Ratusan Kilometer Ditempuh Warga Kamboja Demi Menonton Laga
Warga Kamboja diselimuti gairah dan antusiasme tinggi dalam menyambut SEA Games 2023 yang resmi dibuka pada Jumat (5/5) ini. Mereka bahkan menempuh jarak ratusan kilometer untuk menonton laga-laga ajang itu.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO dari Phnom Penh, Kamboja
·3 menit baca
SEA Games 2023 adalah momen membanggakan bagi warga Kamboja, mengingat lamanya penantian mereka menggelar ajang itu. Kemeriahan itu tidak mau disia-siakan warga yang datang dari berbagai provinsi untuk menonton, apalagi tiket menonton digratiskan dan sekolah turut diliburkan pemerintah.
Butuh dua jam perjalanan darat berjarak 123 kilometer dari Provinsi Kampong Cham menuju Phnom Penh, ibu kota Kamboja. Perjalanan itu dilalui Tho Bhunten (35) bersama tiga anak dan istrinya untuk menonton tim nasional basket Kamboja bermain. Sayangnya, begitu tiba di stadion, Bhunten tak tahu jika hari itu tidak ada pertandingan basket.
Anak lelakinya pun menarik Bhunten untuk menuju ke pusat suara di stadion voli. Di dalam stadion itu, tim voli putra Malaysia bertanding dengan Myanmar. Sejak laga itu dimulai, Bhunten bersama istrinya nampak berdiskusi.
Mereka ikut berteriak saat smes-smes ”kijang” tidak dapat dibendung pemain bertahan. ”Di sini, semua orang suka voli,” ujar Bhunten ditemui Kamis (4/5/2023) siang. Saat pemain Malaysia berteriak setelah mengalahkan Myanmar, anak-anak Bhunten ikut girang. ”Kami sangat senang karena ini pertama kalinya Kamboja seramai ini. Banyak orang,” kata Bhunten.
Ia akan menginap di rumah kerabatnya di Phnom Penh selama SEA Games berlangsung. Ia rela melepas pekerjaannya sebagai tukang reparasi demi menonton SEA Games 2023.
Warga Kamboja lainnya, Camtha Bong-Bong (30), datang dari Provinsi Svay Rieng lewat perjalanan sekitar 1,5 jam dengan motor untuk menyaksikan tim voli Kamboja versus Filipina, Kamis pukul 19.30 waktu setempat.
Awalnya, ia tak mau berangkat. Namun, adik perempuannya, yang masih duduk di bangku sekolah, lantas memaksa. ”Sekolah libur sebulan. Adik saya ingin nonton semua pertandingan,” kata Chamta.
Ia penasaran seramai apa suasana di stadion saat ajang dua tahunan itu. Selama ini, ia memang bekerja di beberapa hotel di Phnom Penh. Datang ke ibukota sudah menjadi kebiasaannya. Namun, kini, situasinya berbeda karena SEA Games digelar di kota tersebut.
Menanti 64 tahun
Warga Kamboja, seperti Chamtaa dan Bhunten, tidak mau ketinggalan momen besar SEA Games. Telah 64 tahun lamanya mereka menanti sejak SEA Games pertama kali digelar pada 1959. Mereka ingin menjadi bagian dari sejarah.
Selain itu, Pemerintah Kamboja juga berupaya menjadikan SEA Games begitu meriah. Selain sekolah diliburkan, tiket menonton pertandingan pun digratiskan. Pemerintah Kamboja mengklaim, 2023 adalah pertama kalinya SEA Games tak dipungut biaya. Penyelenggara ajang itu sebetulnya punya hak komersial, termasuk atas tiket dan hak siar. Serupa tiket, hak siar juga digratiskan.
”Kami menerima rekomendasi untuk membebaskan biaya 50 dollar AS per hari yang biasanya dibebankan ke delegasi olahraga dari semua negara. Tidak ada delegasi yang akan diminta membayarnya,” kata Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara SEA Games Kamboja Vath Chamroeun dilansir dari Phnom Penh Post.
Sekolah libur sebulan. Adik saya ingin nonton semua pertandingan.
Tak hanya warga Kamboja, SEA Games juga menjadi magnet warga Asia lainnya. Dona, warga Bandung, Jawa Barat, misalnya, sempat kebingungan soal tiket. Ia telah memesan tiket secara daring, namun tidak ada pemberitahuan lebih lanjut. ”Ternyata, tinggal antre di loket, eh tiketnya langsung dikasih,” ujarnya.
Dona, yang sedang berkeliling Asia Tenggara, merasa wajib mampir ke Kamboja karena perhelatan SEA Games edisi ke-32 itu. Ia lantas meminjam sepeda untuk berkeliling Phnom Penh dan mendatangi satu per satu stadion untuk menanti laga-laga Indonesia.
Melinda, warga Filipina, juga datang ke Kamboja karena SEA Games. Ia ingin menjadi bagian perhelatan ajang multicabang tersebut. ”Saya datang ke sini ingin menjadi relawan internasional,” ujarnya.
Begitu banyak warga asing dari luar Kamboja yang datang ke Phnom Penh karena SEA Games membuat kota paling sibuk di Kamboja itu kian ramai. Ratusan alat transportasi lokal, seperti tuk-tuk, becak, hingga bajai, hilir mudik mengantar penumpang dari dan menuju stadion.
Semua perbedaan itu menjadi satu dalam kemeriahan pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut.