Zhang Zhizhen meraih hasil yang tak pernah didapat petenis putra China sebelumnya, yaitu menjadi perempat finalis turnamen ATP Masters 1000. Dia mencapainya setelah menyingkirkan dua unggulan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MADRID, RABU - Dengan usia 26 tahun, Zhang Zhizhen tidak lagi muda untuk seorang petenis profesional. Posisinya dalam peringkat dunia pun hanya di urutan ke-99. Namun, Zhang menjadi bintang baru tenis putra Asia dengan perempat final turnamen ATP Masters 1000 yang akan dijalaninya di Madrid, Spanyol.
Laga melawan Aslan Karatsev di lapangan tanah liat Caja Magica, pada perempat final Madrid Masters, Kamis (4/5/2023), membuat Zhang menjadi petenis putra China pertama yang tampil pada babak delapan besar ajang ATP Masters 1000. Dia mencapainya setelah mengalahkan petenis peringkat kesepuluh dunia, Taylor Fritz, dengan skor 3-6, 7-6 (5), 7-6 (8), pada babak keempat, Selasa malam waktu setempat atau Rabu dinihari waktu Indonesia.
Sebelum memastikan lolos ke perempat final, Zhang membuat sejarah bagi tenis putra China dengan menembus babak keempat. Pada babak ketiga, dia menyingkirkan unggulan ke-11, Cameron Norrie.
China memiliki petenis putra dengan peringkat lebih tinggi, yaitu Wu Yibing yang menempati ranking ke-57. Namun, hasil terbaiknya dalam ajang besar kalah dari Zhang. Pada turnamen ATP Masters 1000, pencapaian terbaik Wu adalah babak kedua di Indian Wells dan Miami 2023, serta di Shanghai pada 2018.
Selama ini, China memiliki lebih banyak bintang tenis putri di arena profesional dibandingkan putra, salah satunya Li Na. Petenis yang pensiun pada 2014 itu menjuarai Grand Slam Perancis Terbuka 2011 dan Australia Terbuka 2014 serta mencapai peringkat kedua pada Februari 2014. Selain itu, ada pula Peng Shuai dan Zhang Shuai, juara Grand Slam dari nomor ganda putri.
Adapun dalam persaingan putra, Asia memiliki Kei Nishikori sebagai yang terbaik. Petenis Jepang itu menjadi finalis Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2014 dan pernah menduduki peringkat keempat dunia pada 2015.
Setelah menghentikan Fritz, yang ditempatkan sebagai unggulan kedelapan turnamen, Zhang menuturkan bahwa dia tidak pernah menduga bisa melangkah sejauh ini. Apalagi, Fritz dinilainya sebagai petenis yang tidak memiliki kelemahan.
“Saya hanya mencoba semua yang bisa saya lakukan. Setelah kehilangan set pertama, saya mencoba menaikkan level permainan. Rasanya luar biasa ketika saya bisa menang,” katanya.
Saya hanya mencoba semua yang bisa saya lakukan. Rasanya luar biasa ketika saya bisa menang.
Peluangnya untuk melangkah ke semifinal cukup besar karena Zhang pernah mengalahkan Karatsev pada babak pertama ATP 250 Astana pada 2022. Namun, dia tak akan menilai hasil itu sebagai keuntungan.
“Saya berbagi rahasia dengan Anda. Dalam latihan, saya kalah 0-6 dari Karatsev. Pada turnamen ini, semuanya adalah petenis bagus. Saya hanya harus bermain dengan kemampuan terbaik,” katanya di hadapan penonton di stadion, setelah mengalahkan Fritz.
Zhang memang pantas mewaspadai Karatsev meski pernah mengalahkannya. Petenis ranking ke-121 dunia itu menyingkirkan rekan senegaranya yang menjadi unggulan kedua, Daniil Medvedev, pada babak keempat. Karatsev menang dengan skor 7-6 (1), 6-4. Itu menjadi kemenangan kedua Karatsev atas Medvedev di lapangan tanah liat, sementara, Medvedev menang saat mereka bertemu di ATP 250 Mallorca yang berlangsung di lapangan rumput.
“Saya bermain sangat baik melawan Daniil. Berikutnya, saya tetap harus fokus pada setiap pertandingan,” ujarnya.
Pada persaingan tunggal putri di level WTA 1000, Jessica Pegula, yang difavoritkan mengisi salah satu tempat semifinal tersingkir pada babak delapan besar. Unggulan ketiga itu kalah dari Veronika Kudermetova, 4-6, 6-0, 4-6. Pada semifinal, Kudermetova akan berhadapan dengan pemenang perempat final lainnya yang berlangsung Kamis tengah malam waktu Indonesia, Iga Swiatek melawan Petra Matric.
Semifinal lain ditentukan melalui perempat final sehari sebelumnya. Aryna Sabalenka akan berhadapan dengan Maria Sakkari. Sabalenka menang atas Mayar Sherif 2-6, 6-2, 6-1, sementara Sakkari menyingkirkan Irina-Camelia Begu 6-7 (3), 6-4, 6-2.
Sabalenka dan Sakkari, yang berstatus petenis peringkat sepuluh besar dunia, akan bertemu untuk kesembilan kalinya, dengan keunggulan 5-3 bagi Sabalenka. Meski teringgal dalam statistik pertemuan itu, Sakkari percaya diri karena persaingan kali ini akan terjadi di lapangan tanah liat setelah pada delapan laga lain selalu terjadi di lapangan keras.
“Saya yakin bisa bermain dengan baik di tanah liat. Saya sangat antusias menanti pertandingan nanti akan seperti apa dibandingkan sebelumnya,” tutur petenis Yunani itu.
Dengan servis dan groundstroke keras, permainan Sabalenka memang cocok diterapkan di lapangan keras yang berkarakter cepat. Namun, dia juga memiliki gelar juara dari turnamen tanah liat level WTA 1000, yaitu dari Madrid pada 2021. (AFP/Reuters)