Gagal ke Final, Voli Putri Indonesia Masih Bisa Mengulang Prestasi Tahun Lalu
Tim bola voli putri Indonesia gagal melangkah ke final setelah takluk dari tim Vietnam. Kegagalan itu diharapkan tidak menumpulkan mental pemain saat berlaga melawan Filipina untuk mengulang prestasi sebelumnya.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO dari Phnom Penh, Kamboja
·3 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS — Langkah tim voli putri Indonesia mengejar medali emas terhenti di tangan Vietnam. Meki sempat unggul, Wilda Sita dan rekan-rekannya harus menyerah dengan skor akhir 2-3. Indonesia lantas akan menghadapi Filipina untuk memperebutkan medali perunggu.
Sejak set pertama, permainan begitu ketat antara kedua tim. Blok-blok Wilda beberapa kali menghasilkan poin. Sedangkan smes keras dari outside hitter Wulandari Ratri juga beberapa kali menghasilkan poin. Indonesia unggul di set pertama dengan poin 25-21.
Di set kedua, Indonesia banyak kehilangan poin sejak di menit-menit awal. Smes lawan yang keras begitu sulit ditahan middle blocker Indonesia, baik Wilda maupun Wulandhari Agustin. Beberapa kali pelatih tim voli putri Indonesia juga mengganti beberapa pemain di set kedua. Permainan yang begitu ketat justru hilang di set kedua dan membuat Vietnam menyamakan skor dengan poin akhir 15-25.
Pada set ketiga, pemain Indonesia bisa menguasai permainan. Kesalahan komunikasi di set kedua dibayar lunas pada set ini. Indonesia unggul dengan skor 25-16. Pertandingan pun berlanjut dengan set keempat. Sayangnya, dominasi Indonesia di set ketiga tidak berlanjut di set keempat.
Vietnam mampu keluar dari ketertinggalan dan menyamakan poin menjadi 2-2 di set keempat dengan kemenangan Vietnam 22-25. Hal itu membuat pertandingan ini menjadi begitu ketat dan panjang hingga set kelima.
Di set kelima, kedua tim saling berbalas poin. Indonesia beberapa kali mampu keluar dari ketertinggalan bahkan memimpin poin. Namun, pemain Vietnam tetap berhasil mencuri poin di akhir laga sehingga kemenangan menjadi milik Vietnam dengan skor akhir 2-3. Vietnam mampu membalikkan keadaan dan melaju ke final untuk menghadapi sang ratu voli putri Asia Tenggara, Thailand.
Indonesia masih memiliki kesempatan untuk mengulang prestasi sebelum-sebelumnya dengan menghasilkan medali perunggu.
Para pemain terlihat menangis harus dengan hasil itu. Wilda yang ditemui seusai pertandingan mengungkapkan, kesedihan itu meluap lantaran usaha tim yang bermain begitu baik, tetapi kurang beruntung. ”Kami bermain begitu baik dan semangat, sayangnya beberapa kali saking semangatnya justru membuat kami kehilangan poin,” ungkap Wilda di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023) malam.
Menurut Wilda, banyak hal yang harus dievaluasi dari pertandingan tersebut agar timnya bisa menghadapi Filipina di pertandingan berikutnya. ”Kami memang sedih, tapi sedihnya dihabisin aja dulu. Besok sikat lagi,” katanya.
Serupa 2021
Kekalahan ini serupa dengan SEA Games Vietnam 2021 di mana Indonesia gagal ke final dan harus puas dengan medali perunggu setelah mengalahkan Filipina dengan skor akhir 3-1. Di SEA Games Kamboja, Indonesia kembali berhadapan dengan Filipina.
Tim putri bisa jadi mengulangi pencapaian tahun lalu dan tahun sebelumnya untuk mendapatkan perunggu atau bahkan tak mendapatkan medali. ”Kami akan berusaha lebih baik terus. Bukan hanya untuk hari ini, tapi esok-esok juga,” tambah Wilda.
Terakhir kali tim bola voli putri Indonesia masuk ke final adalah pada SEA Games Kuala Lumpur 2017. Saa itu, medali perak bisa diraih setelah tim voli putri Indonesia dicukur Thailand 0-3 tanpa memenangkan satu set.
Indonesia masih memiliki kesempatan untuk mengulang prestasi sebelum-sebelumnya dengan menghasilkan medali perunggu. Namun, Filipina bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan, ditambah lagi mental para pemain Indonesia saat ini tentunya sedang kecewa lantaran gagal ke final.