Eksperimen Indra Sjafri di laga terakhir penyisihan grup sepak bola putra SEA Games 2023 berjalan sukses. Selain mengalahkan Kamboja, Indra juga mendapatkan susunan pemain mula U-22 terbaiknya untuk menghadapi semifinal.
Oleh
I Gusti AB Angga Putra dari Phnom Penh, Kamboja
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS — Indonesia menutup fase penyisihan Grup A sepak bola putra SEA Games Kamboja 2023 dengan kemenangan 2-1 atas tuan rumah Kamboja di Stadion National Olympic, Phnom Penh, Rabu (10/5/2023). Pelatih Indonesia Indra Sjafri memanfaatkan laga ini untuk merotasi pemain utama U-22 agar bugar di babak semifinal.
Indra juga memanfaakan laga itu untuk bereksperimen dengan mencoba sejumlah pemain di beberapa posisi. Eksperimen itu berjalan baik dengan berhiaskan kemenangan. Ia pun kini telah mendapatkan susunan pemain mula terbaiknya.
Saat menghadapi Kamboja, hampir seluruh pemain pilihan utama Indra dibangkucadangkan. Mereka hampir selalu menjadi pemain mula pada tiga laga sebelumnya. Indra sungguh memanfaatkan laga pamungkas penyisihan grup itu untuk memberikan kesempatan kepada pemain-pemain yang sebelumnya kurang mendapat menit bermain.
Di posisi ujung tombak, Titan Agung Bagus Fawwazi mengisi posisi yang biasa ditempati Ramadhan Sananta. Peran penyerang sayap mula, yang biasanya diemban M Fajar Faturachman, juga diisi Jeam Kelly Stroyer.
Indra juga merombak susunan pemain di lini tengah. Posisi trio gelandang, yang biasanya diisi Marselino Ferdinan, Ananda Raehan Alif, dan Alfeandra Dewangga, kali ini ditempati M Taufany Muslihuddin, Beckham Putra Nugraha, dan Witan Sulaeman. Taufany dan Beckham tampil solid sebagai gelandang pivot dengan melapis empat pemain belakang. Mereka bergantian membantu serangan dan pertahanan tim ”Garuda Muda”.
Perubahan juga menyasar lini belakang setelah kapten tim, Rizky Ridho, diistirahatkan dan digantikan Komang Teguh Trisnanda. Indra bisa leluasa merotasi pemainnya pada laga itu karena Indonesia sudah dipastikan lolos ke semifinal.
Meskipun kita sudah memastikan tempat di semifinal, kemenangan (di laga terakhir) akan menjadi modal di semifinal karena kita akan lebih percaya diri.
Di babak empat besar, Indonesia sudah dinanti lawan berat, Thailand atau Vietnam. Kedua tim akan bertemu di laga terakhir Grup B, Kamis (11/5/2023). Tim yang kalah di laga itu akan menempati posisi runner-up melawan Indonesia.
”Kami juga bersyukur tadi merotasi atau memainkan pemain yang jam bermainnya kurang. Periodisasinya sesuai dengan apa yang kami rancang. Di pertandingan terakhir tadi kita mendapatkan komposisi (pemain terbaik) untuk dua laga terakhir,” kata Indra.
Dukungan luar biasa
Kamboja, yang mengincar kemenangan sebagai harga mati untuk lolos ke semifinal, mengerahkan segalanya. Misi itu ditopang dengan dukungan luar biasa dari masyarakat Kamboja yang memenuhi hampir seluruh kursi di stadion.
Saat pemain Kamboja turun dari bus, ada sekelompok pemain musik tradisional dan dua maskot sapi seukuran manusia yang datang menyambut. Kelompok pemusik itu mencoba membakar semangat juang para pemain dengan alunan lagu-lagu penyemangat agar bisa melumpuhkan Indonesia.
Meski demikian, Indonesia yang turun dengan mayoritas pemain pelapis masih bisa unggul. Tampil dengan formasi dasar, 4-2-1-3, tim Garuda Muda mampu tampil menekan. Permainan menyerang Indonesia coba dibalas Kamboja yang juga bermain terbuka.
Keputusan itu harus dibayar mahal karena Kamboja menyisakan celah di lini belakang. Kondisi itu dimanfaatkan Witan untuk mengirim umpang silang yang mengakibatkan kemelut di depan gawang Kamboja. Dalam situasi tersebut, Titan Agung melepaskan tembakan yang tidak mampu dibendung kiper Kamboja.
Hanya saja, barisan belakang Indonesia lengah jelang turun minum sehingga kebobolan gol Sin Sovannmakara dari skema sepak pojok. Di babak kedua, Indra menginstruksikan Beckham dan Taufany berposisi lebih dekat untuk memancing gelandang Kamboja mendekati mereka. Dengan begitu, akan tercipta opsi untuk mengoper bola ke pemain sayap.
Strategi itu membuka ruang bagi Garuda Muda. Gol penyeimbang Kamboja pun dibalas oleh Indonesia melalui sepakan Beckham dari luar kotak penalti pada menit ke-52. Setelah tertinggal 1-2, Kamboja meningkatkan intensitas serangan.
Hasilnya, wasit memberikan hadiah tendangan penalti setelah Muhammad Ferarri melanggar Sor Rotana di kotak penalti. Namun, hadiah penalti itu gagal dimanfaatkan Kamboja untuk menyamakan kedudukan. Sepakan penalti Lim Pisoth mampu ditepis kiper M Adi Satryo. Bola pantul sempat menembus gawang Indonesia, tetapi wasit menyatakan telah terjadi pelanggaran terlebih dulu terhadap Adi yang lalu ditarik keluar karena cedera.
Kemenangan atas Kamboja mempertegas dominasi Indonesia di Grup A. Garuda Muda memuncaki grup itu dengan meraup nilai sempurna, 12, dari empat laga. Indonesia sebelumnya mengalahkan Filipina 3-0, mengatasi Myanmar 5-0, dan membekap Timor Leste 3-0.
Mereka mengemas total 13 gol dan hanya kebobolan 1 gol. Capaian positif itu mengangkat kepercayaan diri skuad Indonesia. ”Meskipun kita sudah memastikan tempat di semifinal, kemenangan (di laga terakhir) akan menjadi modal di semifinal karena kita akan lebih percaya diri,” kata Beckham.
Pada laga lainnya di Grup A, Myanmar mengalahkan Filipina, 1-0. Berkat kemenangan itu, Myanmar mendampingi Indonesia lolos ke semifinal. Mereka mengemas sembilan poin dari empat laga. Di Grup B, Thailand memimpin karena lebih banyak membuat gol ketimbang Vienam.