Walau sudah memastikan tiket semifinal, Indonesia U-22 tetap mewaspadai teror tuan rumah Kamboja. Indra Sjafri memastikan akan melakukan rotasi demi menjaga kebugaran pemain di semifinal
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
PHNOM PENH, KOMPAS - Tim sepak bola Kamboja U-22 dipastikan bakal tampil habis-habisan saat bertemu Indonesia pada laga pamungkas Grup A SEA Games Kamboja 2023, Rabu (10/5/2023), pukul 19.00 WIB. Dukungan ribuan suporter tuan rumah juga akan menjadi teror tersendiri bagi "Garuda Muda". Di sisi lain, pelatih Indra Sjafri mengisyaratkan bakal merombak skuadnya demi memberi waktu istirahat bagi pemain-pemain penting di timnya.
Walaupun memiliki rekor pertemuan yang cukup bagus setiap kali bertemu Kamboja di SEA Games, "Garuda Muda" wajib memasang kewaspadaan tinggi. Dari tujuh pertemuan pada SEA Games, Kamboja belum pernah menang dari Indonesia. Bahkan mereka sudah kebobolan 29 kali dan hanya mampu dua kali mencetak dua gol ke gawang Indonesia.
Meskipun begitu, Kamboja yang butuh kemenangan untuk lolos ke semifinal pasti akan tampil dengan semangat juang tinggi. Apalagi Kamboja saat ini berbeda dengan yang dihadapi Indonesia beberapa tahun silam. Sebagai tuan rumah SEA Games, Kamboja bakal mendapat dukungan dari belasan ribu suporter yang memadati Stadion National Olympic.
Kapten Indonesia, Rizky Ridho, menganggap serius ancaman Kamboja. Namun, dia juga yakin timnya bisa tampil optimal tanpa terganggu teror dari penonton. "Kami pasti akan fokus persiapan tim sendiri daripada memikirkan tim tuan rumah. Kami makin semangat karena banyak penonton yang datang dan tentu saja saya berharap semoga kami meraih kemenangan lagi," ujar Ridho.
Rotasi besar-besaran sangat mungkin dilakukan Indra karena Indonesia sudah memastikan tiket semifinal. Indonesia saat ini sudah mengantongi sembilan poin hasil dari tiga kali menang dan tanpa kebobolan satu gol pun. Selain itu, Indra mengatakan, dia masih mencari susunan 11 pemain mula yang ideal untuk menghadapi lawan pada semifinal.
"Apa yang penting bagi Indonesia saat ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas tim. Lalu kita masih ada satu pertandingan lagi sebelum semifinal dan kita akan mencari pemain yang pas. Ada dua atau tiga posisi yang kami masih ingin mencari pemain yang tepat di sana," kata Indra.
Indra tampaknya belum puas dengan performa timnya meski laju Indonesia sejauh ini belum terbendung di Grup A. "Garuda Muda" menjadi tim dengan produktivitas tertinggi setelah mencetak 11 gol dalam tiga laga. Performa itu mengantarkan Indonesia memimpin Grup A. Dengan begitu, laga melawan Kamboja hampir tidak berpengaruh bagi posisi Indonesia.
Bagi Kamboja di posisi ketiga dengan empat poin, kemenangan atas Indonesia belum tentu meloloskan mereka ke semifinal. Jika Myanmar yang memiliki enam poin menang atas Filipina, tiket ke semifinal di posisi kedua dipegang mereka.
Juara itu harus dicapai secara bertahap. Kami menyusun periodisasi dalam tiga tahapan, yakni penyisihan grup, selanjutnya tinggal semifinal dan final.
Maka, Indra kemungkinan besar akan melakukan rotasi secara besar-besaran dengan fokus pada dua hingga tiga posisi yang belum optimal. Sejak laga pertama, Indra konsisten menerapkan formasi dasar 4-1-2-3. Pemain yang ada di lini depan dan belakang relatif sama dari laga ke laga. Indra tampak masih bereksperimen dengan tiga pemain di lini tengah.
Dari tiga laga, Indra selalu menempatkan pemain yang berbeda dalam susunan pemain mula. Saat menghadapi Filipina, Indra memainkan kombinasi Ananda Raehan Alief, Beckham Putra Nugraha, dan Marselino Ferdinan. Pada laga kedua kontra Myanmar, susunan tiga pemain tengah berubah menjadi Alfeandra Dewangga, Marselino, dan Muhammad Taufany Muslihuddin.
Hanya Marselino yang mulai mendapat kepercayaan dari Indra untuk mengawal lini tengah. Di laga ketiga, pemain klub Divisi Dua Belgia, KMSK Deinze, itu kembali menjadi pilihan utama dengan didampingi Dewangga dan Raehan alif.
Dewangga yang berposisi asli sebagai palang pintu cenderung digeser menjadi gelandang bertahan saat ada bek tengah lain yang bisa menggantikannya berduet di belakang dengan Rizky Ridho. Sedangkan, Raehan Alif yang punya kemampuan memutus alur serangan masih coba diuji Indra untuk bermain lebih ke depan.
"Juara itu harus dicapai secara bertahap. Kami menyusun periodisasi dalam tiga tahapan, yakni penyisihan grup, selanjutnya tinggal semifinal dan final. Secara bertahap perioderisasinya harus pas. Kalau untuk pertandingan keempat, merombak semua tim sudah pasti," ucap Indra.
Merombak susunan pemain mula dan menyimpan tenaga akan sangat bijak mengingat ujian sesungguhnya bagi Indonesia akan datang di semifinal. Indonesia berpeluang menghadapi Thailand atau Vietnam yang pada laga terakhir akan saling jegal untuk memperebutkan status juara Grup B.
Indonesia hanya punya waktu istirahat tiga hari sebelum semifinal. Maka dari itu, menyimpan pemain-pemain utama sebagai bekal menghadapi semifinal sangat penting. Langkah itu juga bisa menghindarkan pemain dari risiko cedera saat melawan Kamboja.
Indra belum bisa menentukan mana lawan yang akan menguntungkan untuk dihadapi Indonesia di semifinal. Menilik hasil laga Grup B, kekuatan Thailand dan Vietnam sejauh ini cukup setara. Kedua tim tersebut sama-sama telah kebobolan dua gol. Namun, Thailand punya keunggulan dalam hal produktivitas setelah mampu mencetak sembilan gol dari tiga laga.
Dengan begitu, hanya Thailand yang punya kualitas serangan yang hampir mendekati Indonesia. Bedanya, Thailand mampu melesakkan begitu banyak gol di grup yang disebut-sebut sebagai neraka. Persaingan di Grup B memang lebih kompetitif. Selain Thailand dan Vietnam yang tim seniornya merupakan langganan juara di Asia Tenggara, Grup B juga dihuni Malaysia dan Singapura.