IM Irene Kharisma Gagal Kuasai Hari Ketiga Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia
Unggulan Indonesia masih berada di papan atas klasemen sementara Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia. Lima babak terakhir perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya demi mengunci tiket ke Piala Dunia 2023.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pecatur unggulan Indonesia, International Master Irene Kharisma Sukandar, gagal memanfaatkan peluang untuk memuncaki klasemen sementara pada hari ketiga penyelenggaraan Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia di Hotel Century Park, Senayan, Senin (8/5/2023). Irene kalah dari unggulan pertama asal Mongolia, Batkhuyag Munguntuul (2.408), pada babak keempat. Lima babak tersisa pelu dimanfaatkan sebaik-baiknya demi mengunci tiket ke Piala Dunia 2023.
Irene Kharisma Sukandar mengatakan, dia seharusnya bisa unggul dari awal dan bahkan bisa meraih kemenangan. Problemnya, dia kerap tidak melihat langkah Batkhuyag Munguntuul. Alhasil, banyak pertempuran yang bisa dinetralisir oleh lawannya tersebut.
”Paling tidak, seharusnya saya bisa remis, tetapi kemudian saya melakukan kesalahan lagi. Kalau waktu tidak habis, saya pasti bisa remis. Kehabisan waktu ini menunjukkan saya benar-benar dalam performa tidak bagus,” tutur Irene selepas pertandingan yang berlangsung kurang lebih lima jam tersebut.
Irene sebenarnya berpeluang besar menguasai hari ketiga penyelenggaraan Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia. Pada babak ketiga yang juga digelar Senin (8/5/2023), Irene sempat bertengger di puncak klasemen sementara usai bermain remis melawan wakil Vietnam sekaligus unggulan keempat, Thi Kim Phung Vo (2.351).
Sebelumnya, Irene telah mengawali langkah di Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia dengan mulus. Pecatur unggulan kedua putri dari 23 peserta ini berhasil menaklukkan pecatur Malaysia, Woman International Master (WIM) Siti Zulaikha Foudzi (2.136), pada babak pertama, Sabtu (6/5/2023). Keesokan harinya, dia menaklukkan Woman Grand Master (WGM) Gong Qianyun (2.247) dari Singapura pada babak kedua.
Kekalahan ini jelas membuat saya terlempar dari puncak klasemen. Namun, masih ada lima babak lagi. Semoga saya bisa pulih cepat meski peluang memang semakin menipis. Mudah-mudahan bisa mengejar kemenangan.
”Kekalahan ini jelas membuat saya terlempar dari puncak klasemen. Namun, masih ada lima babak lagi. Semoga saya bisa pulih cepat meski peluang memang semakin menipis. Mudah-mudahan bisa mengejar kemenangan,” ujar Irene.
Dalam laga menghadapi Batkhuyag Munguntuul, Irene bermain dengan bidak hitam yang diawali dengan pertahanan Sisilia. Meski bertahan, Irene sebenarnya bisa unggul atas Munguntuul. Namun, pecatur kelahiran Jakarta ini melakukan kesalahan pada langkah ke-31 ketika memukul bidak b5 dengan bidak c4. Kesalahan itu dimanfaatkan Munguntuul dengan membuat komplikasi pengorbanan kuda d5. Akibatnya, Irene kesulitan memukul balik kuda d5 lantaran akan membuatnya kalah kualitas.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Kristianus Liem mengungkapkan, terdapat kesalahan strategi lain yang dibuat Irene. Kesalahan itu terjadi pada langkah ke-35 ketika kuda b6 mundur ke d5. Padahal, kata Kris, Irene seharusnya mundur ke c4 agar mengunci posisi dan tidak ada serangan balik.
”Jika berhasil menang, sudah pasti Irene akan memimpin klasemen. Namun, kan, masih ada lima babak lagi. Masih ada harapan bagi Irene dan perwakilan Indonesia lainnya untuk menampilkan yang terbaik,” tutur Kris.
Papan atas
Kekalahan dari Munguntuul membuat Irene kini menempati posisi keempat klasemen sementara dengan raihan 2,5 poin. Adapun unggulan ketiga, IM Medina Warda Aulia (2.369), menempati urutan keenam dengan raihan poin yang sama. Juara Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia edisi 2019 ini bermain remis melawan wakil Vietnam sekaligus unggulan keempat, Thi Kim Phung Vo (2.351), pada babak keempat.
Medina juga bermain remis saat menghadapi WGM Altan-Ulzil Enkhtuul (2.254) dari Mongolia pada babak ketiga dan melawan wakil Indonesia lain, WIM Ummi Fasbilillah (2.213), pada babak kedua. Pecatur kelahiran 1997 ini baru sekali meraih kemenangan pada babak perdana melawan wakil dari Vietnam, Thanh Tu Le (2.103).
Pada posisi kelima klasemen sementara, terdapat nama pecatur muda Indonesia, Laysa Latifah (2.317). Seperti Irene, pecatur non-gelar itu juga mengumpulkan 2,5 poin setelah bermain remis melawan unggulan ke delapan WGM Altan-Ulzil Enkhtuul (2.254) dari Mongolia. Sebelumnya, dia kalah dari unggulan pertama, IM Batkhuyag Munguntuul (2.408) dari Mongolia, dalam pertandingan yang berlangsung hingga lima jam.
Sementara itu, pada kelompok open/putra, Grand Master (GM) Susanto Megaranto (2.532) menempati posisi ketiga klasemen setelah mengumpulkan 3 poin. Pada babak ketiga, Susanto yang merupakan unggulan keempat dari 35 peserta kejuaraan, bermain remis melawan unggulan kedua, GM Tuan Minh Le dari Vietnam (2.542). Pada babak keempat, dia bermain remis melawan sesama wakil Indonesia, IM Azarya Jodi Setyaki (2.414).
Adapun unggulan kelima putra, GM Novendra Priasmoro (2.504), tergelincir setelah kalah dari GM Le Tuan Minh dari Vietnam (2.542) pada babak keempat. Sementara pada babak ketiga, dia mengalahkan yunior sekaligus rekan senegaranya, IM Gilbert Elroy Tarigan (2.384).
”Saya memang beberapa kali melakukan kesalahan (lawan Le Tuan Minh). Ada beberapa keputusan yang saya kira oke, ternyata tidak. Misal, pada langkah ke-43, saya membuat gajah g4 memakan bidak f4. Saya berharap kesalahan-kesalahan seperti itu tidak terulang lagi pada babak selanjutnya,” kata Novendra.
Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia masih akan berlangsung hingga 13 Mei 2023. Pada Selasa (9/5/2023) akan digelar babak kelima yang dimulai pukul 10.00. Pada kelompok open/putra, akan ada pertemuan dua unggulan Indonesia, yaitu Susanto dan Novendra. Pada sektor putri, Irene akan bertemu pecatur Vietnam, Thi Mai Hung Nguyen (2.193), sedangkan Medina bakal menghadapi unggulan kelima dari Vietnam, Thi Bao Tram Hoang (2.277).
Para peserta kejuaraan tersebut memperebutkan tiga tiket lolos ke Piala Dunia Catur 2023 di Baku, Azerbaijan, pada Juli-Agustus 2023. Sebanyak dua tiket dapat diraih pada kelompok putra jika menjadi juara dan runner up dan satu tiket pada kelompok putri.