Pragmatisme dan keberuntungan Leeds di bawah manajer baru "Big Sam" tidak cukup menjegal dominasi City. City menang 10 kali beruntun.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU – Manchester City tidak berhenti meraih poin penuh, bahkan di hari penuh ketidakberuntungan seperti saat melawan Leeds United. Konsistensi hasil dari penampilan dominan setiap pekan itu yang membuat “The Citizens” semakin dekat dengan gelar juara Liga Inggris untuk musim ketiga beruntun.
City nyaris saja kehilangan poin di depan publik sendiri, di Stadion Etihad, pada Sabtu (6/5/2023) WIB. Tim tamu Leeds sempat menyalakan asa setelah gol penyerang pengganti Rodrigo yang bagai jatuh dari langit pada menit ke-85.Gol itu hanya berselang 58 detik setelah kegagalan penalti gelandang City Ilkay Gundogan.
Di tengah situasi panik dengan keunggulan tinggal 1 gol, 2-1, City memperlihatkan kedewasaan. Mereka memperlambat tempo, membuang-buang waktu dengan bermain di sudut lapangan lawan. Sampai akhirnya peluit panjang berbunyi, skor bertahan untuk keunggulan tuan rumah.
“Mungkin, hari ini adalah peringatan terbaik untuk kami (agar tetap fokus). Tetapi kami adalah tim berpengalaman. Kami tahu bagaimana menghadapi momen seperti ini dalam beberapa tahun terakhir. Kami tahu cara memenangi laga,” kata Gundogan, yang menyumbang sepasang gol pada paruh pertama.
Tim asuhan manajer Guardiola itu telah meraih 10 kemenangan beruntun di liga. Mereka semakin kokoh di puncak klasemen dengan 82 poin dari 34 laga, menjauhkan jarak dari peringkat kedua Arsenal (78 poin). Dengan empat laga tersisa, City seolah sudah menggenggam trofi juara dengan satu tangan.
Leeds, di bawah manajer baru Sam Allardyce, mencari peruntungan baru dengan pergantian kiper. Penjaga gawang berusia 32 tahun Joe Robles memainkan laga pertama musim ini, menggantikan Illan Meisler yang kemasukan 23 gol dari 7 laga di bulan April. Perubahan itu benar-benar mengubah peruntungan.
Leeds sangat beruntung tidak menjadi lumbung gol tuan rumah. City terbilang cukup sial karena tidak mampu memanfaatkan hujan peluang. Termasuk penalti Gundogan yang membentur tiang, serta percobaan penyerang Erling Haaland yang masing-masing terkena tiang dan mistar gawang.
City merotasi banyak pemain utama, antara lain bek John Stones dan penyerang sayap Jack Grealish, untuk bersiap menghadapi Real Madrid di semifinal Liga Champions, pada tengah pekan nanti. Namun, dominasi mereka sama sekali tidak luntur. Dipimpin Haaland, mereka unggul penguasaan bola hingga 81,3 persen dan jumlah tembakan 18-4.
Leeds yang “parkir bus” dengan pertahanan blok rendah dalam formasi 4-5-1, lebih banyak menunggu sepanjang laga. Hanya penyerang Patrick Bamford yang menanti di tengah lapangan. Sisanya bertahan di sepertiga lapangan sendiri. Mirisnya, pragmatisme ala Allardyce tidak mampu meredam kreativitas Kevin De Bruyne dan rekan-rekan.
“Saya berkata saat turun minum, mereka bermain dengan ketakutan berlebihan. Mereka seharusnya lebih berani mengambil inisiatif dan menantang para pemain City. Kami melakukan lebih baik pada paruh kedua, terlihat dari City yang terus membuang waktu pada empat menit terakhir. Sayangnya, (kejutan) itu tidak terjadi,” ucap “Big Sam”, julukan Allardyce.
Gundogan menghukum blok rendah lawan dengan dua gol beruntun pada menit ke-19 dan ke-27. Sepasang gol itu berasal dari skema sama, lewat umpan silang penyerang sayap Riyad Mahrez. Pertahanan Leeds terlalu fokus terhadap Haaland, sehingga melupakan lini kedua City. Gundogan mencetak gol yang sama lewat tendangan dari luar kotak penalti.
Mereka bermain dengan ketakutan berlebihan. Mereka seharusnya lebih berani mengambil inisiatif dan menantang para pemain City.
Haaland, setelah memecahkan rekor gol dalam semusim Liga Inggris pada tengah pekan lalu, sangat tidak beruntung. Dia semestinya bisa mencetak 3 gol dari peluang emas di depan gawang. Namun, upayanya selalu meleset. Pertama kali sejak 18 Februari, dia tidak menyumbang gol ataupun asis di liga.
Haaland bisa saja mencetak gol mudah lewat penalti pada menit ke-84, setelah penyerang sayap Phil Foden dilanggar. Namun, eksekutor utama City itu justru memberikan bola ke Gundogan. Dia berharap, Gundogan yang akan pergi dari City pada akhir musim bisa mencetak hattrick.
Guardiola kecewa dengan keputusan itu. “Itu menunjukkan betapa baik dan dermawan seorang Erling. Tetapi laga belum berakhir. Jika kami unggul 4-0 pada 10 menit tersisa, itu akan baik-baik saja. Tetapi saat 2-0? Erling sebagai penendang terbaik kami harusnya mengambil itu,” jelasnya.
Adapun jalan juara City bisa semakin lapang setelah laga Newcastle versus Arsenal, pada Minggu malam. Jika Arsenal kalah, City hanya perlu 2 kemenangan dalam 4 laga terakhir untuk memastikan gelar. Bagi “The Citizens” yang berada dalam tren 10 kemenangan beruntun, itu bukan hal sulit.
Di sisi lain, bayangan degradasi semakin nyata untuk Leeds. Mereka masih berada di peringkat ke-17 dengan 30 poin. Adapun peringkat ke-18 Nottingham Forest (30 poin) dan peringkat ke-19 Everton (29) baru akan bermain pada Selasa dini hari WIB.
“Big Sam” yang baru memimpin tim pada pekan ini, menggantikan Javi Gracia, cukup optimistis Leeds akan bertahan. “Sangat sulit menerima pekerjaan ini. Tetapi Anda harus tetap melakukan yang terbaik. Kami harus membawa penampilan paruh kedua hari ini ke laga selanjutnya, bukan paruh pertama,” pungkasnya. (AP/REUTERS)