Brighton dan Manchester United saling mengejar kemenangan pada duel Jumat dini hari WIB demi memperbaiki posisi klasemen. Permainan menyerang bakal diterapkan Brighton untuk mengejar rekor historis atas MU.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BRIGHTON & HOVE, RABU — Brighton and Hove Albion sudah tak sabar untuk menebus dendam mereka terhadap Manchester United. Setelah gagal menembus final Piala FA akibat kalah adu penalti dari MU di babak empat besar, ”Si Burung Camar” akan meluapkan kekecewaan mereka pada laga tunda pekan ke-28, Jumat (5/5/2023) pukul 02.00 WIB, di Stadion Amex.
Pada duel di Stadion Wembley, 23 April 2023, Brighton tampil lebih dominan atas ”Si Setan Merah”. Keunggulan permainan itu terlihat dengan koleksi 61 persen penguasaan bola dan 641 operan dengan 84 persen tingkat akurasi operan.
Namun, kualitas individu pemain MU yang lebih matang memberikan keuntungan pada adu penalti. Setelah bermain imbang tanpa gol, MU lolos ke partai puncak berkat keunggulan 7-6 dalam adu penalti yang amat membutuhkan kematangan mental.
Kurang dari dua pekan setelah kekalahan menyakitkan di Wembley, Brighton akan menyambut MU di markas mereka. Skuad Si Burung Camar mencanangkan tiga target ketika menyambut tamu dari Manchester.
Mereka tidak hanya ingin menebus kekalahan di semifinal Piala FA. Ada pula dua ambisi yang ingin dicapai Brighton, yaitu menyapu bersih dua pertemuan kontra MU di liga musim ini dengan kemenangan serta meraup poin penuh untuk menjaga kans menembus kompetisi antarklub Eropa musim depan.
Seperti diketahui, Brighton adalah tim yang pertama kali menyadarkan Manajer MU Erik ten Hag tentang sulitnya persaingan di Inggris ketika mengalahkan Si Setan Merah pada laga pembuka musim ini di Stadion Old Trafford. Sejak bertemu di Divisi Satu Liga Inggris edisi 1979-1980, Si Burung Camar belum pernah mengalahkan MU pada dua pertemuan dalam satu musim di liga.
Meraup kemenangan pada laga menghadapi Si Setan Merah juga memperbesar peluang Brighton berlaga di Eropa untuk pertama kali dalam 122 tahun klub berdiri. Mereka berpeluang naik dua tingkat ke peringkat keenam dengan tambahan tiga poin.
Memasuki Mei, Si Burung Camar baru memainkan 31 laga dan telah mengumpulkan 52 poin. Dengan rerata raihan 1,68 poin per laga, Brighton berpeluang finis di antara peringkat kelima atau keenam yang bakal mendapatkan tiket ke Liga Europa.
Manajer Brighton Roberto De Zerbi menegaskan, mimpi untuk bermain di Eropa bisa terwujud apabila bisa mengalahkan MU, yang menjadi pembuka bagi perjalanan tujuh gim terakhir timnya di musim ini. De Zerbi pun telah menuliskan tinta emas bagi Si Burung Camar karena mengoleksi poin tertinggi dalam sejarah klub di kompetisi kasta tertinggi Inggris.
”Tentu kami harus memenangkan pertandingan (melawan MU) karena dengan kekalahan target itu tidak akan tercapai. Kami harus memainkan setiap gim tersisa seperti pertandingan terakhir di hidup kami. Karena untuk kami, klub, dan pendukung kami, (lolos ke Eropa) itu akan menjadi hasil yang bersejarah,” kata De Zerbi dilansir laman klub.
Danny Welbeck, penyerang Brighton, mengakui, kekalahan dari MU di semifinal Piala FA adalah salah satu momen terpahit bagi timnya di musim ini. Tetapi, lanjutnya, tidak perlu ada penyesalan karena yang terpenting adalah tampil sebaik mungkin untuk membalaskan rasa sakit itu di Stadion Amex.
”Mereka (MU) memiliki beberapa pemain luar biasa, jadi Anda tidak boleh kehilangan momen ketika menghadapi mereka. Kami akan mempersiapkan diri untuk memainkan sepak bola kami seperti biasanya dan mencoba melakukan hal yang benar di hadapan suporter sendiri,” ujar Welbeck yang merupakan lulusan akademi MU.
Kami harus memainkan setiap gim tersisa seperti pertandingan terakhir di hidup kami.
Permainan kolektif
Ikhtiar untuk mengalahkan MU akan dilakukan Brighton dengan mengedepankan permainan menyerang yang mengandalkan kolektivitas skuad. Brighton adalah tim kedua dengan jumlah pemain terbanyak yang menyumbangkan gol di Liga Inggris musim ini dengan 14 pemain. Mereka hanya kalah dari 18 pemain Arsenal yang telah menghasilkan gol.
Deniz Undav menjadi pemain terkini Brighton yang mencatatkan nama di papan skor ketika melibas Wolverhampton Wanderers, 6-0, akhir pekan lalu. Laga itu pun membuktikan De Zerbi tidak bergantung kepada pemain-pemain tertentu.
Brighton mampu menang besar sekaligus menampilkan performa terbaik, meskipun menurunkan lima pemain yang jarang tampil dalam susunan 11 pemain utama di musim ini. Pemain andalan, seperti Alexis Mac Allister, Kaoru Mitoma, Moises Caicedo, dan Robert Sanchez, memulai laga itu dari bangku cadangan.
De Zerbi akan mengandalkan ramuan sepak bola yang ia sebut il mio modello di gioco (model permainan saya). Metode itu ia perkenalkan dalam tesis akhirnya untuk lulus dari kursus akademi pelatih Italia, Converciano, pada 2016. Dalam gaya itu, Brighton akan mengutamakan permainan bola pendek dan penguasaan bola.
De Zerbi akan menginstruksikan anak asuhannya membangun serangan dari lini belakang demi memaksa lawan melakukan tekanan di zona pertahanan mereka. Di musim ini, Brighton melakukan 10 hingga 15 operan di sepertiga akhir pertahanan sendiri sebelum melakukan operan progresif.
Cara itu membuat Brighton menyamai Manchester City sebagai tim terbanyak dengan koleksi 70 persen penguasaan bola dalam satu laga di Inggris, yaitu tujuh pertandingan. Selain itu, Si Burung Camar mampu mencatatkan 25,5 persen permainan build-up mereka yang menghasilkan tembakan. Jumlah itu hanya kalah dari Arsenal yang mengoleksi 30,3 persen dalam efektivitas membangun serangan.
”Kami tidak pernah tahu siapa yang akan diturunkan, termasuk pada laga selanjutnya (lawan MU), tetapi saya pikir semua pemain siap diturunkan sejak menit awal. Kami punya tugas untuk memberikan dampak ketika tampil,” ucap Mitoma dilansir Sky Sports.
Sementara itu, MU juga mengincar kemenangan di laga tunda melawan Brighton. Tiga poin akan membawa Si Setan Merah menggusur Newcastle United dari peringkat ketiga.
Namun, Ten Hag meminta skuadnya tidak terganggu dengan kondisi klasemen. Menurut dia, terpenting bagi MU untuk berjuang menang di setiap laga yang tersisa di musim ini.
”Saya percaya kami sepenuhnya memegang kontrol (perebutan peringkat ketiga), sebab di mana kami finis bergantung kepada kami sendiri. Melawan Brighton akan menjadi duel yang sulit karena mereka adalah tim yang tangguh,” kata Ten Hag seperti dikutip BBC. (AFP)