelu Lukaku, yang mencetak dua gol dalam laga tersebut kepada Sky Sport Italia.
Dalam laga itu, Inter sempat dibuat kerepotan oleh agresivitas Sassuolo yang tampil tanpa rasa takut menghadapi teror suporter tuan rumah. Hampir sepanjang babak pertama, ”I Neroverdi” alias ”Si Hitam-Hijau” mendominasi dengan sedikitnya tiga peluang berbahaya, antara lain, sontekan gelandang Davide Frattesi di dalam kotak penalti yang membuat kiper Inter, Samir Handanovic, jatuh bangun untuk mengamankan gawangnya pada menit ke-40.
Namun, Inter menunjukkan kedewasaannya dalam mengoptimalkan kesempatan saat Lukaku mencetak gol di menit ke-41. Pemain asal Belgia itu memanfaatkan betul kekuatan tubuhnya untuk menerima bola dari umpan datar jauh rekannya, bek Danilo D’Ambrosio. Lukaku membuat bek Sassuolo, Ruan Tressoldi, terdorong beberapa meter sebelum menerima umpan tersebut.
Sesampai bola di kakinya, Lukaku yang bertubuh tinggi besar melakukan gerakan tipuan yang cukup gesit. Usai lepas dari pengawalan, tanpa pikir panjang pemain yang baru sehari merayakan ulang tahun ke-30 itu melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Bola itu meluncur deras ke sudut kanan atas gawang yang tidak mampu diredam kiper Sassuolo, Andrea Consigli.
Memasuki babak kedua, Inter mengambil insiatif serangan lebih awal. Strategi itu membuat Sassuolo tidak bisa lepas dari tekanan yang berujung Tressoldi mencetak gol bunuh diri pada menit ke-55. Gol itu bermula dari tendangan keras pemain sayap Inter, Raoul Bellanova, dari luar kotak penalti yang gagal disapu dengan sempurna Tressoldi. Bola itu malah berubah arah dan menuju sudut kiri atas gawang yang menyebabkan Consigli mati langkah.
Tressoldi benar-benar menjadi bulan-bulan pemain Inter. Di menit ke-58, dia ”membantu” ujung tombak Inter, Lautaro Martinez, menyarangkan bola ke gawang timnya. Tendangan keras Martinez dari luar kotak penalti menyentuh kaki pasif Tressoldi. Bola pun berubah arah dari datar menjadi naik dan menukik ke gawang yang membuat Consigli terdiam.
Tertinggal 0-3 tidak membuat Sassuolo langsung patah arang. Tim asuhan Pelatih Alessio Dionisi itu bisa memperkecil kedudukan menjadi 2-3 melalui gol sundulan gelandang Matheus Henrique di menit ke-63 dan gol sundulan Frattesi pada menit ke-77.
Beruntung, Inter bisa terhindar dari ”comeback” alias dibalikkan kedudukan oleh Sassuolo dengan gol kedua Lukaku di menit ke-89. ”Saya senang kami memenangi pertandingan ini. Itu penting karena setiap kali melawan Sassuolo di kandang, mereka selalu menyebabkan masalah besar,” ungkap Lukaku.
Ke urutan ketiga
Berkat kemenangan itu, Inter pun naik satu tangga dari urutan keempat menjadi ketiga dengan 66 poin dari 35 laga. Mereka menyalip Lazio yang terjatuh ke posisi keempat dengan 65 poin. Lazio tergusur akibat hanya bermain imbang 2-2 dengan Lecce, Sabtu (13/4/2023).
Kami sedang dalam kondisi yang baik. Kami memenangi banyak pertandingan baru-baru ini dan harus meneruskan tren positif ini.
Posisi Inter di empat besar relatif aman hingga dua pekan ke depan dari sisa tiga laga musim ini. Hal itu tak lain akibat hasil negatif yang dituai dua pesaing di bawahnya, AC Milan yang kalah 0-2 dari tim tamu Spezia dan Atalanta yang kalah 0-1 dari tuan rumah Salernitana, Sabtu. Akibat kekalahan itu, Milan tertahan di urutan kelima dengan 61 poin dan Atalanta di peringkat keenam dengan 58 poin.
Capaian itu cukup luar biasa untuk Inter. Lima pekan sebelumnya, ”I Nerazzurri” alias ”Si Hitam-Biru” masih berada di urutan keenam klasemen dengan tertinggal dua poin di bawah Milan di peringkat keempat. Sejumlah lembaga survei sempat memperkirakan Inter tidak akan bisa menembus empat besar klasemen akhir musim ini.
Nyatanya, dengan semangat tanpa henti dan kepercayaan penuh kepada Pelatih Simone Inzaghi yang terus dirongrong untuk mundur oleh penggemar, Inter pun pelan-pelan kembali ke empat besar dengan meyakinkan. ”Ini adalah peluang yang tidak boleh kami lewatkan begitu saja. Kami memiliki sejumlah pertandingan besar beberapa hari mendatang, termasuk semifinal kedua Liga Champions dan final Piala Italia. Sangat penting untuk membangun fondasi empat besar yang kuat dari sekarang,” ujar Asisten Pelatih Inter Massimiliano Farris.
Salah satu kunci mulusnya jalan Inter ke empat besar adalah periode buruk yang sedang melanda para pesaing di bawahnya, terutama Milan. Sejak pekan ke-25, ”Il Diavolo” alias ”Si Setan” sangat sulit menang dan sering kali kehilangan poin ataupun kalah dalam laga yang di atas kertas bisa mereka menangi, antara lain saat melawan Spezia.
Milan tampaknya kembali terbenam dalam tren negatif seperti di awal tahun ini. ”I Rossoneri” alias ”Si Merah-Hitam” kalah dari Spezia usai kalah 0-2 dari Inter pada laga pertama semifinal Liga Champions, Kamis (11/5/2023). Tentunya, itu bisa meruntuhkan kepercayaan diri mereka untuk mengarungi tiga laga sisa musim ini.
”Jika saya tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini, kami akan berada di posisi yang lebih baik. Sulit untuk memahami mengapa kami berjuang begitu keras dalam pertandingan seperti ini dan membuang terlalu banyak poin,” ungkap bek Milan, Simon Kjaer, kepada DAZN dikutip Football-Italia.