Atraksi "Rodrycius" Kunci Trofi Domestik Satu-satunya Real Madrid
Real Madrid menutup penantian sembilan tahun gelar Piala Raja Spanyol atau Copa del Rey dengan mengalahkan Osasuna, 2-1. Setelah meraih gelar domestik itu, fokus utama Real langsung beralih ke Manchester City.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SEVILLA, MINGGU - Melalui pertarungan laga final yang menghibur, Real Madrid memastikan gelar Piala Raja Spanyol ke-20 usai menaklukan Osasuna, 2-1, di Stadion de La Cartuja, Sevilla, Minggu (7/5/2023) dini hari WIB. Performa gemilang duo penyerang sayap Brasil "Rodrycius", Rodrygo Goes dan Vinicius Jr, menjadi kunci keunggulan Los Blancos.
Meskipun sama-sama mengalami kekalahan pada gim ke-33 Liga Spanyol, tengah pekan lalu, Real Madrid dan Osasuna mampu menampilkan performa terbaik mereka dihadapan lebih dari 55.000 suporter di tribune stadion. Real, yang unggul kualitas individu pemain, memenangi duel lini tengah untuk lebih banyak mengontrol permainan dengan koleksi 59 persen penguasaan bola.
Adapun Osasuna memamerkan pola serangan efektif mereka. Dari 15 peluang yang diciptakan, Osasuna bisa menghasilkan lima peluang tepat sasaran ke gawang Real. Sebaliknya, Real cuma bisa tiga kali melakukan tembakan mengarah ke gawang Osasuna dari kreasi 17 peluang.
Dengan akurasi tembakan lebih sedikit, nyatanya Real bisa menciptakan gol lebih banyak dari sang lawan. Rodrygo, penyerang sayap asal Brasil, mampu menghasilkan dua gol untuk mengunci gelar domestik satu-satunya bagi Los Blancos di musim ini.
Rodrygo sudah membawa Real unggul ketika laga belum berjalan dua menit atau tepatnya baru berlangsung 107 detik. Sepakan kaki kiri Rodrygo bisa mengelabui dua pemain Osasuna yang berusaha melakukan halauan.
Osasuna sempat menyamakan kedudukan melalui sepakan keras jarak jauh gelandang bertahan, Lucas Torro, pada menit ke-58. Namun, Rodrygo, pemain berusia 22 tahun, memastikan berakhirnya penantian trofi Piala Raja Spanyol bagi Real sejak 2014 melalui gol di menit ke-70.
Rodrygo pun menjadi pemain kedua Los Blancos yang bisa mencetak brace atau dua gol di partai puncak Piala Raja Spanyol. Pemain Real sebelumnya yang melakukan rekor itu ialah Juanito di final edisi 1979-1980 ketika menumbangkan Real Madrid Castilla, 6-1.
Selain itu, Rodrygo juga menjadi pencetak gol tercepat kedua di final Piala Raja Spanyol pada abad ke-21. Rekor gol paling cepat masih dipegang Raul Tamudo (Espanyol) yang menggetarkan jala gawang Real Zaragoza ketika laga baru berjalan 92 detik di final musim 2005-2006.
Ia adalah pemain elegan yang melakukan pergerakan dan peran di lapangan sangat baik. Ia berkembang dengan cara yang spektakuler.
"Real Madrid, satu lagi trofi untukmu. Vamos!" ucap Rodrygo dalam video singkat yang ia unggah di fitur cerita akun Instagram miliknya.
Pelatih Real Carlo Ancelotti memuji setinggi langit Rodrygo. Penyelesaian akhir yang diawali penempatan posisi brilian adalah kemampuan Rodrygo.
"Ia adalah pemain elegan yang melakukan pergerakan dan peran di lapangan sangat baik. Ia berkembang dengan cara yang spektakuler," ucap Ancelotti seusai laga dilansir Marca.
Menurut Ancelotti, timnya layak meraih gelar Piala Raja Spanyol musim ini. "Kami tidak hanya menampilkan permainan baik di final, tetapi juga telah menumbangkan rival-rival terkuat untuk menuju partai puncak," kata Ancelotti yang telah mempersembahkan 10 trofi untuk Real.
Los Blancos memastikan tempat di final setelah menumbangkan Barcelona pada babak empat besar. Mereka pun melibas rival sekota, Atletico Madrid, di fase perempat final.
Kemenangan Real juga tidak lepas dari kerja keras Vinicius yang bergerak di sisi kanan pertahanan Osasuna. Catatan sembilan dribel sukses yang dicatatkan Vinicius berbuah satu asis dan satu umpan kunci untuk mengawali dua gol Real.
Tidak ada pemain lain yang bisa menyaingi tingkat keberhasilan dribel Vinicius itu pada final Piala Raja Spanyol. Rekor sebelumnya dipegang rekan Vinicius di Brasil, Neymar Jr, pada final edisi 2016-2017 ketika Barcelona menghadapi Alaves. Alhasil, Vinicius memegang predikat "raja" dribel pada final Piala Raja Spanyol.
Pelatih Osasuna Jagoba Arrasate mengakui faktor krusial yang membuat timnya gagal menaklukan Real ialah ketidakmampuan mereka mereka meredam Vinicius. Ia menilai, kualitas individu pemain amat menentukan di pertandingan penting seperti laga final.
"Kami gagal mengantisipasi Vinicius. Dalam situasi satu lawan satu, ia adalah pemain terbaik di dunia saat ini," tutur Arrasate.
Gelar Piala Raja Spanyol 2022-2023 juga terasa istimewa bagi Karim Benzema. Penyerang asal Perancis itu telah sejajar dengan eks pemain Real, Marcelo, yang meraih 25 trofi bersama Los Blancos. Itu adalah catatan gelar juara terbanyak bagi seorang pemain dalam sejarah Real.
Selain itu, Eduardo Camavinga menjadi pemain termuda dalam sejarah Real yang meraih enam trofi mayor yang tersedia. Camavinga baru berusia 20 tahun.
Menuju satu final lain
Setelah juara di Piala Raja Spanyol, Ancelotti dan skuad Real telah menatap laga semifinal Liga Champions kontra Manchester City. Performa "Rodrycius" kian mematangkan rencana taktik Ancelotti untuk menghadapi dua laga yang menentukan bagi ambisi mereka guna mempertahankan predikat raja Eropa.
Trisula penyerang yang diisi Benzema, Vinicius, dan Rodrygo akan menjadi andalan untuk membongkar pertahanan City. Selain itu, Ancelotti berusaha akan memaksimalkan keuntungan menjadi tuan rumah yang didukung puluhan ribu madridistas, sebutan pendukung Real, pada laga pertama di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (10/5) pukul 02.00 WIB.
"Kami akan bersaing dengan maksimal karena kami sudah sangat dekat untuk menuju final lainnya. Kami akan melakukan segalanya untuk menuju final," ucap Ancelotti.
Ia menambahkan, "Pada laga pertama, kami akan memiliki keuntungan. Kami bermain dengan 12 pemain menghadapi 11," (AFP)