Dara Latifah menutup hari terakhir balap sepeda gunung SEA Games Kamboja 2023 dengan meraih medali emas pada nomor cross country eliminator atau XCE putri. Sedangkan, Ihza Muhammad meraih perunggu XCE putra.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SIEM REAP, SENIN – Pebalap sepeda putri berusia 19 tahun Dara Latifah menuntaskan perjuangan tim mountain bike (MTB) Indonesia pada SEA Games Kamboja, dengan meraih medali emas nomor cross country eliminator (XCE) putri, Senin (8/5/2023). Lomba hari terakhir itu juga membuahkan medali perunggu dari Ihza Muhammad di nomor XCE putra. Tim MTB Indonesia pun menuntaskan perjuangan di SEA Games ini dengan mengemas empat medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Dara Latifah yang sempat mengalami dehidrasi pada lap terakhir nomor cross country olympic (XCO) sehingga gagal meraih medali perunggu pada Sabtu (6/5), bisa kembali pulih dan tampil maksimal. Sehari kemudian, dia menjadi bagian dari tim cross country estafet campuran (XCR) bersama dengan Feri Yudoyono, Zaenal Fanani, serta Sayu Bella Sukma Dewi, dan meraih medali emas.
Dara kemudian tampil brilian dalam hari terakhir balap sepeda gunung di Kulen Mountain, Siem Reap, Senin. Dia tampil solid sejak kualifikasi di mana dia dan Sayu Bella lolos ke babak eliminasi. Dara dan Sayu kemudian tampil di elimination heat 2, di mana Dara menjadi yang tercepat. Sedangkan, Sayu Bella terjatuh dan dinyatakan dengan status DNS.
Dara melanjutkan perjuangan dengan menempati dua posisi teratas dalam semifinal heat 2, bersama dengan atlet Thailand Warinthorn Phetpraphan. Mereka melaju ke Big Finals melawan dua pebalap tercepat dari semifinal heat 1, yaitu atlet Filipina Ariana Thea Patrice Evangelista Dormitorio, serta pebalap Thailand Vipavee Deekaballes.
Dalam babak final besar itu, Dara menunjukan kemampuan terbaiknya dalam melintasi trek yang menggunakan sebagian dari lintasan cross country olympic. Dia mengerahkan kekuatannya dalam melintasi tanjakan di sebagian trek XCO untuk meraih medali emas. Medali perak diraih oleh Ariana dari Filipina, dan perunggu diraih Warinthorn dari Thailand.
Di kategori putra, Ihza Muhammad menuntaskan perjuangannya dengan meraih medali perunggu. Sedangkan, medali emas diraih oleh atlet Thailand Methasit Boonsane dan perak diraih atlet Kamboja Khim Menglong.
Ihza sebenarnya juga meraih medali perunggu pada nomor XCO putra, di mana dia finis ketiga di belakang Feri Yudoyono dan Zaenal Fanani. Namun, aturan SEA Games Kamboja hanya membolehkan satu negara meraih dua medali dalam nomor yang memperebutkan gelar tim dan individu. Oleh karena itu, Ihza tidak mendapat medali perunggu karena dialihkan ke pabalap keempat yang berasal dari Kamboja.
Pencapaian medali emas dari Dara, dan perunggu dari Ihza ini, menutup perjuangan enam atlet sepeda gunung Indonesia di SEA Games 2023. Mereka telah mempersembahkan hasil luar biasa dengan empat medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Jadi, perlu dianalisis lebih lanjut untuk menentukan strategi, apakah dengan breakaway atau taktik lain.
Selanjutnya tim balap sepeda disiplin road race akan menjalani persaingan di loop Angkor Wat pada 11-13 Mei. Disiplin balap sepeda jalan raya hanya melombakan dua nomor yaitu criterium dan mass start, masing-masing untuk kategori putra dan putri.
Pelatih disiplin road race Rudi Dwi Januar mengatakan, kondisi lintasan di loop Angkor Wat datar dengan lebar sekitar enam hingga delapan meter. Pebalap akan menempuh jarak 25 kilometer untuk satu putaran. Kondisi lintasan itu menjadi salah satu pertimbangan menentukan strategi untuk meraih medali emas. Terutama, dalam menentukan siapa sprinter yang akan menyerang di lintasan akhir menjelang finis.
Rudi menegaskan, jarak shooting sangat pendek dari tikungan terakhir menuju ke garis finis. "Hanya beberapa ratus meter setelah tikungan terakhir 90 derajat. Jadi, perlu dianalisis lebih lanjut untuk menentukan strategi, apakah dengan breakaway atau taktik lain," ungkap dia.
Secara umum, lanjut Rudi, dengan kondisi trek datar serta jarak menuju finis yang pendek, strategi akan bertumpu pada para sprinter untuk melakukan serangan akhir. "Di putra kita memiliki sprinter kuat Terry Yudha Kusuma, dan di putri ada Ayustin (Ayustina Delia Priatna). Namun, sekali lagi, itu juga akan tergantung pada kondisi saat balapan," ungkap Rudi.
Terkait dengan potensi persaingan meraih medali emas, Rudi menilai, kekuatan balap sepeda road race di Asia Tenggara belum banyak berubah. Untuk kategori putra, Thailand dan Malaysia masih menjadi lawan terkuat, karena mereka memiliki sprinter yang bagus. Sedangkan, pada kategori putri, Thailand dan Vietnam, yang akan menjadi saingan Indonesia.
"Lintasan road race datar, nanti beberapa tim akan mempersiapkan sprinter. Kalau melihat sejarahnya, latar belakang negara-negara ASEAN, sprinter bagus dimiliki Malaysia. Namun, kita tidak boleh lengah, karena Filipina dan Thailand, juga Vietnam juga bagus. Kalau tuan rumah Kamboja, untuk catatan di road race belum ada," tambah kepala pelatih tim nasional balap sepeda Indonesia Dadang Haries Purnomo.