Hanya dalam sekejap, Flairene Candrea mengubah kekecewaan menjadi lentingan semangat. Penunjukan dirinya sebagai pembawa bendera di upacara pembukaan SEA Games menyiratkan harapan mempertahankan emas
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA dari Phnom Penh, Kamboja
·4 menit baca
Sempat tersingkir dari pemusatan latihan nasional, Flairene Candrea Wononiharjo justru menjadi andalan Indonesia meraih emas cabang olahraga renang. Kepercayaan dirinya makin bertambah setelah ditunjuk sebagai pembawa bendera Indonesia di upacara pembukaan SEA Games Kamboja 2023. Berbekal kepercayaan diri itu, ia pun siap terbang tinggi di SEA Games kedua dalam kariernya ini.
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menunjuk perenang gaya punggung, Flairene (18), atau akrab disapa Flai, sebagai pembawa bendera Indonesia pada upacara pembukaan SEA Games di Stadion Morodok Techo, Kamboja, Jumat (5/5/2023) malam. Ia memimpin defile kontingen Indonesia yang berjumlah 45 orang. Mereka terdiri aas atlet cabang karate, teqball, renang, pencak silat, dan sepak takraw, dan ofisial dari KOI.
Sebagai atlet muda, Flai tidak merasa terbebani dengan tugas penting itu. Dia justru sangat antusias mendapat kepercayaan dan kesempatan yang disebutnya mungkin tidak akan datang dua kali. ”Sebuah kerhormatan, saya sangat senang bisa menjadi representasi Indonesia di Asia Tenggara dengan membawa bendera Merah Putih. Ini kesempatan yang tidak mungkin ditolak. Pokoknya saya sangat bangga,” ujar Flai.
Kabar penunjukkan dirinya sebagai pembawa bendera disampaikan pertama kali oleh pelatih renang Indonesia, Albert C Sutanto. Saat itu, tim renang Indonesia berada di Kuala Lumpur untuk mengikuti uji coba jelang SEA Games. Albert menanyakan kesediaan Flai. Dia juga membuka diskusi agar tugas sebagai pembawa bendera tidak sampai mengganggu jadwal berlomba.
Lomba cabang renang akan dimulai pada 6 Mei atau sehari setelah upacara pembukaan. Albert khawatir kondisi Flai terganggu karena upacara pembukaan biasanya berlangsung hingga larut malam. Bila dirasa mengganggu, kesempatan itu akan dilemparkan kepada atlet lain. Akan tetapi, Flai mengatakan tidak ada masalah karena punya waktu istirahat cukup.
”Saya yakinkan koh Al (Albert) kalau tugas itu diserahkan ke saya saja. Masak saya tidak mau (mendapat kesempatan langka). Kalau menurut saya, kenapa enggak ambil kesempatan ini. Ini kesempatan yang sulit datang dua kali,” katanya.
Saking antusiasnya menerima tugas itu, Flai sudah meriset terlebih dulu seperti apa acara pembukaan SEA Games. Ia menonton video pembukaan SEA Games Vietnam 2021. Flai juga mengamati pelari gawang Emilia Nova yang bertugas membawa bendera Merah Putih.
Menurut Flai, butuh stamina yang cukup besar sebagai pembawa bendera. Selain bendera yang dibawa berukuran besar, ia juga harus selalu siaga berdiri menunggu aba-aba dari panitia. Selain itu, defile cukup melelahkan karena kontingen harus berjalan cukup jauh.
Perempuan kedua
Flai menjadi perempuan atlet kedua selama keikutsertaan Indonesia di SEA Games yang bertugas membawa bendera Merah Putih. Emilia Nova mengawalinya pada Vietnam 2021. Ini adalah langkah yang baik, memberi kesempatan kepada perempuan untuk menjadi duta Indonesia pada dua upacara pembukaan beruntun.
Saat itu, secara khusus, Emilia berharap penunjukan dirinya sebagai pembawa bendera Indonesia dapat membuka mata para perempuan di Tanah Air untuk terus berusaha dan berprestasi. Hal ini juga yang memantik semangat Flai untuk berprestasi. Ia bertekad mempertahankan medali emas yang diraih di Vietnam.
”Dengan tugas ini, saya juga ingin menjadi mempertahankan emas untuk kedua kalinya. Tapi, ya semuanya sudah di tangan Tuhan, sudah ada yang mengatur. Saya akan melakukan yang terbaik,” ujar Flai.
Sebuah kerhormatan, saya sangat senang bisa menjadi representasi Indonesia di Asia Tenggara dengan membawa bendera Merah Putih.
Kepercayaan untuk mengemban tugas itu bak durian runtuh bagi Flai. Sebab, Flai bersama sejumlah perenang peraih medali SEA Games Vietnam 2021 sempat terdepak dari pelatnas. Dari kekecewaan, Flai membuktikan diri masih layak membela Indonesia. Bahkan ia kini dipercaya menjadi wajah utama kontingen Indonesia di acara pembukaan.
Flai tergolong atlet muda berprestasi yang dimiliki Indonesia. Pada debut SEA Games di Vietnam, ia meraih emas nomor 100 meter gaya punggung dengan catatan waktu 1 menit 3,23 detik yang sekaligus memecahkan rekor nasional.
Seiring waktu, Flai semakin berkembang. Terakhir, ia mampu mencatat waktu 29,31 detik pada nomor 50 meter gaya punggung saat seleknas pada Februari 2023. Dengan capaian itu artinya Flai sudah melampaui catatan waktu peraih perak nomor yang sama di Vietnam 2021, yaitu Jessica Joy Geriane (Filipina) dengan 29,35 detik.
Maka, ia semakin bersemangat menunjukkan hasil latihan dalam setahun belakangan. Kepercayaan sebagai pembawa bendera juga meningkatkan moral dan kepercayaan diri.
Ketua Kontingen Indonesia, Lexyndo Hakim, menerangkan, keputusan menujuk Flai dibahas dulu dalam rapat bersama antara panitia, tim Kontingen dan KOI. Semua bersepakat menunjuk Flai karena ia merupakan atlet muda yang berprestasi. Dengan adanya Flai, kontingen Indonesia seolah hendak mengatakan kepada negara lain terkait hasil pembinaan usia muda Indonesia.
“Misi yang diusung kali ini adalah ingin memancarkan semangat dan peran serta Indonesia kepada sesama negara Asean. Termasuk kita perlihatkan seberapa siap atlet kita untuk bertanding,” kata Lexyndo.
Satu hal yang pasti, Flai adalah sosok yang tidak pernah menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan padanya. Saat dipercaya membela Indonesia untuk pertama kalinya di SEA Games Vietnam, Flai menjawabnya dengan raihan medali emas. Kali ini setelah sempat terpuruk saat dicoret dari pelatnas, Flai justru mendapat kesempatan sebagai representasi wajah Indonesia di upacara pembukaan. Ia tentunya tidak ingin mengecewakan harapan yang diletakkan di pundaknya.