Sergio Perez memberi tekanan pada Max Verstappen dalam persaingan juara Formula 1 musim ini dengan menyapu bersih dua balapan di Baku, Azerbaijan. Kedua pebalap Red Bull itu kini tinggal terpaut enam poin.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AFP/GIUSEPPE CACACE
Pebalap Red Bull, Sergio Perez (kiri), mengacungkan tangan di sebelah rekannya, Max Verstappen, usai memenangi balapan Grand Prix Formula 1 Azerbaijan di Sirkuit Jalan Raya Baku, Azerbaijan, Minggu (30/4/2023). Perez menjadi pebalap tercepat, disusul Verstappen dan Charles Leclerc (Ferrari) di posisi ketiga.
BAKU, MINGGU — Sergio Perez merajai sirkuit jalan raya Baku dengan memenangi balapan sprint dan balapan utama Formula 1 seri Azerbaijan. Pebalap Red Bull itu kini hanya terpaut enam poin dari rekan setimnya, Max Verstappen, yang memuncaki klasemen sementara. Namun, persaingan juara masih panjang, dan Perez perlu menjaga konsistensi agar bisa bersaing dengan Verstappen dalam 19 balapan berikutnya.
Perez yang dipuji oleh timnya sebagai ”raja sirkuit jalan raya” sangat solid dalam menerapkan taktik balapan. Dia mampu menemukan solusi dari trek yang licin dalam balapan sprint hingga mampu mendahului pebalap Ferrari Charles Leclerc untuk finis terdepan. Perez kembali tampil solid dalam balapan utama, Minggu (30/4/2023), serta mendapat keuntungan dari safety car menyusul kerusakan mobil pebalap AlphaTauri Nick De Vries.
Sesaat sebelum safety car masuk lintasan, Verstappen yang memimpin balapan sudah lebih dulu masuk pit untuk mengganti ban. Posisi terdepan pun diambil alih oleh Perez. Pebalap asal Meksiko itu kemudian melakukan pit stop dan tetap di posisi terdepan saat kembali ke lintasan. Dia berada di depan Leclerc, tetapi pebalap Ferrari itu kemudian turun ke posisi ketiga karena tak mampu membendung Verstappen.
Namun, pace atau kecepatan tiap putaran Verstappen dan Perez setara sehingga dua kali juara Formula 1 itu tidak mampu mengejar rekan setimnya. Perez pun finis terdepan yang menjadi kemenangan grand prix keenam dalam kariernya di Formula 1.
”Balapan berjalan dengan sangat baik hari ini bagi kami dengan terus memberi tekanan pada Max. Kami memiliki laju keausan ban yang lebih baik sebelum mengganti ban,” ujar Perez.
AFP/NATALIA KOLESNIKOVA
Pebalap Red Bull, Sergio Perez, melaju pada balapan Grand Prix Formula 1 Azerbaijan di Sirkuit Jalan Raya Baku, Azerbaijan, Minggu (30/4/2023).
”Itu sudah terlihat sangat bagus dari sisi itu, kemudian safety car masuk dan membuat setiap pebalap berdekatan, jadi itu menjadi balapan lain dengan ban kompon keras,” lanjut Perez.
”Menurut saya (pace) di antara kami sangat rapat, kami tancap gas hingga maksimal hari ini, kami berdua menyerempet dinding lintasan beberapa kali, kami berusaha keras, cara Max menekan saya di sepanjang balapan sangat keras, tetapi kami bisa menjaga dia tetap dalam kendali,” ujar Perez di parc ferme.
Perez kini berada di posisi kedua klasemen dengan nilai 87, hanya terpaut enam poin dari Verstappen di puncak klasemen. Kondisi ini berpotensi menjadikan persaingan juara musim ini diperebutkan oleh pebalap dari tim yang sama. Terakhir kali persaingan juara di antara rekan setim terjadi pada musim 2016 antara Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Musim itu, Rosberg juara dunia dengan keunggulan lima poin atas Hamilton.
Balapan berjalan dengan sangat baik hari ini bagi kami dengan terus memberi tekanan pada Max. Kami memiliki laju keausan ban yang lebih baik sebelum mengganti ban.
Namun, Verstappen tidak terlalu risau dengan peningkatan performa Perez. Juara Formula 1 musim 2021 dan 2023 itu menilai, persaingan juara masih panjang dan masih terbuka peningkatan bagi dirinya.
AFP/NATALIA KOLESNIKOVA
Pebalap Red Bull, Sergio Perez, merayakan kesuksesannya di podium dengan pebalap Ferrari, Charles Leclerc (kiri), di posisi ketiga usai balapan Grand Prix Formula 1 Azerbaijan di Sirkuit Jalan Raya Baku, Azerbaijan, Minggu (30/4/2023).
”Kita tahu ini musim yang panjang dan banyak hal untuk dipelajari. Balapan berikutnya di Miami, dan Baku berbeda dengan Miami. Miami berbeda dengan banyak balapan lainnya. Anda terus belajar, dan balapan tidak pernah bisa sempurna terus,” ujar Verstappen.
Terkait dengan jalannya balapan, Verstappen menilai, safety car mengubah peluangnya meraih kemenangan.
”Tentu saja safety car merupakan ketidakberuntungan. Saya berusaha tancap gas lagi dan berusaha tetap dekat supaya berada di zona DRS. Keseimbangan (mobil) menjadi masalah dan sulit untuk bisa konsisten. Saya berusaha mengatasi itu, dan saya bisa lebih baik dalam 10 putaran terakhir. Meski itu sudah terlambat, banyak hal yang dipelajari dalam balapan ini dan secara umum hasil bagus untuk tim,” ujar Verstappen.
Kedua pebalap Red Bull itu bukan tandingan bagi Lecrerc. Meskipun start terdepan, dan sempat memimpin balapan, pebalap Ferrari itu tidak bisa lama menahan Perez dan Verstappen. Dia pun finis di posisi ketiga.
”Mereka (Red Bull) berada di level yang berbeda dalam pace balapan. Saya bisa melakukan putaran yang bagus untuk tetap di depan, tetapi dalam 51 putaran hal itu tidak mungkin selalu dilakukan. Mereka jauh lebih cepat daripada kami dalam pace balapan. Mereka sepertinya sudah menemukan sesuatu yang belum kami temukan, dan itu menjadi fokus kami saat ini. Semua orang bekerja keras untuk berusaha memahami apa yang bisa kami lakukan dalam balapan, khususnya untuk meningkatkan performa,” ujar Leclerc.